Jennie bisa di bilang orang yang jarang sekali pergi ke luar rumah, hangout bersama sahabat, mengunjungi tempat- tempat baru yang sedang hits di kalangan anak muda, ataupun sekedar berjalan-jalan di sekitar komplek rumah. Jika sekarang mungkin sekitar apartemen di mana ia tinggal bersama Lisa. Jennie benar-benar menghabiskan hampir seluruh waktunya di rumah.
Namun berbeda dengan hari ini. Ia terlihat tengah berada di café bersama kedua sahabatnya. Café yang memiliki nuansa vintage dan juga terdapat ruangan khusus buku-buku yang bisa di pinjam dan di baca oleh pengunjung selagi menikmati minuman dan makanan di café tersebut. Sangat sesuai dengan kepribadian Jennie yang sangat cinta dengan buku.
"Gue sebagai sahabat ngerasa bangga sama lo Jen" ucap Jisoo yang duduk tepat di hadapan Jennie, tengah menatap dengan mata berbinar.
Sedangkan yang di tatap tampak memasang wajah bingung sambil meletakkan buku yang tadi sedang di bacanya ke atas meja.
"Bangga? Kenapa?""Dalam satu bulan ini, lo udah jalan bareng sama kita dua kali! Coba bayangin? Biasanya paling banyak kita jalan lengkap bertiga itu cuma satu kali sebulan. Bahkan kadang gak sama sekali. Paling sering ya gue doang sama Rose pergi main. Tapi bulan ini lo ada peningkatan Jen!" Jisoo semakin bersemangat dan Jennie hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Iya, tapi yang kemaren itu kita cuma ke toko buku. Itu juga buat tugas karena kita gak nemu buku referensinya di perpustakaan. Jadi sebenernya gak ke hitung jalan dong. Orang pulang-pulang gue bukannya happy tapi malah pusing karena harus langsung kerjain tugasnya" Rose memasang wajah cemberut dengan mulutnya yang masih terus mengunyah.
"Yaudah hitung aja kenapa sih. Yang penting kan kita keluar bertiga" Jisoo memutar bola matanya.
"Gak! Pokoknya kita harus hangout sekali lagi baru gue bakal happy dan anggap Jennie ngalamin peningkatan" seru Rose yang langsung menatap Jennie dengan penuh harap.
"No Rose" ucap Jennie lembut sambil tersenyum menggelengkan kepalanya pelan.
"Please Jen... sekali lagi aja bulan ini. Kita nonton? Atau belanja? Atau ke café lagi yah? Nanti gue cariin lagi tempat yang ada bukunya kayak café ini, mau?" Rose memajukan kepalanya, menatap Jennie lebih dekat dengan tangan yang ia tangkupkan di depan dada memohon, membuat Jennie terkekeh melihat tingkah sahabatnya tersebut.
"Mending nonton di rumah, belanja online, sama baca buku sambil tiduran di tempat tidur. Gimana?" kekeh Jennie, menangkup kedua pipi Rose yang sudah memasang wajah cemberutnya.
"Ish!" Rose menjauhkan wajahnya dan kini bersandar di kursi dengan tangan yang dilipat, merajuk.
"Oh ngambek ceritanya si Chipmunk" ledek Jisoo yang langsung mendapatkan lirikan tajam dari Rose.
"Jangan cemberut gitu dong. Maafin gue yang gak bisa terlalu sering hangout keluar bareng kalian yah?" mendengar ucapan Jennie malah kini membuat Rose merasa tidak enak. Ia sangat tahu maksud dari ucapan sahabatnya itu.
"Jangan minta maaf Jen. Yaudah kalau gitu mainnya ke rumah lo aja gimana? Kita kan belum kunjungin rumah lo yang sekarang" Rose kembali bersemangat dengan usulannya.
"Nah ini baru ide bagus!" dukung Jisoo yang juga ikut bersemangat.
Berbeda dengan Jennie yang terlihat terkejut mendengar permintaan kedua sahabatnya. Beberapa minggu ini ia sengaja tidak membahas soal rumah barunya - yang jelas adalah kebohongan - agar mereka lupa dan Jennie tidak kembali membuat kebohongan lain untuk menutupi kebohongannya.
"A-ah soal itu..."
"Ekhem!"
Suara seseorang di belakangnya berhasil menginterupsi Jennie membuat ia refleks menengok kebelakang. Begitu pun Jisoo serta Rose yang ikut menatap orang tersebut yang ternyata adalah Lisa. Tentunya bersama dengan teman-temannya, Somi dan Minnie.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER
Teen FictionLisa anak yang populer, bebas, punya banyak teman, sering pergi keluar hingga larut malam dan tidak betah berdiam diri di rumah. Tiba-tiba memiliki saudara tiri bernama Jennie yang sifatnya sangat bertolak belakang. Ia anak yang cukup pendiam, hanya...