11 - KUNJUNGAN

1.5K 176 15
                                    

"Kenapa Daddy sama Mommy harus dateng sekarang sih" gerutu Lisa sambil menatap ruang tengah yang terlihat sangat berantakan. Sampah berserakan, begitu pun bantal sofa yang tersebar entah di mana dan Playstation yang berantakan. Keadaan dapur pun tidak jauh berbeda mengingat ia mengeluarkan hampir semua isi kulkas dimana ada banyak minuman dan camilan yang sebelumnya memang ia persiapkan untuk acara di apartemennya.

Ia baru tertidur sekitar tiga jam setelah sebelumnya berhasil mengusir teman-temannya yang hampir di ambang tidak sadarkan diri tadi pagi. Awalnya Lisa berpikir bahwa ia tidak ingin repot jika tiba-tiba Jennie pulang dan berakhir bertemu dengan teman-temannya dalam kondisi mereka yang cukup mengenaskan. Namun sepertinya hal itu sia-sia ketika ia mengetahui bahwa saat dirinya terbangun karena panggilan masuk dari Daddynya yang terus menerus, Lisa tidak mendapati Jennie di apartemen.

Ya, saudaranya tersebut bahkan belum pulang sampai detik ini. Apa ia terlalu menikmati waktu bersama sahabat-sahabatnya mengingat ini pertama kalinya bagi Jennie menginap di rumah mereka?

Lisa sebenarnya tidak ingin peduli tetapi masalahnya jika Jennie belum pulang sebelum Daddy dan Mommynya datang ke apartemen, siapa yang akan membereskan semua kekacauan ini? Ia tidak bisa membereskannya seorang diri. Apartemennya benar-benar kacau berantakan! Sedangkan Daddy dan Mommy akan berangkat sekitar setengah jam lagi dan jarak dari rumah ke apartemen memakan waktu satu jam. Jadi jika di hitung-hitung Lisa hanya memiliki waktu kurang dari satu setengah jam untuk membereskan apartemen! Sialnya lagi, Lisa tidak pandai bersih-bersih! Ia jarang, bahkan hampir tidak pernah beres-beres. Di rumahnya dulu, ada pembantu yang membereskan rumah. Sekarang, setelah pindah ke apartemen, Jennie yang selalu membereskan apartemen mereka.

Lisa terus berjalan mondar mandir di ruang tengah. Ia bingung harus memulai dari mana. Terlalu banyak berpikir sampai belum ada pergerakan sedikit pun hanya untuk mengambil sampah yang ada di hadapannya.

Di tengah pikiran dan kepanikannya, Lisa di kejutkan dengan suara pintu depan yang terbuka. Dengan secepat kilat, ia berlari ke depan dan mendapati Jennie yang baru saja masuk ke dalam apartemen.

"Lo kemana aja sih!?" Lisa menyambut Jennie dengan penuh kesal. Sedangkan Jennie yang baru saja tiba, terkejut sekaligus bingung mendapati Lisa yang menatapnya tajam.

"Aku kan dari rumah Rose, nginep. Kamu lupa?" tanya Jennie, mengedipkan matanya beberapa kali.

"Iya gue tau! Maksud gue kenapa lo baru pulang jam segini!?" Lisa memutar bola matanya.

"A-ah itu. Tadi aku bangun kesiangan karna kita baru tidur sekitar jam 3-an. Terus Rose maksa aku buat sarapan dulu di rumahnya" jelas Jennie.

"Mentang-mentang sama sahabat, lo tidur jam segitu? Bagus!" ucap Lisa sarkas. Tidak sadar bahwa ia lebih parah dari Jennie karena baru tidur sekitar pukul 7 pagi.

"Itu mereka yang paksa aku biar gak tidur Lisa"

"Alah alesan mulu! Sekarang gue tanya? Ini hal yang lebih penting. Lo emang gak dapet chat dari Mommy lo?" Lisa beralih pada topik yang menurutnya lebih penting. Padahal ia sendiri yang mengawali debat soal jam tidur Jennie.

"Chat? Chat apa? Aku belum cek handphone dari waktu bangun tidur sampai sekarang" ucap Jennie sambil mengeluarkan handphone dari dalam tasnya.

Benar saja, ada pesan dari Mommynya yang berkata bahwa ia dan Daddy akan datang ke apartemen siang ini.

"Udah liat? Sekarang ikut gue" Lisa segera menarik tangan Jennie menuju ruang tengah.

Betapa terkejutnya Jennie ketika melihat keadaan apartemennya yang seperti kapal pecah.

"Lisa... Kenapa bisa? Daddy sama Mommy sebentar lagi ke sini" Jennie menatap Lisa dengan raut wajah panik.

SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang