hai pren!
aku update lagi nih
jangan lupa vote dulu sebelum baca biar berkah hehe><happy reading!♡
12. Semakin Dekat
Kini terlihat dua remaja yang sedang terduduk dengan wajah yang saling berpaling. Didepannya terdapat satu orang dewasa yang sedang mengulum senyum.
"Kalian nggak usah malu-malu gitu, maklum kan kalian juga udah sah."
Mendengar perkataan Mamah Brian, seketika membuat pipi kedua remaja itu bersemu. Karena sudah tidak tahan Mamah Brian pun menyemburkan tawanya karena melihat wajah anak dan menantunya yang malu-malu.
"Mamah nih, diem deh," protes Brian kesal.
"Hahaha, aduh cape juga ya ngetawain kalian." Mamah Brian mengusap ujung matanya yang mengeluarkan sedikit air mata karena banyak tertawa.
Fely hanya tertunduk dalam diam menahan malu setengah mati karena perbuatan Brian di kamar tadi. Rasanya ia ingin sekali mengubur hidup-hidup pemuda itu.
"Santai aja sama Mamah, kalo kalian sampe punya anak pun lagian udah sah." Mamah Brian terkekeh.
"Mamah udah ih, liat tuh muka Fely udah merah banget," celetuk Brian saat tidak sengaja melihat wajah Fely.
Mamah Brian pun mendekat pada menantunya itu dan menangkup wajah Fely.
"Menantu Mamah yang cantik nggak boleh malu-malu gini dong," ujar Mamah Brian lembut, seketika membuat Fely tersenyum.
"Ya udah sekarang kalian ganti baju, terus habis itu turun lagi buat makan siang," perintah Mamah Brian yang langsung dituruti keduanya.
***
Didalam kamar, Fely menatap tajam Brian yang sedang melepas kemeja putih yang dipakainya menyisakan kaos hitam ditubuhnya.
Brian yang sadar di perhatikan pun menatap balik Fely. "Apa?" tanyanya.
"Lo tuh ngeselin banget tau nggak sih?!!" Dengan tiba-tiba Fely mendorong Brian dan memukulinya brutal.
Karena tidak siap, Brian terjatuh ke kasur. Dan sontak membuat Fely pun ikut terjatuh diatas tubuh pemuda itu.
Keduanya bertatapan lama, sampai tatapan Fely sedikit turun melihat bibir Brian. Seketika kejadian saat Brian mencium dirinya terlintas begitu saja di pikirannya.
"Ngapain liatin bibir gue terus? Mau gue cium lagi, hm?"
Mendengar suara Brian, membuat Fely tersadar dan langsung bangkit dari atas tubuhnya.
"Apaan sih lo, nggak usah ngaco deh!" sulut Fely kesal sekaligus malu.
"Kenapa bangun segala sih Fel, padahal tadi enak lo empuk-empuk gimana gitu," ujar Brian dengan senyum menggoda.
Sontak Fely melotot dan mengambil bantal lalu memukulkannya pada Brian.
"BRIAN ANJING! MESUM LO YA!"
"AMPUN FEL!"
Brian mengahalau serangan Fely yang begitu brutal karena saking kesalnya gadis itu.
"MAMAH TOLONG, FELY KDRT!"
"LO NGESELIN BABI!"
Untuk terakhir kalinya Fely memukul dengan sangat keras sampai Brian hampir terjungkal dari atas kasur. Lalu gadis itu berlalu pergi menuju kamar mandi.
Ditempatnya, Brian mengelus dada sabar melihat kepergian Fely.
"Mimpi apa gue bisa punya bini kaya dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi kok Pasutri?✓
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI] "Adu mekanik di ranjang aja lah, ayok." "Berani sentuh gue seujung kuku, burung lo gue amputasi!" *** Abrian Raven. Dia tipe cowok yang jahil, tengil, dan menyebalkan. Dan dipertemukan dengan cewek yang cerewet, galak, dan emosian s...