TARZAN | TWENTY-EIGHT

2.2K 308 5
                                    

Didalam mobil, Jennie tak henti-hentinya mengumpat. Bahkan ia tak perduli dengan Bogum yang sedari tadi juga menyuruhnya untuk bersabar. Jennie benar-benar kesal, sungguh!

"AAAAAAAA! AKU KESAL SEKALI!!!" Gerutu Jennie, mengacak-acak rambutnya dengan kedua bola matanya yang sudah berair.

"Oppa... Sebenarnya dimana Lisa?? Aku merindukannya, aku menginginkannya...." Lanjut Jennie, ia benar-benar sudah menangis sekarang.

Bogum yang tengah mengemudikan mobil menjadi panik begitu melihat Jennie menangis. Ia juga tidak tahu harus berbuat apa.

"A-ah, nona.. Kau ingin ice cream? Untuk mendinginkan dan mengubah suasana hatimu, bagaimana?" Bogum menawarkan.

Jennie memberhentikan tangisnya. Sejenak ia berfikir. Ya, tidak ada alasan untuk menolak.

"Baiklah."

Mendengar itu, Bogum memperlihatkan senyumannya. Dia tahu jika Jennie tidak akan bisa menolak ice cream.

Selanjutnya, Bogum kembali menjalankan mobil dengan tenang menuju toko ice cream terdekat. Membawa si nona ke surga dunia nya.

Sementara si mandu hanya mengalihkan pandangannya pada jalanan kota Bangkok. Ini indah. Seharusnya ia juga menikmatinya dengan Lisa. Sayang sekali......













"Oppa, hentikan mobilnya." Pinta Jennie. Bukan tanpa sebab, tapi ia melihat seseorang disebrang sana yang sangat familiar.

Mobil akhirnya berhenti ditempat pemberhentian. Bogum hendak keluar untuk membukakan pintu untuk si nona, namun Jennie sudah lebih dulu keluar. Ia begitu terburu-buru menyebrang jalan.

"Nona, hati-hati!" Ujarnya ketika melihat Jennie berlarian. Ia kemudian menyusul. Berlari ke arah sebrang.

Jennie memberhentikan langkahnya. Berdiri tepat didepan seseorang yang saat ini sedang memberi makan seekor kucing liar.

Jennie tak salah lagi. Rambut panjang berwarna hitam. Kaki yang jenjang. Tubuh yang tinggi. Siapa lagi jika bukan Lisa???

"Lisa...." Panggilannya pelan.

Seseorang yang Jennie harapkan Lisa itu berdiri dan menghadap Jennie. Dan ya! Jennie benar. Tidak mungkin ia akan melupakan visual seorang Lisa.

"Lisa." Panggilnya lagi.

Namun yang terjadi sangat tak sesuai dengan harapannya. Seseorang itu malah membungkukkan badannya. Bahkan saat melihat Jennie pun ia samasekali tak memperlihatkan ekspresi apapun. Tak tersenyum sedikitpun.

"Looks like you got the wrong person, miss." Ujarnya.

Jennie tentu saja tak terima. Dia benar-benar Lisa. Tidak mungkin ia salah orang. Bahkan Bogum pun terkejut dengan jawabannya.

"Lisa, jangan seperti ini, ku mohon. Aku tahu kau mengingatku kan? Kau Lisaku kan?" Jennie berucap sembari berusaha untuk meraih tangan seseorang yang dihadapannya itu.

Namun bahkan sebelum Jennie dapat menyentuhnya, dua orang lelaki dengan stelan jas menghampiri mereka dan memberi jarak antara ia dan Jennie.

"You can't touch it impolitely, miss. Are you Thai? I don't think so. Please don't cross your line." Ucap salah satu lelaki. Ia kemudian menundukkan kepalanya, begitupun dengan lelaki lain.

Mereka kemudian membawa Lisa. Jennie yang tak mengerti situasi hanya terdiam. Dia benar bukan? Itu memang Lisa. Jelas-jelas itu Lisa nya. Bagaimana mungkin dia bisa berkata bahwa dirinya salah orang?! Sekecewa itukah Lisa padanya??

TARZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang