TARZAN | THIRTY-TWO

2K 269 2
                                    

    "Aunty, apa dia tidak jahat?" Seorang anak laki-laki bertanya dengan antusias pada wanita yang ia panggil aunty. Ya, dia Luxi.

Saat ini Luxi dan Lisa tengah di perjalanan menuju rumah Karen. Sudah lama Lisa tidak menemuinya. Pada awalnya Lisa juga tidak memiliki cukup waktu untuk itu, namun ia menerima panggilan telpon dari pengurus jika Karen mogok makan dan tak ceria seperti biasanya lagi. Lisa tidak tega, ia tahu juga Karen sudah benar-benar merindukannya.

Lisa menatap si kecil yang tengah duduk di pangkuan nya, si kecil menunggu jawaban Lisa dengan senyumnya.

    "Tidak, tentu saja tidak. Karen sangat baik, lucu dan menggemaskan. Aunty yakin dia akan menyukaimu."

Jawaban dari si aunty cantik itu membuat Luxi tersenyum lebar. Ia benar-benar tak sabar untuk segera bertemu dengan kucing besar itu.

Selang beberapa menit, Lisa dan Luxi sampai ke kebun binatang milik tuan Kim itu. Mobil berhenti di tempat parkir.

Bogum membukakan pintu untuk Lisa, ucapan terimakasih Lisa berikan dengan senyumnya yang membuat lelaki bermarga Park itu ikut tersenyum.

    "Ingin di gendong?" Tanya Lisa menawarkan.

Mata Luxi berbinar-binar begitu mendengarnya. "Um! Aku ingin." Katanya dengan lucu, menganggukkan kepalanya dengan cepat dan segera menaiki punggung Lisa begitu Lisa berjongkok di hadapannya.

Luxi berpegangan dengan tangannya yang melingkari leher Lisa. Tak henti-hentinya ia memuji disepanjang jalan. Appa Kim benar-benar luar biasa.

    "Aunty, lihat ada kura-kura..." Ucap Luxi dengan antusias nya yang begitu tinggi, menatap dengan binar hewan kecil itu.

    "Oh! Ada burung hantu! Woahhhh... Benar-benar keren! Lihat! Lihat! Aunty, lihat!"

Luxi benar-benar bersemangat hingga hampir membuat Lisa kehilangan keseimbangan. Luxi menyadari betapa semangat nya dia, tertawa seperti yang Lisa lakukan. Sangat lucu ketika menyadari bahwa hampir saja keduanya akan di marahi oleh mommy Irene dan aunty Jennie jika meninggalkan bekas luka.

Luxi tak henti-hentinya bicara disepanjang jalan, begitu juga Lisa, ia memberitahukan apa yang tidak Luxi ketahui tentang beberapa hewan yang agak asing baginya. Tidak hanya hewan, tumbuhan-tumbuhan pun Luxi tanyakan pada Lisa, seperti aunty, apa itu? Aunty mengapa tanaman itu begitu tinggi? Aunty, bunga itu sangat cantik, apa namanya?  Dan lainnya.

   "Ugh!" Lisa bersuara saat ia baru saja menurunkan Luxi dari gendongan nya.

Luxi melihat ke kanan dan ke kiri, tepat di depannya ada sebuah gerbang cukup tinggi dan taman yang sedikit luas didalamnya.

    "Aunty, apa kita sudah sampai?" Tanya Luxi, ia sedikit bingung karena sampai saat ini pandangan matanya masih belum juga mendapati hewan peliharaan itu.

Belum sempat Lisa menjawab, seorang pria paruh baya menghampiri gerbang dan membuka gembok nya. Ia membungkukkan tubuhnya pada Lisa, begitu pun Lisa.

Luxi menatap keduanya, ia tak mengenali seseorang dihadapan nya. Namun melihat Lisa, sepertinya Lisa mengenalinya, Luxi yang kebingungan pun hanya ikut membungkukkan badannya dan itu berhasil membuat Lisa tertawa.

    "Kau benar-benar menggemaskan, boy!" Ucap Lisa dengan gemas dan mengacak-acak rambut si kecil.

Lisa menuntun Luxi dan membawanya memasuki tempat yang sedikit luas itu.

    "Dia masih belum memakan makanannya?" Tanya Lisa, sementara Luxi hanya menatapnya saja, tanpa memperhatikan langkahnya, terfokus pada Lisa.

    "Ne, nona... Daging yang saya berikan padanya beberapa jam lalu masih belum ia sentuh sedikit pun. Bahkan ia juga tak keluar dari tempatnya." Jawab si pengurus.

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang