6 - MASALAH

1.8K 193 13
                                    

Hallo semuanyaaa!!!
I'm back!!! 😊😊

Huft, udah setaun kita tidak berjumpa yak wkwk

Oh iya mau ngingetin buat yg belum baca chapter 5, boleh di baca dulu siapa tau ada beberapa dari kalian yang waktu itu gak dapet notif karna wattpad nya lagi error kalau gak salah.

Oke kalau gitu, selamat membaca!!!






















Pagi-pagi sekali Jennie sudah bangun dari tidurnya. Hari ini ia dan Lisa memiliki jadwal kuliah pagi sehingga Jennie harus bersiap dan melakukan hal yang cukup di takuti yaitu membangunkan Lisa. Walaupun mereka sudah tinggal berdua selama dua minggu ini, dan Jennie selalu melakukannya ketika mereka memiliki kelas pagi. Namun tetap saja Jennie masih cukup berdebar ketika mendapati Lisa yang kesal saat di bangunkan. Untung saja Lisa tidak meneriakinya seperti waktu itu. Ia hanya akan bangun dengan wajah kesalnya dan mengabaikan Jennie.

Selama dua minggu tinggal bersama, tidak banyak yang Jennie tahu soal Lisa. Mungkin karena kebanyakan waktu Lisa di habiskan di luar bersama teman-temannya. Saat di kampus pun mereka masih tidak bertegur sapa, sampai saat ini. Kebersamaannya dengan Lisa hanya pada saat mereka sarapan, berangkat dan pulang kuliah, dan ketika Jennie menunggu Lisa pulang di malam hari. Itu semua pun jarang di isi dengan obrolan. Lisa seperti malas berbicara sedangkan Jennie tidak bisa dan takut membuka obrolan. Takut jika ia kembali mendapatkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulut Lisa.

Jennie berjalan ke arah dapur. Setelah berhasil membangunkan Lisa, ia kemudian langsung bersiap dan kini ia tengah membuat sarapan untuk dirinya sendiri tentu saja dan juga Lisa.

Satu hal yang kini ia tahu bahwa Lisa hanya sarapan dua helai roti panggang dan satu gelas susu coklat. Lisa sendiri yang berkata pada Jennie. Padahal saat itu untuk pertama kalinya mereka sarapan berdua di apartemen dan Jennie dengan semangat menyiapkan menu sarapan yang cukup bervariasi. Namun semua itu sia-sia ketika Lisa berkata jika ia tidak akan memakan masakan Jennie dan hanya akan makan roti dan segelas susu coklat. Karena tidak ingin menyiakan makanan yang sudah di siapkan cukup banyak, Jennie akhirnya membawa sarapan yang tadinya untuk Lisa ke kampus dan memberikannya pada kedua sahabatnya yang sudah pasti merasa senang karena mereka tahu bahwa masakan Jennie selalu enak. Jennie yang awalnya sedih karena Lisa menolak masakannya kembali ceria saat melihat kedua sahabatnya makan dengan lahap.

"Lisa, boleh gak kalau hari ini kita berangkat lebih awal?" ucap Jennie takut-takut menatap Lisa yang tengah menyantap rotinya.

"Kenapa? Terserah gue dong mau berangkat jam berapa. Gue kan yang bawa mobil, lo cuma numpang" ucap Lisa tidak peduli.

"Tapi aku harus pergi ke perpustakaan dulu"

"Bohong. Lo pasti gak mau lari-lari lagi dari halte kan? Kenapa lo cape? Kalau cape lo tinggal berangkat sendiri, gak usah bareng gue lagi"

"Aku beneran perlu ke perpustakaan Lisa. Ada buku yang harus aku pinjem dulu sebelum masuk kelas"

"Bodo. Lo yang pengen berangkat, pulang bareng gue kan sampe minta ke Daddy. Ya lo terima resikonya lah kalau lo harus ngikutin jam gue"

"Aku gak pernah minta ke Daddy, aku udah pernah bilang Lisa"

"Kalau gitu kenapa lo gak nolak aja waktu itu terus pergi bawa mobil sendiri?"

Dengan ragu Jennie berkata
"Aku gak bisa bawa mobil.."

"Cih! Gue tau lo pasti banyak alesan. Lo bisa naik bus sendiri kalau lo gak bisa bawa mobil. Apartemen kita deket sama halte bus!"

"Itu.."

"Apa? Mau alesan apa lagi?" Lisa dengan cepat memotong perkataan Jennie.

"Aku gak bisa naik bus" jawaban Jennie membuat Lisa tertawa mengejek.

SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang