32 - Penghibur

2.4K 91 2
                                    

hallo gaess!✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
fee comeback lagi nichh:D
fee update nihh karena kalian neror teruss

so, ayo sebelum baca vote dulu!!!

happy reading!(⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

32]. Penghibur

Dalam derasnya hujan di sore hari, Fely asik melamun memandangi air yang turun dari langit di balkon kamarnya. Memang suasana paling membuat tenang itu disaat hujan turun tanpa adanya gemuruh.

Kini ia berada di rumahnya sendiri sejak Bundanya tiada. Mau tak mau, Brian, sang suami pun menurut saja.

"Bunda.." lirih Fely.

Gadis itu rindu. Biasanya jika saat hujan begini, Bunda akan membuatkannya teh hangat tanpa di minta. Namun kali ini, tidak ada teh hangat seperti biasanya.

Tuk

Suara gelas yang di letakkan dimeja samping tempat duduk Fely, membuatnya langsung menoleh.

"Aku bawain coklat panas." Brian menyengir canggung melihat wajah datar Fely.

Fely tersenyum tipis. "Tumben."

Mendadak Brian murung mendengar respon Fely yang tidak terharu sama sekali oleh tindakannya.

"Aku udah susah payah buat itu loh," dengus Brian sebal.

"Aku kan gak minta di buatin." Fely tersenyum geli.

Semakin keruh deh muka Brian.

"Aku ngambek!" ujar Brian cemberut dan berbalik badan merajuk.

Tidak tahan, Fely pun tertawa melihat tingkah Brian saat ini. Jarang sekali cowok itu bisa begini.

"Ngambek aja sono, emang gue peduli?" sahut Fely menyebalkan.

Brian langsung mendelik tajam mendengar perkataan Fely.

"Aku! Jangan pake gue!" Cowok itu berkacak pinggang seraya melotot kesal.

Melihat Brian seperti itu membuat Fely bangkit dan ikutan berkacak pinggang seraya melotot.

"Suka-suka gue!" Fely menjulurkan lidahnya mengejek.

Sontak Brian tersenyum miring. "Oh gitu, jadi mau aku hukum di ranjang nih ceritanya."

Langsung saja Fely gelagapan dan menatap Brian was-was.

"Jangan macem-macem!" jerit Fely melotot mengancam.

Senyum miring Brian semakin lebar. "Satu macem aja, kok."

Kemudian Brian mendekat membuat Fely yang sedang was-was langsung berlari keluar kamar berlanjut turun tangga sampai ke teras rumah.

Fely sudah ngos-ngosan karena terlalu niat melarikan diri dari Brian. Di pintu rumah, Brian bersandar seraya melipat tangannya di dada.

"Mau kabur kemana lagi, hm?"

Fely merasa merinding melihat Brian didepannya saat ini.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang