17 - TRAUMA

1.8K 207 33
                                    

"Jadi, bisa jelasin semuanya ke Daddy?" Daddy Marco tengah menatap anaknya yang sejak tadi terus menundukkan kepala.

Daddynya memang terlihat tenang tetapi Lisa tahu dengan mendengar suara tegas yang keluar dari mulutnya menandakan bahwa ia tengah benar-benar serius dan hal itu lah yang di takuti oleh Lisa. Ia tidak bisa menghindar.

Ya, pagi ini kedua orang tuanya sudah berada di apartemen. Lisa menghubungi Daddy Marco tepat pada saat ia melihat Jennie yang terus berteriak dan menangis meraung. Bahkan ketika Lisa mendekatinya, Jennie akan melempar barang apa saja yang berada di dekatnya. Lisa kewalahan dan bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Pada akhirnya ia pun menyerah dan tidak mempunyai pilihan lain selain meminta bantuan orang tuanya terutama Mommy kim sebagai ibu dari saudara tirinya tersebut yang lebih tahu tentang kondisi anaknya.

Lisa sendiri masih berada dalam kebingungan. Kembali ia mengingat-ingat, dini hari tadi Lisa berhasil membawa Jennie pulang ke apartemen. Sejak di beri obat, Jennie tertidur sepanjang perjalanan. Bahkan setelah sampai di apartemen, Lisa dengan suka rela dan susah payah menggendong Jennie di punggungnya sampai ke kamar karena tidak tega membangunkan Jennie. Tidak lama setelah itu, Lisa pun malah ikut berbaring di sebelah Jennie dan tertidur karena kelelahan. Namun saat pagi hari menjelang, Lisa di kejutkan dengan keadaan Jennie yang tengah terduduk di pojok kamar, dekat dengan meja belajar miliknya. Ia terus menangis dan ketika Lisa mendekatinya, Jennie berteriak dan melempar buku-buku yang berada di atas meja. Bahkan lampu belajarnya pun ikut di lempar sampai pecah. Semua itu membuat Lisa terkejut dan segera menghubungi Daddy Marco untuk datang ke apartemen sambil meninggalkan Jennie seorang diri di kamar.

"Kamu gak mau jawab?"Daddy Marco kembali bertanya sebab Lisa yang hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun sejak mereka duduk berdua di sofa ruang tengah.

Lagi-lagi, Daddy Marco tidak mendapat jawaban membuat ia menghela napas pelan.

"Lisa, denger Daddy. Kamu harus terus terang sama Daddy. Kalau kamu diem aja kayak gini, gimana bisa Daddy, Mommy, bahkan Dokter Song yang sekarang lagi nanganin Jennie tahu penyebab Jennie kayak sekarang. Lagi pula, kamu juga pengen tau kan sama apa yang sebenernya terjadi sama saudara kamu?" Ucap Daddy Marco memberi sedikit pengertian agar Lisa mau terbuka padanya.

Daddynya benar-benar seperti peramal. Bagaimana ia tahu jika itulah yang sedang di pikirkan oleh Lisa? Apakah ia harus jujur atau tidak dengan apa yang terjadi? Jika jujur, ia jelas harus menjelaskan mengenai kejadian di arena balapan liar dan Lisa sangat tahu konsekuensi apa yang akan di dapat apabila Daddynya mengetahui itu semua. Namun jika berbohong, ia tidak akan tahu kondisi sebenarnya dari Jennie. Penyebab saudara tirinya itu yang bahkan mengharuskan sampai memanggil dokter yang di sebut oleh Mommy Kim sebagai dokter pribadi Jennie sejak lama.

Lisa sungguh ingin tahu.

"Maafin Lisa Dad..."

Dengan mengumpulkan keberanian, Lisa akhirnya menceritakan semua secara terbuka dan jujur. Tidak ada yang di tutup-tutupi. Dari mulai ia yang selalu menonton balapan liar bersama teman-temannya, ia yang seharusnya pertama kali ikut balapan tadi malam, kehadiran Jennie bersama Hanbin yang merupakan teman laki-lakinya, perdebatan ia dan Jennie, sampai pada puncak kejadian yang membuat Jennie seperti sekarang. Lisa juga jujur tentang ketidaktahuannya perihal Jennie yang bisa bersama dengan Hanbin ke arena balap. Semua Lisa utarakan dengan sangat jelas.

"Kenapa bisa Daddy gak tahu apa-apa tentang kamu Lisa? Apa aja yang kamu sembunyiin dari Daddy?" Daddy Marco mengusap wajahnya kasar.

Mendengar semua penjelasan Lisa membuat ia marah. Bagaimana bisa anaknya yang seorang wanita bisa seliar dan senakal itu sampai ikut balapan liar yang jelas-jelas ilegal dan membahayakan keselamatannya. Ia pun baru teringat dengan permintaan Lisa yang ingin memodifikasi mobilnya. Tidak disangka ternyata mobil itu digunakan untuk balapan.

SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang