TARZAN | TWENTY-TWO

3K 404 4
                                    

Mobil mewah itu melaju, membelah jalanan yang saat ini tengah menuju sebuah kota, masih bagian dari Korea Selatan.

Jalan tol yang begitu mulus membuat perjalanan menjadi lancar. Juga cuaca yang sangat mendukung.

"Bagaimana?" Seseorang yang diyakini adalah si pemilik mobil itu bertanya pada si supir.

"Seperti yang kau duga sebelumnya, Diana benar-benar pergi ke Seoul."

Jennie, ya. Wanita yang memiliki pipi mandu juga mata kucing itu menyeringai kecil. Ada sedikit rasa kemenangan dalam dirinya setelah mendengar jawaban yang begitu memuaskan dari si supir pribadi itu.

Jennie bisa dengan bebas membicarakan tentang rencananya dengan si supir. Karena saat ini, kekasihnya tengah tertidur pulas di bahunya.

"Bagus." Ucap Jennie, menatap ke arah luar jendela, masih dengan seringainya.

.
.
.
.
.
.
.

Villa luas dan terkesan mewah. Bangunan arsitektural yang begitu modern juga letaknya yang ditepi pantai, benar-benar menambah kesan yang mendalam bagi si tamu.

Jennie menutup kedua matanya, tangannya terkepal diatas pagar besi, merasakan angin sepoi-sepoi yang cukup membuatnya sedikit kedinginan.

Tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya. Dan tentu saja Jennie sudah tahu siapa pemiliknya.

"Tidak kedinginan?" Lisa bertanya.

Suara serak itu memasuki indera pendengaran Jennie dengan sopan. Membuatnya mengangkat sudut bibirnya ke atas.

Lisa bertanya seperti itu bukan hanya karena cuacanya saja, melainkan Jennie yang hanya memakai baju tidur, sedangkan kakinya dibuat telanjang. Baju tidur itupun hanya sampai paha atasnya saja, jadi tidak mungkin jika si empu tak merasa kedinginan.

Lisa membalikkan tubuh kekasihnya, kedua tangannya masih tersimpan di pinggan ramping itu. Ia mengecup bibir Jennie sesaat dan menatap mata kucing itu setelahnya.

"Kau tidak ingin menghangatkanku?" Tanya Jennie dengan nada menggodanya, mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum.

Lisa terkekeh. Ia kembali memberikan kecupan-kecupan manis di bibir seksi milik kekasihnya.

"Ahh, Rubyjane....." Ucap Lisa, tepat didepan bibir itu.

Jennie tersenyum kecil. Ia menekankan tengkuk Lisa supaya lebih dekat dengannya, hingga jarak keduanya hanya beberapa inci saja.

"Yes, honey...."

Nafas Jennie terasa di bibir Lisa, suara nya yang dibuat sensual cukup menggairahkan bagi siapapun yang mendengarnya.

"Wanna fuck with me?" Lisa bertanya. Ia meremas bokong sintal kekasihnya, mendorong nya supaya lebih menempel dengan apa yang dibawahnya.

Dan Rubyjane yang nakal itu mengangkatkan sebelah kakinya. Membuat Lisa dengan senang hati mengelus paha mulus itu, ia juga menahannya supaya si mandu tidak menurunkan kakinya.

"Bagaimana jika aku menolak?"

Lisa mengangkat sebelah alisnya. Tangannya kemudian dengan nakal mengelus paha bagian bawah Jennie dan kembali meremas bokong itu yang tertutup baju.

"Tubuhmu tidak akan bisa menolaknya, sayang." Bisik Lisa, menjilat daun telinga kekasihnya.

Jennie menutup matanya, merasakan sentuhan-sentuhan halus dari kekasihnya dengan ia yang menggigit bibirnya sendiri.

JENNIE POV!

Aku menutup mataku begitu tangan dengan jari-jarinya yang panjang itu kembali meremas bagian tubuhku.

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang