JENNIE POV!Aku melemparkan tubuhku pada ranjang dan berbaring terlentang. Hari ini melelahkan sekali!! Tapi tak apa. Toh ini juga hari terakhir ujian. Do'akan semoga aku mendapat nilai yang memuaskan.
Aku menatap langit-langit kamarku, entah mengapa aku jadi teringat dengan mimpiku tadi malam. Aneh sekali karena disana Lisa seperti memiliki tanggung jawab yang cukup berat. Tapi yasudahlah, itu juga hanya mimpi.
Tokk! Tokk! Tokk!
Pandangan mataku beralih pada pintu kamar. Tidak ada orang yang mengetuk pintu dengan irama selain Lisa.
"Masuk saja, Lisa!" Kataku dengan sedikit berteriak.
Lisa membuka pintunya, namun dia hanya berdiri di ambang pintu. Ia hanya memperlihatkan kepalanya saja.
"Ada apa?" Tanyaku, bingung sekaligus penasaran. Lisa seperti seorang mata-mata yang sedang menjalankan misinya. Dia melihat ke sana kemari dengan berhati-hati.
"Ada Rosie!!!"
Aku menepuk keningku dengan telapang tangan. Jika hanya ingin memberitahu mengapa kau harus mengendap-endap seperti itu, Lisa? Argh! Aku benar-benar tidak mengerti denganmu.
Aku beranjak dari tempat tidurku. "Yasudah, tunggu aku dibawah. Aku ingin mandi terlebih dahulu."
Lisa tiba-tiba berdiri tegak. "Yes, master!!" Katanya dengan pose bak sedang menghormati kepala presiden.
Aku menggelengkan kepalaku. Entah siapa lagi yang mengajarinya. Sudahlah! Aku benar-benar tak habis pikir denganmu, Lisa.
Lisa tersenyum lebar. "Hihii, kau sangat cantik, Nini." Ucapnya.
Pipiku memerah, tentu saja! Siapa yang tidak akan tersipu jika di puji cantik oleh seorang Lalisa?
Lisa yang sedang tertawa itu membuatku kesal, aku berlari mengambil bantal dan melemparkannya ke arah pintu. Namun Lisa lebih dulu menutup pintunya. Kurang ajar sekali.
Tak ingin terus membuang waktu dengan tersipu. Aku memasuki kamar mandi setelah selesai melepas seluruh pakaianku.
Aku berendam. Aku tau ini akan lebih banyak menghabiskan waktu. Tapi aku hanya ingin melepaskan rasa lelahku.
Aku menyandarkan punggungku. Pikiran ku tiba-tiba mengingat buku tua itu lagi. Sepertinya aku harus segera mencari tahu tentang keluarga Lisa. Buku itu seperti terus menghantuiku. Menyebalkan!
Selesai dengan mandinya, aku bergabung dengan Lisa dan yang lainnya di ruang santai. Disana ada Rosie, kakak ku, alias Jisoo dan Lisa.
Aku mengerutkan keningku begitu melihat Lisa murung. Dia tampak ingin menangis. Dan setelah dia menyadari keberadaanku, Lisa menghampiriku. Dia menangis.
Aku memeluk Lisa, dia menangis sesenggukan. Aku menatap Jisoo dan Rosie, tapi mereka hanya mengangkat bahu.
"Ssstt! Sssstt! Sudah, jangan menangis. Kau akan kesulitan bernafas lagi nanti." Kataku dan Lisa melepaskan pelukannya. Dia menatapku.
"Ji-jisonie... Dia... Dia bilang dia tidak mau Nini berdekatan denganku lagi. Rosie juga.. hiks! Dia bilang, dia tidak mau memiliki adik i-par sepertiku.. hiks! Mereka jahat sekali, Nini!" Ujar Lisa, mengadu kepadaku dengan susah-susah.
Aku menangkup kedua pipi Lisa, menghapus air matanya dengan ibu jariku. Dia masih terisak.
"Sudah, sudah. Memangnya kau tahu adik ipar itu apa?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARZAN [END]
Fanfiction[JENLISA] Lalisa, wanita cantik berusia 25 tahun yang tinggal seorang diri disebuah pulau kecil. Tidak memiliki teman, keluarga juga sahabat. Hidupnya dikelilingi oleh alam, tumbuhan dan hewan. Tak tahu dirinya putri dari siapa dan seperti apa ke...