30 - Sorry

3.7K 140 8
                                    

HALLO GUYS!!✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
fely & brian kembali untuk menghibur kalian(⁠人⁠*⁠´⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚⁠+
sebelum baca aku minta buat kalian jangan panggil aku author/thor yaa
call me fee okay?

vote dulu yukk biar berkah bacanya hehe:D

happy reading!♡



30]. Sorry

"Pantes aja Brian marah, lo keterlaluan sih, pake acara prank segala!" ujar Lia sewot saat Fely bercerita bagaimana Brian bisa marah padanya.

Kepala Fely tertunduk lesu, ia merasa sangat menyesal karena harus melakukan aksi yang malah membuat dirinya sendiri rugi.

"Bujuk aja, Fel, pasti Brian akan ngerti," timpal Yasmin menenangkan, merasa kasihan melihat wajah memelas Fely.

"Gimana caranya?" Fely memandang polos Lia dan Yasmin.

Tangan Lia refleks menjitak kepala Fely gemas, dan Fely langsung memekik.

"Sakittt!"Fely mendelik tidak terima.

"Lagian lo goblok banget, masa bujuk aja gak tau caranya gimana," omel Lia merasa gemas pada sahabatnya itu.

Yasmin menggeleng melihat tingkah Lia dan Fely. "Tinggal kasih saran aja, Li, gak usah marah-marah."

"Nah, bener kata Yasmin," kata Fely berpihak pada Yasmin.

Lia memutar bola matanya malas. "Tinggal lo kasih dia perhatian lebih aja, kalo masih susah ya bujuk terus jangan nyerah."

Perkataan Lia langsung di cerna Fely dengan baik, di kepalanya langsung terpikirkan bagaimana cara agar Brian luluh.

"Gue mau samperin Brian dulu," pamit Fely langsung melenggang pergi untuk mencari keberadaan Brian.

Seluruh villa sudah Fely kelilingi demi bisa bertemu dengan Brian untuk meminta maaf. Tapi satu tempat yang belum ia lihat, kamar pemuda itu.

Pintu kamar Fely buka perlahan dan mengintip ke dalam apakah ada keberadaan Brian didalamnya. Nihil, kamar kosong dan tidak terlihat ada siapapun. Namun hidung Fely mencium aroma yang membuatnya langsung mengernyit tidak suka.

"Bau rokok," gumam Fely sambil melangkah mendekat kearah balkon.

Dan ternyata di balkon Brian sedang duduk menatap langit seraya tangannya memegang sebatang rokok yang sesekali ia hisap.

"Brian! Kok, kamu masih aja suka nyebat?!" Fely menghampiri Brian dengan bersungut-sungut.

Awalnya Brian terlihat tersentak, namun kemudian pemuda itu kembali bersikap santai tanpa perlu menoleh sedikitpun kearah Fely.

Merasa diacuhkan membuat Fely mendengus sebal. "Maafin aku karena tadi udah buat khawatir. Tapi tolong jangan nyebat lagi, Yan."

Terdengar Brian menghela nafas dan perlahan menoleh pada Fely. "Sini," titahnya seraya menepuk pahanya.

Awalnya Fely ragu untuk mendekat, namun melihat Brian seperti tidak ingin dibantah membuat gadis itu menurut dan duduk di pangkuan suaminya.

"Maaf, jangan marah lagi," cicit Fely dengan kepala tertunduk tidak berani menatap Brian karena merasa canggung dengan posisinya saat ini.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang