TARZAN | TWENTY-FIVE

2.9K 387 18
                                        

Malam ini, Lisa sibuk mengemas pakaian-pakaiannya. Liburan di Busan? Itu sudah berlalu, bahkan hanya satu hari karena Jennie malah sibuk dengan laptopnya. Lisa bahkan tidak bisa menyebutnya sebagai liburan.

Mengemasi apa yang sekiranya penting dan paling dibutuhkan. Diana bilang Lisa tidak perlu mengambil banyak barang, jadi Lisa menurutinya.

Lisa berkacak pinggang setelah selesai, menatap koper yang tersimpan di lantai itu dan menghela nafas.

Drrrtt drrrtttt!

Ponsel Lisa berdering. Dengan segera Lisa berjalan kearah nakas, tersenyum begitu melihat nama dari si penelpon.

"Ya? Lisa disini." Ucap Lisa dengan nada jenaka nya, terdengar begitu lucu dan menggemaskan. Membuat si penelpon terkekeh ketika mendengarnya.

"..........."

Senyuman Lisa merekah, matanya berbinar. "Benarkah?! Aku segera ke sana!" Katanya, dan si penelpon mengakhiri panggilan nya.

Lisa melihat pantulan dirinya dicermin yang bisa memperlihatkan seluruh tubuhnya.

"Sudah cantik." Monolognya.

Tak ingin menunggu Diana terlalu lama, Lisa buru-buru meraih koper nya dan berjalan keluar.

Tidak ada yang aneh di rumah ini. Hanya suara jam besar yang bisa Lisa dengar. Lisa tak takut, sungguh.





"Lisa?" Suara familiar itu menyelimuti seluruh penjuru rumah. Lisa tahu betul siapa pemilik dari suara itu.

Lisa tak ingin berhenti, karena itulah ia tetap berjalan menuju pintu utama. Namun saat ia hendak meraih kenop pintu, seseorang mencegahnya.

"Heyy! Ada apa denganmu? Kau akan pergi? Tanpa izin dariku? Honey, what the hell?!"

Lisa menghela nafas kasar, berbalik dan melepas paksa genggaman Jennie. Ia menatap si mata kucing itu.

"Ya, aku akan pergi. Dan soal izin, haruskah aku? Aku bahkan bukan budak mu yang harus terus menempel padamu, aku bukan anak kecil yang harus selalu mendapatkan izin ketika ingin pergi, kan?"

Jennie terdiam, ia menatap Lisa dengan tak percaya. Kemana Lisa yang dulu ia kenal? Lisa tak seperti ini!

"Tapi kau kekasihku! Aku berhak mengetahui kemanapun kekasihku akan pergi. Kau bahkan tak membicarakan ini terlebih dahulu. Kau tidak menganggapku, Lisa?!" Ujar Jennie. Air matanya sudah berjatuhan. Dan suara nya menggema. Nada bicaranya meninggi, namun kakinya bergetar hebat. Tak sanggup menahan berat tubuhnya sendiri.

"Aku akan pergi dengan Diana, puas?!" Dengan kesal Lisa menjawab.

Jennie, ia melepaskan genggaman tangannya yang sedari tadi berada di tangan Lisa dengan lemas. Matanya menatap Lisa meskipun sudah berair. Langkahnya memundur dengan lunglai.

"Tapi kenapa? K-kau.... Diana? Lisa, apa-apaan ini?" Jennie bertanya dengan suaranya yang bergetar juga pelan.

Lisa tak menggubrisnya, ia dengan cepat membuka pintu dan berlalu meninggalkan Jennie.

Jennie tentu saja tak ingin membiarkan nya, karena itulah ia mengejar Lisa meskipun harus berlari dengan susah.

Sementara di sisi lain, terdapat dua insan yang baru saja melepas pugutannya.

"Apa yang terjadi dengan mereka?" Si wanita dengan rambut blonde bertanya. Yang hanya mendapat gelengan kepala dari wanita didepannya.

"Kau tidak ingin menyusul mereka, hubby?" Si rambut blonde kembali bertanya.

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang