CHAPTER 32 - LUST INCREASING POTION

949 65 14
                                    

21+++
For minors, please be wise when reading. The scenes below will refer to adult matters, so, skip that part.

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

32. Lust Increasing Potion

Panas. Segalanya menjadi terasa panas. Draco membaringkannya. Dia menahan kedua tangan gadis itu di atas kepala, menunduk dan mempertemukan bibir mereka dengan maksud mencicipi rasa yang tersisa di mulutnya. Saat lidahnya melesat ke dalam, inderanya dengan cepat menemukan sisa rasa pahit dari firewhisky yang bercampur manis asam ramuan peningkat birahi. Zee tidak pernah minum sebelumnya dan dia tak seharusnya minum diluar batas kemampuannya. Dengan keadaan sadar atau tidak sadar, tahu dan tidak tahu, Draco yakin dia mendapatkan ramuan peningkat birahinya dari orang lain yang ingin membuatnya berada dalam situasi menjebak.

Draco akui dia ceroboh. Namun pemuda itu tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengannya pada malam Natal hari ini. Dia bisa merasakan dengan pasti bagaimanapun suhu tubuh gadis ini naik seakan-akan ingin membakar dirinya sendiri. Seraya melepas dasi sekaligus kancing kemejanya, dia menekan bibirnya ke bibirnya, kemudian bermain dengan lidahnya di dalam mulutnya.

Zee, kepalanya terasa sangat berat dan demamnya semakin meningkat. Dia bergerak gelisah disela-sela tautan mereka, mencari pelepasan dengan cara meraih rambut pirang Draco sebelum kemudian meremasnya. Begitu seluruh kancing kemeja itu berhasil di tanggalkan, dengan segera Draco membuang kemejanya. Dia membelai pahanya yang bergetar kemudian memasukkan tangannya dan menekan ibu jarinya pada kewanitaannya. Di luar celana dalamnya, Draco bisa merasakan dia sangat basah sekarang.

Zee mendongak memberinya akses ketika dia menurunkan ciumannya ke lehernya. Suara erangan lemah terdengar tepat pada saat Draco menggigit kulitnya. Dengan tangan kanan yang sekarang bergerak meraba-raba pinggang kemudian perutnya, pemuda itu mengitari payudaranya beberapa kali kemudian meremasnya.

Zee melenguh. Kewanitaannya semakin cepat menjadi basah kuyup hanya dengan membayangkan bagaimana rasanya kejantanan pemuda itu tenggelam jauh ke dalam dirinya dan menggerakkannya. Kini pikirannya tak jauh berbeda dari sekadar onggokan sampah. Akan tetapi Zee tidak peduli, dia menginginkan Draco sesegera mungkin. Dan ketika dia mendapati Draco hendak menanggalkan gaun di tubuhnya, gadis itu membalikkan posisi mereka sekuat yang ia bisa sehingga dia menjadi berada di bawahnya.

Draco bernapas berat ketika dia memperoleh kecupan di beberapa bagian dadanya. Sedikit panik saat gadis itu turun dan semakin turun menjilat perutnya hingga sampailah dia pada ikat pinggang celananya. Zee langsung bergerak membukanya, dia tampak sangat bersemangat sampai-sampai Draco harus menajamkan telinganya jika dia ingin mendengar senandung kecil yang keluar dari mulutnya.

Pemuda itu kemudian terkekeh melihat gadisnya terdiam menatap lekat pada benda yang baru saja berhasil ia keluarkan dari dalam sarangnya. Tegak dan mengeras. Yang menurutnya sangat lucu adalah, bulu mata lentik itu bahkan tak berkedip sama sekali.

“Kau terlihat seperti akan memakannya,” kata Draco dengan nakal.

Sejenak dia berpikir Zee pasti akan memukulnya. Akan tetapi hal yang tak diduga-duga terjadi, Zee memegangnya sebelum kemudian menggerakkan tangannya ke arah yang berlawanan. Draco bergetar menatap langit-langit seraya mengerang gembira, lebih-lebih ketika dia merasakan bagaimana gadis itu memasukkan miliknya ke dalam mulutnya. Hangat. Kewarasannya seolah dihisap keluar. Sambil terengah-engah dia mencoba bangkit, menopang tubuhnya sendiri menggunakan satu tangan sedangkan tangannya yang lain membelai rambut hitam legamnya.

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang