Hallo semuanyaaa!!!
Author kembaliiii 😊😊
Selamat membacaaa!!!
Hari ini adalah hari kepindahan Lisa dan Jennie ke apartemen. Sejak pagi semua tampak sibuk membereskan barang pribadi masing-masing dan juga beberapa perabotan yang belum sempat di siapkan terutama bagian dapur karena sama dengan Mommy Kim, Jennie pun sangat suka memasak. Jadi mungkin itu akan menjadi salah satu tempat favoritnya di apartemen selain kamar dan balkon.
Daddy Marco dan Mommy Kim sudah pasti membantu membereskan apartemen. Hanya saja, mereka sudah pulang lebih dulu sejak tadi sore. Padahal rencananya mereka akan menginap satu malam di apartemen, tetapi harus dibatalkan karena ada masalah dengan toko bunga milik Mommy Kim dan situasi di sana sedang sangat ramai sehingga mereka harus pergi dan Daddy Marco memilih untuk membantu istrinya.
"Lisa.. Kamu mau makan malem sama apa? Nanti biar aku yang masak" tanya Jennie menghampiri Lisa yang tengah duduk bersandar di sofa ruang tengah, wajahnya tampak lelah karena telah seharian membereskan apartemen.
"Gue mau makan di luar, udah ada janji sama temen" balas Lisa seadanya sambil tangannya terus mengetik sesuatu di handphonenya.
"Kenapa makan di luar? Ini kan hari pertama kita pindah. Tadinya aku mau masak buat kita berdua rayain kepindahan" ucap Jennie dengan suara lembutnya mencoba duduk di sebelah Lisa dengan ragu-ragu.
"Gak usah lebay deh, pake acara perayaan segala. Kalau lo mau masak, masak aja terus makan sendiri" jawab Lisa dengan nada sinis.
"Tapi aku pengen makan berdua sama kamu. Sejak kita jadi saudara, kita belum pernah ngehabisin waktu berdua. Paling enggak, makan bareng" ucap Jennie sambil menunduk memainkan jari-jari tangannya.
"Denger yah" Lisa berbalik menghadap Jennie.
"Kita gak sedeket itu buat makan berdua. Ngerti?" Lisa pun beranjak dari duduknya hendak pergi ke kamar untuk bersiap karena Somi dan Minnie sudah mengabarinya untuk segera berangkat.
"Lisa tunggu!" Jennie ikut berdiri dan menahan lengan Lisa.
"Apa lagi sih? Gue udah telat!" balas Lisa dengan raut wajah kesal.
"Kamu pulang jam berapa nanti?" tanya Jennie.
"Ngapain nanya? Terserah gue mau pulang jam berapa" Lisa memutar bola matanya.
"Jangan pulang terlalu malem Lisa" suara Jennie terdengar memohon.
"Kenapa lo jadi ngatur sih!?" ucap Lisa tidak suka.
"Aku gak maksud ngatur. Aku cuma... gak bisa sendirian" ucap Jennie pelan. Lisa yang mendengar itu menghembuskan napasnya kasar.
"Kenapa? Lo takut?" Jennie mengangguk kecil.
"Lo itu cupu tahu gak. Segala takut. Lo udah gede! Gak malu apa?"
"Tapi aku gak biasa di tinggal sendiri sampe malem..." Jennie menunduk karena takut melihat wajah Lisa yang kesal.
"Ya lo harus terbiasa mulai sekarang! Lo udah setuju buat tinggal bareng gue dan gue bukan Mommy lo yang bakal temenin lo tiap malem sampe lo tidur, kaya anak kecil. Ngerti? Jadi lo harus biasa sendiri kalau lo mau tinggal sama gue" ucap Lisa tegas membuat Jennie tidak bisa berkata-kata lagi dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Ngerti gak? Jawab!" bukannya menjawab, Jennie malah semakin menundukkan kepalanya dan sekarang Lisa mendengar isakan kecil dari orang di hadapannya.
Jennie menangis. Namun bukannya merasa bersalah, Lisa malah tampak jengah sambil memutarkan bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER
Teen FictionLisa anak yang populer, bebas, punya banyak teman, sering pergi keluar hingga larut malam dan tidak betah berdiam diri di rumah. Tiba-tiba memiliki saudara tiri bernama Jennie yang sifatnya sangat bertolak belakang. Ia anak yang cukup pendiam, hanya...