My Childish Kenzio 1 (End)

Prolog

Hy semua kenalin nama gue Andrez. Saat ini gue kelas 2 SMA. Hobi gue membaca. Lebih tepatnya membaca novel. Kalian tau? Sudah banyak koleksi novel gue di rumah. Kalau komik gue gak suka, karena menurut gue komik itu hanya untuk anak-anak dibawah umur yang mana lebih dominan menyukai gambar dibanding isi cerita.

Gue punya pacar namanya Kenzio. Disaat kalian baca kisah gue mungkin kalian akan tau bagaimana seorang Kenzio. Setiap hari gue harus mendengarkan rengekan dia yang bagaikan anak kecil. Jika sudah bersama gue sifatnya berubah seperti anak kecil. Manja, cengeng, tapi jangan salah! Sewaktu-waktu dia juga bisa marah dan emosi.

Sifatnya yang Childish hanya kambuh saat bersama gue. Jika diluar, dia berperilaku seperti pria biasa pada umumnya.

Kenzio, laki-laki yang saat ini menjadi pacar gue. Di sini posisi dia sebagai seme. Kalian pasti heran kan masa iya seme Childish dan manja? Ya tapi itulah kenyataannya.

Jika dilihat secara fisik, Kenzio bisa dikatakan mirip cowok-cowok Korea. Apalah itu oppa kali ya? Kulitnya putih banget, hidungnya mancung, bibirnya merah, tinggi, badan atletis.

Kalian tau? Kalau gue boleh jujur, gue paling gak suka yang bersangkutan dengan Korea. Apapun itu gue gak suka! Termasuk cowok-cowoknya yang dominan berkulit putih dan mulus. Tapi anehnya kenapa gue bisa jatuh cinta sama Kenzio? Entahlah mungkin ini karma atau apa gue gak tau. Yang jelas saat ini gue jatuh cinta dengan seorang Kenzio!

Gue kenal dengan Kenzio saat masuk SMA. Saat itu gue sekelas dengan Christian. Christian adalah teman gue sewaktu SMP. Dan Christian lah yang mengenalkan gue dengan Kenzio.

Sebenarnya Christian ini tipe gue banget guys. Dia itu keturunan Belanda. Kulitnya sawo matang, rambutnya cokelat agak ikal, bola matanya cokelat. Pokoknya tipe gue banget lah, tapi hati gue malah nyantol sama Kenzio.

Gue rasa cukup perkenalan kita sampai di sini. Kalau kalian masih penasaran baca aja langsung.