Apakah Jennie harus menyesali keputusannya sekarang?
Bagaimana tidak? Pertama, ia tidak tahu bahwa balapan liar akan di adakan selarut malam ini, bahkan sudah mulai masuk dini hari. Kedua dan yang paling penting adalah ia tidak tahu jika balapan liar akan di hadiri oleh banyak sekali anak muda yang membuat jalanan menjadi seramai sekarang. Bahkan saat ini, Jennie masih berada di dalam mobil Hanbin sambil melihat kerumunan orang dan juga mobil-mobil mahal yang sudah di modif berjajar di jalanan.
Jika kalian ingin tahu, Jennie dan Hanbin telah sampai di lokasi balapan sekitar dua puluh menit yang lalu dan sekarang waktu menunjukkan tengah malam yang artinya balapan akan di mulai satu jam lagi.
Sudah sejak tadi Hanbin mengajak Jennie untuk keluar tetapi ia masih tetap bertahan, enggan beranjak sedikit pun. Jennie benar-benar tidak bisa berada di tempat ramai seperti itu. Melihatnya saja sudah membuat Jennie gemetar. Bahkan napasnya sudah mulai memburu.
"Jennie, kita udah hampir setengah jam di dalem mobil. Ngapain coba? Lo kenapa gak mau keluar sih?" Tanya Hanbin yang sebenarnya sudah tidak sabar.
"Hanbin, gue pengen pulang" balas Jennie dengan suara yang sedikit gemetar. Ia bahkan sepertinya sudah lupa dengan niat awalnya membujuk Lisa untuk tidak ikut balapan. Pikirannya sudah melayang entah kemana.
"Apa-apaan? Pulang? Kita udah terlanjur di sini Jennie. Kita tinggal keluar, nyapa temen-temen gue yang lain terus lo tinggal nonton gue balapan. Udah selesai" ucapan Hanbin hanya di balas gelengan kepala oleh Jennie.
"Kenapa sih? Lo malu? Tenang ada gue. Di luar juga pasti udah ada yang lain termasuk Lisa, Somi, Minnie. Ayo! Lo bisa di temenin sama mereka" balas Hanbin yang mulai membuka pintu mobilnya tetapi langsung di tahan oleh Jennie.
"K-kalau gitu gue tunggu lo di sini aja, gimana? Bisa kan gue nonton dari sini?" Tanya Jennie memohon.
"Lo gimana sih? Mobil ini kan mau gue pake buat balapan. Lo gak bisa diem di dalem sini" jelas Hanbin yang sudah mulai kesal. Ternyata gadis polos cukup merepotkan!
"Tapi-" ucapan Jennie terpotong saat ada seseorang yang mengetuk pintu kaca kursi kemudi dan Hanbin segera menoleh, mendapati Lisa yang berada di luar tengah mengintip. Meskipun percuma karena kaca mobil Hanbin tidak bisa di intip dari luar, hanya dari dalam yang bisa melihat ke luar.
Segera Hanbin keluar dari dalam mobil meninggalkan Jennie yang masih diam terpaku menatap saudaranya yang berada di luar, mulai berbicara dengan Hanbin. Tidak tahu apa yang tengah mereka bicarakan.
Sedangkan Hanbin yang sudah berada di luar mulai mengumpat kesal di hadapan Lisa.
"Hey! Chill bro! Kenapa sih lo? Gue sama yang lain udah nungguin lo dari tadi tau gak! Lo malah masih di sini. Ngapain sih? Gak jelas banget diem dalem mobil. Bukannya buru-buru keluar" Lisa menatap penuh tanya.
"Gue dari tadi nahan kesel tau gak! Cewek polos lebih ngerepotin!" kesal Hanbin.
"Kenapa? Lo bawa pacar lo ke sini? Yang mana sekarang? Yoona? Krystal?" Tanya Lisa.
Ya, kalian tidak salah dengar. Di antara dua pacar Hanbin, salah satunya adalah Krystal. Wanita yang pernah bertengkar, lebih tepatnya menyerang Jennie karena mengira menggoda kekasihnya yang bernama Kai.
Kalian lagi-lagi tidak salah dengar, Krystal memang berselingkuh dan Hanbin pun tahu jika Krystal memiliki kekasih. Teman-temannya yang lain sudah tahu jika dalam mencari pasangan, Hanbin selalu menyukai tantangan-tantangan. Salah satunya dengan mendapatkan kekasih orang lain. Saat berhasil mendapatkannya, Hanbin akan merasa bahwa ia lebih unggul dari pada lelaki mana pun.
"Gak usah sebut nama mereka berdua. Lagi bosen gue sama mereka" jawab Hanbin santai.
"Terus lo bawa siapa?" Tanya Lisa kebingungan. Namun detik berikutnya ia membulatkan matanya. Ia baru ingat! Tadi jika ia tidak salah dengar, Hanbin berkata 'cewek polos'! Lisa mulai menduga-duga siapa yang Hanbin bawa, tetapi ia segera menepisnya dan berpikir positif jika Hanbin membawa seseorang selain yang ada di pikirannya. Sampai di mana Hanbin mengeluarkan suaranya yang membuat Lisa mengumpat dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER
Teen FictionLisa anak yang populer, bebas, punya banyak teman, sering pergi keluar hingga larut malam dan tidak betah berdiam diri di rumah. Tiba-tiba memiliki saudara tiri bernama Jennie yang sifatnya sangat bertolak belakang. Ia anak yang cukup pendiam, hanya...