EPILOG

4.3K 330 13
                                    

    "Dad, lihat! Athan mengambilnya lagi!!!"

Seorang anak perempuan berlari ke arah Daddy nya dengan menangis. Mengadu kan perbuatan saudara kembarnya pada sang ayah.

Si kecil menggoyang-goyangkan paha ayahnya. "Dadddd!" Rengeknya.

Si ayah akhirnya menyimpan surat kabar yang tengah dibacanya dan menatap si kecil.

    "Ada apa, baby?" Tanyanya dengan lembut.

    "Athan mengambil susu kotak milikku lagi, padahal itu yang terakhir....." Gumam si kecil diakhir dengan wajah cemberutnya.

Si ayah melihat ke ruangan lain yang dimana disana ada seorang anak lelaki yang memiliki usia tak jauh dari si kecil dihadapannya. Si anak lelaki menjulurkan lidahnya dan hal itu berhasil membuat si anak perempuan menangis.

    "Wuaaaaa! Aku membencinya! Aku tidak ingin mempunyainya saudara sepertinya!" Teriak si anak perempuan ditengah tangisannya.

  Si ayah menggendong Putri kecilnya dan mendudukkannya dipangkuan nya. "Aigo, putriku yang cantik." Ujarnya, menghapus air mata yang membasahi pipi chubby putrinya.

    "LI!!!"

Lisa, Yap! Lisa menatap ke arah suara itu. "Yes, pretty!" Jawab nya, sedikit berteriak.

    "Mommy mu memanggil." Ucap Lisa dan menurunkan si kecil.

Saat Lisa hendak pergi, si kecil menahannya dengan menarik ujung baju nya.

   "Tapi aku ingin susu itu, dad!"

Lisa tersenyum. Ia berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan si kecil. "Kita akan membelinya setelah ini, oke?"

Mata si kecil berbinar. "Benarkah?" Tanyanya, dan Lisa mengangguk dengan cepat.

    "Promise?" Tanya si kecil, Lisa menganggukkan kepalanya lagi, mengecup pipi si kecil dan pergi menuju tempat Jennie.

Lisa tersenyum begitu melihat pujaan hatinya yang saat ini tengah merapihkan pakaiannya.

Lisa memeluk Jennie dari belakang dan mengecup lehernya dengan lembut. "Membutuhkan sesuatu, sweetheart?" Tanyanya.

  Jennie membalikkan badannya, ia melingkarkan tangannya di leher Lisa dan mengecup bibirnya singkat.

    "Tadinya aku ingin memintamu untuk mengambilkan koper ini. Tapi ternyata aku bisa mengambilnya sendiri." Jawab Jennie, kembali mengecup bibir Lisa setelahnya.

Lisa tersenyum. Ia mengelus lembut pinggang Jennie, menghimpit nya ke tembok.

    "Aku merindukan ini..." Lisa berucap dengan pelan dan tangannya yang sudah tersimpan di dada Jennie.

Jennie terkekeh. Ia mengecup bibir Lisa lagi. "Tidak sekarang, Hon. Kita harus segera berkemas."

Lisa mengalah. Ia mencium bibir manis Jennie yang selalu membuat nya ketagihan, sedikit melumatnya.

Tak ingin terus berlanjut hingga membuatnya lupa waktu, Jennie menghentikan Lisa dan tersenyum.

    "Nanti, sayang." Katanya, Lisa mengangguk dan mempersilahkan Jennie untuk kembali melakukan kegiatannya.























    "MOM, APA KAU MELIHAT SEPATUKU?!"

Jennie melihat putranya. "Sepatu yang mana, baby?" Tanyanya.

    "Sepatu ituuu, yang dihadiahkan Daddy untukku diulang tahun kemarin." Jawab si anak lelaki.

    "Bukankah waktu itu Nathan sendiri yang menyimpan nya karena tidak ingin di pinjam Nala?"

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang