Cuaca hari ini cukup mendung. Itu sudah sedari tadi. Namun hujan tak kunjung turun. Membuat beberapa manusia sedikit ragu untuk keluar rumah.
Namun tidak dengan seseorang yang memiliki bola mata yang hitam namun juga ada sedikit warna coklat itu.
Wanita itu.... Tatapan matanya begitu kosong. Dia terlihat seperti gadis kecil yang baru saja kehilangan dunianya. Polos, lugu, penuh luka, juga tertekan.
Si wanita berdiri beberapa meter dari sebuah toko kue, ia menatap langit yang gelap itu sesaat dan kembali pada apa yang ada didepannya.
Diatas pintu toko, terdapat sebuah tulisan Rainbow cake shop. Dari luar saja toko ini memang sangat menarik perhatian dengan warna bangunan nya yang begitu cerah.
Si wanita berjalan mendekati pintu, memegang kenop nya dan memasuki toko kue itu. Suara lonceng terdengar begitu pintu dibuka, dan pintu tertutup dengan sendirinya.
Sementara ditempat lain, seorang lelaki berpakaian serba hitam tengah melihat hasil jepretannya. Ia menyeringai kecil setelah melihat betapa jelasnya foto itu, tanpa ada buram sedikitpun.
"Good job!" Katanya dan berlalu meninggalkan tempat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Lisa tersenyum senang sembari menatap paper bag mini ditangannya. Ia baru saja selesai membeli kue kesukaan Jennie.
Lisa berjalan dengan sedikit berlari. Melangkah dengan langkahnya yang lebar sembari sedikit bersiul. Pipinya mengembang karena tarikan dari sudut bibirnya. Tersenyum sepanjang jalan, memamerkan gigi rapih nya pada semua orang.
Manusia-manusia yang berjalan berlawanan dengan nya dibuat bingung namun juga gemas secara bersamaan. Bagaimana tidak? Lisa berjalan dengan begitu lucu dan wajah cantiknya yang tengah tersenyum.
"Baby Nini I'll be right back with this cake~" Ujar Lisa, berbicara seolah sedang bernyanyi. Dengan lagu asal yang dibuatnya secara mendadak.
"Baby nini~ my most adorable lover~"
Lisa terus bernyanyi sepanjang jalan. Senyumannya tak pernah pudar. Ia kagum dengan keindahan yang diperlihatkan kota Busan padanya. Meskipun sedikit mendung, tapi masih terlihat indah.
Bangunan-bangunan, lampu jalan, juga taman yang ada didalamnya turut menambah kesan estetika. Busan benar-benar luar biasa. Udara disini juga lebih nyaman. Lisa sangat menyukainya.
"Permisi......"
Langkah Lisa terhenti. Lisa melihat gadis kecil yang saat ini sedang menarik-narik ujung kemejanya.
Lisa berjongkok guna menyamakan tingginya dengan si gadis kecil itu. Ia berjongkok dengan menghadapnya.
"Membutuhkan sesuatu, gadis kecil?" Tanyanya lembut pada si gadis kecil itu.
Si kecil mengangkat kepalanya, menatap Lisa dengan takut-takut. Namun rasa itu hilang begitu Lisa memperlihatkan senyumannya.
Bahkan senyuman yang menenangkan itu sampai berpengaruh pada seorang gadis kecil.
"A-aku.... Tidak bisa menyebrang." Ucap si gadis kecil, ia berbicara dengan pelan diakhir. Beruntung karena Lisa memiliki pendengaran yang bagus.
Lisa tersenyum kikuk. "A-ah, begitu..." Katanya, bingung harus mengatakan apa.
Si gadis kecil menganggukkan kepalanya. Ia kemudian menatap Lisa. "Bisakah kau membantuku? Setidaknya hanya sampai sana!" Si kecil menunjuk ke arah toko yang berada disebrang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARZAN [END]
Fiksi Penggemar[JENLISA] Lalisa, wanita cantik berusia 25 tahun yang tinggal seorang diri disebuah pulau kecil. Tidak memiliki teman, keluarga juga sahabat. Hidupnya dikelilingi oleh alam, tumbuhan dan hewan. Tak tahu dirinya putri dari siapa dan seperti apa ke...