halo pren!✧◝(⁰▿⁰)◜✧
aku comeback lohh>.<
ada yang kangen gak sih?(╥﹏╥)vote dulu yuk sebelum baca biar apa? biar berkah wkwk
happy reading!♡
23. Rayen
Di hari Minggu kali ini Fely dan Brian berkunjung ke rumah Fely. Tapi kesenangan Brian sirna saat Bunda Fely mengundang Yoga.
"Hubungan lo sama Fely udah membaik?" Yoga bertanya, namun perhatiannya fokus pada keponakan Fely, Rayen.
"Baik," jawab Brian seadanya. Karena pemuda itu merasa malas dengan kehadiran Yoga disini.
Yoga menoleh memandang Brian dengan tatapan mengintimidasi. "Awas aja berani nyakitin sahabat gue lagi."
"Gak akan," decak Brian. Pemuda itu kemudian ikut bergabung didekat Rayen, mengajak bocah itu bermain.
Dari arah dapur muncul Fely yang sedang membawa nampan berisi brownies dan minuman jeruk.
"Rayen mau brownies?" tawar Fely ketika sudah duduk bergabung.
Keponakan Fely itu langsung mengangguk antusias dan beralih duduk di pangkuan Fely.
"Mau dua, Aunty!" kata Reyen dengan matanya yang berbinar.
Brian mendelik melihat Rayen sangat manja pada istrinya itu. "Heh bocil, jangan rakus lo."
Sontak Fely menepuk lengan Brian. "Sama anak kecil yang sopan."
"Dia kali yang harusnya sopan sama gue."
"Diem, berisik!"
Brian mengatupkan bibirnya terdiam setelah disentak Fely. Namun matanya melotot sebal ketika Rayen menjulurkan lidahnya mengejek.
"Usir aja Om Brian jelek itu Aunty." Bocah laki-laki umur 4 tahun itu menunjuk Brian sebal.
"Kak Yoga setuju, Ray," timpal Yoga tersenyum meledek.
Kepala Yoga langsung di tepuk keras oleh Brian, biar tahu rasa itu anak. "Gak usah ikut-ikutan lo, ingus babi."
"Brian omongan lo," tegur Fely melotot kecil.
Rayen memandang ketiga orang itu bingung, lalu beralih pada Fely.
"Emang babi punya ingus ya?"
Rasanya Fely ingin mengumpat kasar pada Brian saat ini juga. Ponakannya yang polos nan suci ini jadi terkontaminasi otaknya.
"Rayen mau ikut Aunty beli es krim gak?" Fely sengaja mengalihkan pembicaraan.
Sontak Rayen langsung antusias dan mengangguk lalu menarik tangan Fely untuk cepat beranjak.
"Ayo anterin gue, Yan." Dengan santai Fely menarik paksa Brian.
Dengan ekspresi wajah yang masam, Brian terpaksa ikut beranjak mengikuti kedua orang didepannya ini.
"Beli dimana, sih?" Brian berjalan ogah-ogahan.
"Deket kok, loncat dua rumah doang."
Mulut Brian terbuka sedikit. Pemuda itu melongo terheran, padahal dekat kenapa harus minta antar segala.
Saat sampai Rayen langsung semangat memilih di deretan es krim rasa buah-buahan.
"Mau yang rasa anggur, Aunty," tunjuk Rayen dan langsung Fely turuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi kok Pasutri?✓
Novela Juvenil[TAHAP REVISI] "Adu mekanik di ranjang aja lah, ayok." "Berani sentuh gue seujung kuku, burung lo gue amputasi!" *** Abrian Raven. Dia tipe cowok yang jahil, tengil, dan menyebalkan. Dan dipertemukan dengan cewek yang cerewet, galak, dan emosian s...