TARZAN | TWO

5K 601 2
                                    

Dimalam yang gelap gulita yang hanya terlihat bintang-bintang, terdapat dua insan yang kini sedang menatap langit, berbaring ditanah dengan beralaskan tikar.

JENNIE POV!

Aku berbaring bersama Lisa. Menatap langit yang kini terlihat banyak bintang-bintang. Aku sangat menyukai ini. Malam ini.... Malam yang paling indah.

Aku melihat ke arah Lisa, menatap manik matanya yang entah mengapa terlihat begitu menarik. Mata coklat nya benar-benar indah. Lisa memiliki kulit yang putih bersih, rambut coklat sebahu yang warnanya setara dengan warna matanya. Bibirnya tebal, namun terlihat sexy, cocok untuk nya. Aroma tubuhnya selalu harum. Aku tidak tahu dia memiliki farfum atau tidak, tapi itu benar-benar memabukkan.

   "Aku menyukai bintang."

Lisa berucap. Hal itu berhasil membuatku kembali tersadar dan memalingkan wajahku, segera sebelum dia menyadari bahwa aku memperhatikannya.

   "Bisakah aku tahu alasan mengapa kau menyukainya?" Tanyaku. Lisa sempat melirikku sesaat.

  "Bintang itu cantik. Dia tampak kecil jika dilihat dari bumi. Cahaya yang dimilikinya mampu menyinari gelapnya malam. Dia luar biasa, dia selalu menemaniku di setiap malamnya, aku menyukainya."

Entah mengapa aku merasa sedih mendengar penuturan dari wanita disamping ku. Sorot matanya memperlihatkan kesedihan dan kesepian. Hidup tanpa tujuan dan tanpa ada yang memperdulikan... Itu menyakitkan. Lisa, terlalu baik untuk diperlakukan seperti ini.

Aku sedikit bingung, mengapa Lisa memiliki hidup yang seperti ini? Apa ini juga salah satu dari keinginan Tuhan? Jika iya, tolong akhiri saja. Hentikan semua kepahitan dalam hidupnya. Biarkan dia bahagia.

   "Lisa-yaa, apa aku boleh bertanya?" Kataku, Lisa menatapku aneh dan tertawa kecil.

   "Kau ini benar-benar lucu, Jennie. Tanya saja apapun yang ingin kau tanyakan" Ucap Lisa, dibarengi dengan tawanya.

   "Hm, jika begitu... Sudah berapa lama kau tinggal disini?"

   "Kau ingin aku menceritakan kisah hidupku?" Ucap Lisa, balik bertanya. Sebenarnya niat awalku bukan seperti itu, tapi tak apalah.

   "Aku tidak keberatan jika kau mau"

   "Aku tidak tahu siapa orang tua ku dan seperti apa mereka. Aku tidak tahu soal keluargaku. Ku pikir, mungkin aku sudah sekitar dua puluh tahun lebih aku tinggal disini. Seperti yang kau tahu, sebelum kau datang hanya aku manusia satu-satunya yang tinggal disini....

   "Aku belajar sendiri, memanfaatkan buku-buku yang ada di rumah ku. Membaca dan menghitung... Ku lakukan semua itu sendiri. Tapi aku bersyukur, aku bersyukur karena aku bisa melihat dunia yang indah ini....

   "Menghirup udara segar tanpa adanya polusi, menikmati alam, berdamai dengan alam, itu menakjubkan. Walaupun terkadang aku juga selalu berharap akan ada yang datang dan membawaku pergi ke rumah orang tua ku....

   "Meski selama dua puluh tahun lebih apa yang aku harapkan tidak Tuhan kabulkan, aku masih bersyukur karena senyumku tidak pernah hilang...

   "Lalisa, nama itu aku dapatkan dari sebuah buku yang ada di rumahku. Tentang marga, aku tidak tahu. Bagaimana aku bisa memiliki marga jika nama orangtuaku saja aku tidak tahu?

   "Aku hidup tanpa aturan, melakukan semua hal semauku. Tuhan? Aku percaya tentang adanya Tuhan. Karena aku tahu, dialah yang sudah menciptakan sebuah kehidupan....

   "Aku mencintai apa yang aku miliki sekarang, tapi aku juga ingin merasakan seperti apa rasanya dicintai, terlebih lagi oleh kedua orangtuaku."

Aku menangis. Ya! Jennie yang cengeng ini kembali menangis. Lisa... Kau terlalu kuat. Kau tidak lupa dengan Tuhan dan selalu bersyukur. Sedangkan aku? Aku memiliki orang tua, rumah, mobil, aku memiliki semuanya. Dicintai oleh orangtua dengan sepenuh hati? Aku merasakannya. Tapi aku malah selalu mengeluh pada Tuhan. Aku malu.

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang