TARZAN | THIRTY

2.7K 350 0
                                    


"Tidak perlu..."

Jennie yang masih menghadap jendela itu seketika membalikkan badannya. Ia terkejut begitu melihat siapa yang saat ini tengah berdiri di ambang pintu.

"Lisa..." Panggilannya pelan, berlari menghampiri kekasihnya dan memeluknya begitu saja.

Keduanya menutup mata, menikmati pelukannya. Tak menghiraukan Bogum yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Hiks..... I really Miss you, Lisa." Ucap Jennie dibarengi dengan isakan tangisnya.

Sudah hampir tiga hari Jennie tak bertemu dengan kesayangannya ini. Dia benar-benar merindukan Lisa nya.

Mereka berpelukan seolah tak ada hari esok. Menyalurkan rasa sayangnya lewat pelukan itu. Lisa yang memang pada dasarnya lebih tinggi dari Jennie membuatnya harus sedikit berjinjit. Sedikit kesulitan memang, tapi ini lebih baik. Ia benar-benar merindukan si Tarzan wanita ini.

Lisa melepaskan pelukannya, ia menangkup wajah si mata kucing, menghapus air matanya dengan ibu jarinya. Lisa tersenyum begitu pandangan mata keduanya bertemu.

"I Miss you too, sweetheart." Ucapnya, terkekeh dan mengecup pipi si mandu setelahnya.

"Lama tak bertemu denganmu, Lisa." Si lelaki Park bergabung. Ia menatap Lisa dengan senyumnya.

Lisa mengalihkan perhatian, menatap si lelaki yang lebih tua itu dan tersenyum. Keduanya berpelukan, cukup singkat, tentu saja.

"Sepertinya tinggi badanmu bertambah, oppa." Lisa berucap setelah melepaskan pelukannya.

Bogum terkekeh. "Sedikit kesusahan huh?" Tanyanya, tawa keduanya pecah begitu saja.

Sementara Jennie yang merasa diabaikan hanya memutarkan bola matanya, menyimpan kedua tangannya di dada.

"Ekhem!"

Lisa dan Bogum menatap Jennie dan tersenyum canggung. Namun hal yang tak terduga terjadi, Jennie tertawa dan ikut bergabung dengan keduanya. Tak memperdulikan status Bogum yang seorang pekerja.

Setelahnya, mereka menghabiskan waktu bersama. Jennie yang terus mengoceh pada Lisa karena pergi begitu jauh dan lama hingga sulit ditemukan dan Lisa yang menerima seluruh ocehan dari kekasihnya, sesekali ia meminta maaf atas perbuatannya. Namun Jennie tetaplah jennie.

Saat ini, Jennie dan Lisa tengah berada disebuah caffe yang cukup terkenal. Yah, cukup terkenal memang. Tapi sepertinya saat ini tengah sepi, hanya ada mereka dan pengunjung lain, tempat yang sedikit jauh dengan keduanya.

Asik dengan apa yang mereka bicarakan. Tiba-tiba muncul tamu yang tak diundang. Raut wajah Jennie seketika berubah begitu cepatnya. Suasana hatinya pun tak kalah berbeda. Ia benar-benar kesal dan sebisa mungkin ia ingin menghindari orang ini.

"Hallo, Miss Kim." Sapa nya, seorang gadis berdarah Thailand, tentu saja Diana.

Diana terkekeh. "Sepertinya kejadian waktu itu benar-benar membuat mu kesal." Katanya.

Jennie memalingkan wajahnya. Ia berdecak sebal. Benar-benar merusak suasana.

JENNIE POV!

Diana, Diana, Diana, mengapa harus ada dia disini?! Ck! Sialan.

"Boleh aku bergabung?" Tanyanya, menatapku dan beralih pada Lisa, ia tersenyum. Cih! Jalang sialan.

"Tentu, Diana. Tidak alasan untuk menolak." Lisa menjawab, dan apa??! Apa-apaan itu??

Aku menatap Lisa dengan tajam. Sementara si bodoh ini hanya terkekeh saja dan mempersilahkan Diana untuk duduk.

Aku ingin berdiri. Tapi Lisa menahanku dengan tangannya yang tersimpan di pahaku. Aku menatapnya dengan tajam juga kesal, namun Lisa malah memberikan senyuman nya seolah memintaku untuk tetap diam ditempat. Sialan. Awas saja kau Lisa!

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang