"Gila apartemen lo ternyata beneran luas! Tau gitu sekalian aja lo minta penthouse ke Daddy lo!" ucap Somi sambil berdiri dari duduknya dan merentangkan kedua tangan. Detik berikutnya ia kembali terduduk karena merasakan kepalanya yang berputar. Ia mulai merasa mabuk sekarang.
"Daddy gue gak sekaya itu buat beliin gue penthouse! Jangan ngarang!" balas Lisa menggelengkan kepalanya melihat Somi yang terkapar di sofa, setengah tersadar.
Pesta di apartemen Lisa memang sudah berlangsung sejak empat jam yang lalu. Namun mereka tampaknya belum ingin mengakhiri acaranya. Menurut mereka jam satu malam masih terlalu dini untuk pulang. Mereka masih ingin bersenang-senang. Terlebih apartemen Lisa yang sangat luas dan nyaman untuk di jadikan tempat berkumpul. Lihat saja sekarang, Bobby dan Donghyuk masih asik dengan video game mereka sambil sesekali meneguk minuman. Hanbin, berdiri di dekat jendela, masih asik dengan lagu yang ia putar sangat kencang sambil sibuk dengan handphonenya. Mungkin sedang menghubungi pacar-pacarnya yang ia belum kabari seharian ini.
Para lelaki memang memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap minuman. Sedangkan para wanita seperti yang bisa kalian lihat, Somi bersandar di sofa sambil terus memijat pelipisnya, Minnie tengah menari di ruang tengah seperti orang gila. Lisa? Sepertinya hanya ia yang masih cukup sadar dan waras. Bukan karena ia kuat, hanya saja Lisa memang tidak pernah terlalu banyak minum. Ia selalu bisa membatasi dan menjaga dirinya agar tetap tersadar.
"Guys! Semuanya kumpul dan dengerin gue dulu" ucap Hanbin yang langsung mengecilkan volume musiknya, kemudian bergabung di ruang tengah bersama yang lain.
Bobby dan Donghyuk pun segera memberhentikan game mereka begitu mendengar interupsi dari Hanbin. Begitu pun dengan Minnie yang langsung melangkah ke sofa dan duduk di antara Lisa dan Somi.
"Apaan sih lo! Pake acara senyum-senyum segala! Gila lo! Buruan ngomong" ucap Bobby melihat Hanbin yang duduk di sebelahnya.
Posisi mereka duduk saat ini melingkar dengan para wanita yang duduk di sofa sedangkan pria duduk di lantai beralaskan karpet bulu.
"Lo semua tau kan sekarang gue punya tiga cewek?" tanya Hanbin dan mereka pun mengangguk. Sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka jika Hanbin memiliki lebih dari satu pacar.
"Nah tadi, baru aja gue putus sama salah satu nya" ucap Hanbin dengan senyum bangga, terlihat bersemangat, membuat yang lain menatapnya heran.
"Emang udah gila lo! Kenapa lo senyum kalau putus! Gue kira bakal denger kabar baik!" Bobby memukul kepala Hanbin.
"Masa jam segini lo udah gak sadar? Cupu lo!" kali ini Donghyuk yang memukul kepala Hanbin.
"Yakk! Gue sadar! Ini beneran kabar baik buat gue! Cewek itu gak guna! Dan kalian mau tau apa?" Hanbin mulai mencondongkan badannya ke depan. Isyarat agar yang lain pun ikut mendekat padanya.
"Gue udah ngincer cewek lain kalau misal salah satu dari pacar gue putus. Dan hari ini kejadian! Gue putus!!" lanjut Hanbin yang kini bersorak.
"Jadi lo emang sengaja pengen putus sama cewek-cewek lo yang sekarang?" tanya Lisa yang menggelengkan kepalanya sambil terkekeh melihat kelakuan temannya.
"Ya mau gimana lagi, mereka gak asik. Tapi kan yang gue putusin cuma satu. Yang lain masih lumayan lah buat cadangan gue"
"Emang kali ini siapa lagi yang lo incer? Keliatannya lo semangat banget" tanya Somi.
"Lo semua pasti ga akan nyangka"
"Bisa cepetan gak ngomongnya! Jangan bikin orang penasaran!" kesal Bobby.
"Jennie"
"APA!?"
"Wohoooo!!! Yesss!!!"
Lisa berteriak terkejut, sedangkan Somi berdiri dari duduknya dan bersorak, bertepuk tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER
Teen FictionLisa anak yang populer, bebas, punya banyak teman, sering pergi keluar hingga larut malam dan tidak betah berdiam diri di rumah. Tiba-tiba memiliki saudara tiri bernama Jennie yang sifatnya sangat bertolak belakang. Ia anak yang cukup pendiam, hanya...