"Jennie? Kenapa lo punya kantung mata? Lo kurang tidur?" Tanya Rose sesaat setelah melihat Jennie yang tiba di kelas, duduk di sebelahnya bersama dengan Jisoo.
Merasa penasaran, Jisoo pun ikut menatap mata Jennie. "Oh iya! Kok gue gak sadar sih tadi".
Padahal ia yang tadi menjemput Jennie di halte. Lebih tepatnya memang ia yang selalu menjemput atas permintaan Lisa.
Ia benar-benar tidak sadar saat berada di mobil. Mungkin karena ia juga tidak terlalu memperhatikan wajah sahabatnya.
"Lo gak bisa tidur? Atau apa? Cerita ke kita cepet" desak Rose.
"Iya Jen. Lo kenapa? Mimpi buruk?" Tambah Jisoo yang juga ikut mendesak Jennie untuk bercerita.
Jennie terkekeh. Melihat wajah penuh kekhawatiran dari kedua sahabatnya membuat hatinya menghangat.
"Gue gak apa-apa kok. Gue emang sengaja gak tidur tadi malem"
Jisoo dan Rose melongo. Bingung dengan jawaban Jennie.
"Maksudnya apa? Kok lo bisa-bisanya ngomong kayak gitu? Sengaja gak tidur?" Rose mengernyitkan dahinya.
"Kepala lo kepentok apa Jen? Lo kan gak biasa begadang. Bahkan gak pernah! Lo gak bisa!" Seru Jisoo.
"Gue emang beneran gak tidur tadi malem"
"Iya kenapa? Kasih tahu kita alesannya"
Mereka berdua semakin di buat penasaran oleh Jennie.
"Tapi kalau gue ngomong jujur, janji kalian gak akan marah?" Tanya Jennie takut-takut.
"Iya janji deh kita gak akan marah sama lo. Cepet kasih tahu" jawab Jisoo tidak sabar.
"Masalahnya bukan marah ke gue..." suara Jennie memelan tetapi masih bisa di dengar.
Jisoo mengernyitkan dahi. "Maksudnya? Terus marah ke siapa?"
"Lisa..."
"APA!?" Jisoo berteriak sambil berdiri menggebrak meja.
"Ssttt.... Jisoo please tenang. Nanti yang lain denger dan penasaran sama obrolan kita" bisik Jennie sambil menarik Jisoo untuk kembali duduk.
Dan untungnya, Lisa dan teman-temannya belum masuk kelas karena memang kelas baru akan di mulai lima belas menit lagi.
"Sekarang lo jelasin apa yang Lisa lakuin sampai bikin lo gak tidur? Dia nyakitin lo?" nada bicara Jisoo sudah terdengar marah.
Jennie segera menggeleng panik. "Nggak! Gak gitu Jisoo. Lisa gak nyakitin gue"
"Terus dia apain lo, Jennie?" Rose lagi-lagi mendesak.
"Gue cuma ngerjain tugas essay punya Lisa yang lupa dia kerjain" ucap Jennie pelan.
"Tugas essay Pak Kwon?"
Jennie mengangguk.
"Kenapa dia gak ngerjain sendiri!? Itu salah dia sendiri bisa lupa!" kesal Rose.
"Gue gak tega Rose, dia baru inget tugasnya malem tadi. Dia bilang kalau dia gak akan sanggup buat beresin tugasnya sendiri" jelas Jennie mencoba memberi pengerian kepada kedua sahabatnya.
"Tapi jadinya lo yang ngorbanin waktu tidur lo Jennie. Di tambah lo yang harus pusing mikirin gimana selesain tugas dia" timpal Jisoo yang masih tidak terima sahabatnya di manfaatkan.
"Lisa juga ikut begadang kok nemenin gue dan bantuin sedikit-sedikit"
Rose memutar bola matanya. Jennie pasti akan terus membela Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER
Teen FictionLisa anak yang populer, bebas, punya banyak teman, sering pergi keluar hingga larut malam dan tidak betah berdiam diri di rumah. Tiba-tiba memiliki saudara tiri bernama Jennie yang sifatnya sangat bertolak belakang. Ia anak yang cukup pendiam, hanya...