Lisa dengan wajah sumringah nya berjalan menaiki tangga. Dia berhenti setelah dirinya sampai dikamar Jennie, tepat didepan pintu.
Lisa mengetuk pintu seperti biasanya. Tiga ketukan yang juga dibarengi dengan irama khas nya. Namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban apapun dari si pemilik kamar.
Lisa dengan perlahan membuka pintunya, ia mengintip dan melihat Jennie yang sedang bermain dengan ponselnya.
"Nini, apa aku boleh masuk?" Lisa bertanya dengan takut-takut. Ia takut Jennie akan marah dan menyuruhnya untuk pergi.
Jennie tak melirik Lisa sedikitpun. Dan Lisa sudah tahu jika si mandu itu sedang marah padanya.
"Masuk saja." Ucap Jennie tanpa mengalihkan pandangannya.
Lisa menginjakkan kakinya ke dalam kamar, menutup pintu dengan perlahan supaya tak menghasilkan bunyi. Ia berjalan mendekati Jennie setelahnya.
"Apa kau marah padaku, Nini?" Tanya Lisa, dia sudah duduk di sisi ranjang, tepatnya di samping Jennie.
Jennie tak bergeming, dia tetap fokus dengan benda tipis itu. Lisa memanyunkan bibirnya. Sedih sekali melihat Jennie mengabaikannya.
"Mianhae, seharusnya aku tak membuatmu kesal. Aku minta maaf"
"Kau tahu dimana letak kesalahan mu?" Tanya Jennie dengan nada dinginnya. Dia benar-benar marah sekarang.
"Karena sudah membuatmu kesal, padahal kau baru saja selesai dengan sekolahmu. Seharusnya aku tak mengganggu, mian."
Lisa yang tadi menghadap Jennie sekarang menjadi berbalik, ia menundukkan kepalanya.
"Kau ingin aku memaafkan mu?" Tanya Jennie, dia memang masih memegang ponselnya. Namun itu tak menyala dan dia sudah menatap Lisa sembari mengulum senyumnya.
"Ne, aku sangat ingin kau memaafkan ku dan berbaikan." Lisa akhirnya kembali menghadap Jennie.
"Lalu supaya berbaikan kau harus melakukan apa?" Jennie kembali bertanya.
Lisa tampak sedikit berfikir. Lalu ucapan Jisoo kembali terlintas dipikiran nya. Ia tersenyum.
"Aku akan melakukan apapun sampai kau mau memaafkan ku!"
"Apapun?"
Lisa menganggukkan kepalanya dengan cepat, itu lucu bagi Jennie. "Uhm! Apapun, aku akan melakukan apapun untukmu!" Katanya.
Jennie menyimpan ponselnya diatas nakas, merentangkan kedua tangannya. "Kemarilah, aku mengantuk. Aku ingin kau terus memelukku sampai aku tidur."
"Tapi sebentar lagi mommy Kim akan segera pulang dan kita harus makan siang, Nini."
"Jadi kau tidak ingin memelukku?" Tanya Jennie. Dengan cepat Lisa menggelengkan kepalanya.
"Ah, tidak! Tidak! Aku ingin memelukmu." Ucap Lisa dan langsung memeluk si mandu.
Jennie sedikit bersandar di headboard, dan Lisa diatasnya. Kepalanya berada di perut rata Jennie.
"Jika begini mungkin aku yang akan tidur, Nini." Gumam Lisa pelan.
Jennie mendengarnya, karena itulah dia terkekeh kecil. "Haha, benar juga. Mari ubah posisi nya."
Jennie merebahkan tubuhnya, ia berbaring menghadap Lisa, dan Lisa menghadap nya. Jennie menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Lisa.
"Diusap, Lisa. Jangan diam saja."
Lisa tertawa. "Aigo, baiklah-baiklah!" Ucapnya, gemas dengan si mandu. Lisa mulai mengusap-usap punggung Jennie, sesuai dengan apa yang diinginkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TARZAN [END]
Fanfiction[JENLISA] Lalisa, wanita cantik berusia 25 tahun yang tinggal seorang diri disebuah pulau kecil. Tidak memiliki teman, keluarga juga sahabat. Hidupnya dikelilingi oleh alam, tumbuhan dan hewan. Tak tahu dirinya putri dari siapa dan seperti apa ke...