halo pren!
apa kabarnya?
harus baik dong pastinya yasebelum baca alangkah baiknya vote dulu biar berkah hehe
selamat membaca><
2]. Brian House
Fely dan Brian sedari tadi keliling-keliling tidak jelas mencari tumbuhan yang niatnya untuk tugas kelompok IPA nantinya.
"Ini sebenernya kita mau kemana, sih?" tanya Brian yang masih setia menyetir motornya.
"Ya nyari tumbuhan buat tugas IPA, lah!" jawab Fely nyolot. Masa iya sepanjang perjalanan Brian tidak tahu kalau mereka ingin mencari tumbuhan, aneh memang manusia satu ini.
"Di rumah gue juga banyak kali," kata Brian tanpa dosa.
"Kenapa gak bilang dari tadi, bego!" Fely yang sudah benar-benar kesal pun pada akhirnya memukul belakang kepala Brian.
"Lo baru ngomong sekarang, sih, jangan salahin gue, dong," timpal Brian sambil mengangkat bahunya tidak peduli.
"Ih dasar, babi, gue cabut juga ini kepala," geram Fely dan kembali memukul kepala Brian, kali ini lebih keras.
"Enak aja main cabut, emang ini kepala rumput apa, seenaknya cabut." Brian mencebikkan bibirnya kesal.
"Udah cepetan sekarang ke rumah lo, nyari tumbuhan seadanya."
Setelah Fely bicara begitu, Brian langsung menancap gas motornya lebih cepat agar tidak membuang-buang waktu lagi. Tapi malah bahunya yang terkena tabokan oleh Fely. Mana keras lagi, Fely memang seorang gadis tapi tenaganya mirip seperti kingkong.
Kalau Brian tidak menjaga keseimbangan, mungkin motornya ini sudah oleng gara-gara Fely yang menabok bahu Brian tidak kira-kira.
"LO, TUH, MAU GUE MATI, YA?! PELAN-PELAN, DONG, NYETIRNYA!" teriak Fely murka tepat didekat telinga Brian, yang memang kebetulan hari ini cowok itu tidak memakai helm. Mau si Brian budek dadakan pun, Fely tidak peduli.
"GAK USAH TERIAK, DONG, KALO KUPING GUE BENERAN BUDEK GIMANA?!"
"YA MASA BODOH, LAH, LO NYA, SIH, KENAPA NAIK MOTOR KAYAK NGAJAK MATI, HAH?! KALO MAU MATI SENDIRI AJA, JANGAN NGAJAK-NGAJAK GUE!!"
"YA UDAH, SIH, INI GUE PELANIN, LO, MAH, NYOLOT TERUSS!"
"LO JUGA NYOLOT KALI!"
"YA TAPI, KAN, LO DULUAN!"
"TERUS KENAPA LO NYA MALAH IKUTAN?!"
"Udahlah capek gue, malu diliatin orang," kata Brian menyudahi aksi teriak-teriak mereka tadi.
Tidak tahu malu memang dua anak remaja ini, teriak-teriak tidak jelas ditengah jalan seperti itu. Entah sadar atau tidak sedari tadi pengendara lain memperhatikan mereka.
"Ya lo nya, sih, ngeselin," balas Fely lalu Brian diam, ia sudah lelah membalas ucapan gadis itu.
Sudah cukup aksi teriak-teriak tadi, jangan sampai nanti mereka baku hantam diatas motor. Kan, bahaya nanti badan Brian yang atletis ini bisa-bisa babak belur cuma gara-gara cewek sejenis Fely.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi kok Pasutri?✓
Roman pour Adolescents[TAHAP REVISI] "Adu mekanik di ranjang aja lah, ayok." "Berani sentuh gue seujung kuku, burung lo gue amputasi!" *** Abrian Raven. Dia tipe cowok yang jahil, tengil, dan menyebalkan. Dan dipertemukan dengan cewek yang cerewet, galak, dan emosian s...