hai pren!
baru update nih soalnya baru ada ide hehe
inget, vote dulu sebelum baca biar gak lupa.happy reading!꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
13. Feeling
Aris sedikit mengintip dari kaca UKS untuk melihat keadaan Fely dan Brian di dalam sana, kemudian berbalik menatap teman-temannya.
"Gue jadi mikir kayanya mereka punya hubungan khusus," katanya. Seketika teman-temannya langsung menatap pemuda itu.
"Emang kenapa lo bisa mikir gitu?" tanya Lia menanggapi.
"Soalnya Brian keliatan peduli banget, nggak kaya sebelumnya." Rezvan mengangguk membenarkan ucapan Aris.
"Ya udah biarin aja mereka deket, nggak kaya lo jomblo terus," celetuk Kavindra.
Sontak wajah Aris berubah masam. "Nggak usah ngejek gue jomblo, kalo lo sendiri juga jomblo ya anjir!"
Sesaat kemudian Kavindra tersenyum aneh kearah Aris seraya merangkul pundak pemuda itu. "Kita sesama jomblo, jadi gimana kalo nge-guy aja?"
Dengan tidak berperasaan Aris langsung mendorong keras tubuh Kavindra sampai membuat pemuda itu hampir ingin menabrak tempat sampah.
"Gue masih waras! Tolongin gue, Van." Aris berlindung di belakang tubuh Rezvan seraya menyilangkan kedua tangan didepan dada.
Lia yang jengah melihat tingkah laku mereka memilih beranjak pergi menuju kelas, daripada nantinya akan ketularan sifat tidak waras teman-teman Brian.
Melihat Lia yang pergi membuat Rezvan sontak mengejar langkah gadis itu, membiarkan Aris dan Kavindra yang sedang berurusan.
***
Mata Fely mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Lalu melirik ke samping sudah ada Brian yang menatapnya tajam.
"Udah pingsannya? Enak bikin orang khawatir? Kenapa kalo sakit berangkat sekolah segala, hah?" Brian menyerbu Fely dengan banyak pertanyaan.
Seketika Fely memasang muka cemberut. Bukannya memberinya minum dahulu, atau setidaknya bersikap lembut, malah Brian menyerbu Fely seperti itu.
""Ngapain cemberut? Disini lo ya yang salah, buat gue khawatir aja," omel Brian dengan memasang wajah galak. Tapi yang ada wajahnya terlihat lucu bagi Fely yang melihatnya.
Fely memutar bola matanya. "Gue nggak nyuruh lo buat khawatir."
Brian menyentil dahi Fely pelan. "Sekarang gimana? Lo udah enakan apa belum."
Fely langsung mengangguk singkat, karena moodnya belum terlalu baik efek hari pertamanya menstruasi.
"Btw sekarang jam berapa?" tanya Fely.
Brian yang sedang memainkan ponselnya menoleh sesaat. "Jam 1."
"Apa?! Berarti gue pingsan lama banget dong." Fely memasang wajah kaget.
Kini giliran Brian yang memutar bola matanya. "Ya lo pikir aja sendiri!"
Fely hanya bisa terkekeh canggung merasa tidak enak pada Brian yang dengan sabar menunggunya disini sampai ia sadar.
"Makasih ya udah nemenin gue," ujar Fely tulus.
Sontak Brian memasang wajah jahilnya. "Tidak semudah itu, Ferguso."
Lalu Fely mencubit paha Brian sehingga membuat pemuda itu meringis. "Lo mah nggak pernah ikhlas kalo tolong gue."
Brian terkekeh melihat wajah kesal Fely, ternyata asik mengerjai istrinya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi kok Pasutri?✓
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Adu mekanik di ranjang aja lah, ayok." "Berani sentuh gue seujung kuku, burung lo gue amputasi!" *** Abrian Raven. Dia tipe cowok yang jahil, tengil, dan menyebalkan. Dan dipertemukan dengan cewek yang cerewet, galak, dan emosian s...