9 - Calon Istri

4.6K 134 1
                                    

halo prenn!😁
ada yang kangen cerita ini ga sih? kayanya gak deh ya😔

ya udah pokoknya sebelum baca jangan lupa vote & komentar ya biar cerita ini rame

happy reading!♡

9]. Calon Istri

Pagi ini Brian dan Fely berangkat menuju sekolah bersama. Murid sekelas mereka yang merasa ada yang aneh berbisik-bisik membicarakan dua orang tersebut.

Fely yang biasanya pagi-pagi ditatap seperti itu berubah menjadi mode galak, tapi kini dia hanya diam dengan wajah yang datar. Brian sendiri hanya menunjukkan wajah santai seperti biasa.

Aris yang melihat semuanya pun berjalan mendekati Brian.

"Itu anak gadis orang, lo apain, Bri?" tanya Brian seraya menatap kearah tempat Fely, disana cewek itu sedang menelungkupkan wajahnya.

"Mana gue tahu," jawab Brian seraya menghedikkan bahunya tidak peduli.

Tepukan keras hinggap di pundak Brian, pelakunya Aris. Sontak Brian menatap temannya itu tajam. "Apaan sih?!"

"Ya abisnya respon lo ngeselin, anjir," dengus Aris.

"Ya kan gue emang beneran gak tau si Fely kenapa, pas berangkat aja dia udah diem terus," jelas Brian.

"Terus lo gak berusaha tanya dia kenapa, gitu?" balas Aris.

Brian kembali menghedikkan bahunya tidak peduli. "Males."

"Sekarang gue tau deh, kenapa lo bisa jomblo terus," ucap Aris seraya menatap Brian jengah.

"Emang kenapa?"

"KARENA LO GAK PEKA!" teriak Aris tiba-tiba didekat telinga Brian.

"KUPING GUE BUDEK DADAKAN, TANGGUNG JAWAB LO, SIALAN!"

"GAK PEDULI!"

***

Waktu istirahat yang di tunggu-tunggu para siswa pun akhirnya tiba. Fely dan Lia kini sedang berjalan bergandengan menuju kantin.

"Yang pesen makan gue atau lo aja?" tanya Lia mencari topik, karena sedari tadi pagi sahabatnya itu lebih banyak diam tidak seperti biasanya.

"Lo aja, ya?" balas Fely singkat.

"Ya udah, lo yang cari tempat," kata Lia.

Fely mengangguk singkat dan berlalu mencari tempat duduk untuknya dan juga Lia.

Brian yang sebelumnya asik berceloteh bersama ketiga temannya terhenti, saat melihat Fely celingak-celinguk kebingungan mencari tempat duduk yang kosong.

"FEL!"

Panggilan dari Brian membuat hampir semua atensi mengarah padanya, tapi ia tidak peduli.

Fely menoleh saat namanya dipanggil, dengan malas ia mendekat kearah Brian dan teman-temannya.

"Apa?" tanya Fely ketus.

"Selow napa, Fel, lo sensi amat perasaan hari ini," celetuk Kavindra yang tengah memakan gorengan.

"Bukan urusan lo," balas Fely seraya menatap Kavindra sinis, lalu kembali menatap Brian. "Kenapa manggil gue?"

Tangan Brian menepuk tempat duduk kosong disebelahnya. "Duduk sini aja, tempat lain udah penuh."

Fely sempat diam, berpikir sejenak untuk menerima tawaran Brian atau tidak. Tatapannya mengedar melihat suasana kantin yang sangat ramai, jadi ia memilih mengangguk dan bergabung dengan Brian.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang