10 - Sah!

6.8K 187 1
                                    

hai pren!
kita ketemu lagi hehe

vote dulu yuk sebelum baca!

happy reading!♡

10]. Sah!

"Saya terima nikah dan kawinnya Felysia Zakeisha binti Almarhum Rio Dewantoro dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Para saksi, sah?"

"SAH!"

"Alhamdulilahirabbil'alamin."

Setelah acara akad, Fely berjalan keluar dengan dituntun oleh Bunda dan Mamah Brian. Brian ditempatnya duduk, merasa gugup melihat gadis cantik yang sudah resmi menjadi istrinya, baik di mata agama maupun negara.

Kini keduanya duduk bersanding dan saling menukar cincin, lalu di lanjut Fely mencium punggung tangan Brian dan Brian yang mencium kening Fely.

"Lo cantik banget," puji Brian berbisik pelan didekat telinga Fely.

Mendengar pujian Brian, membuat Fely menelan salivanya gugup. Tangannya saling meremas, sebagai pengalihan rasa gugupnya. Ternyata rasanya menikah seperti ini, pikir Fely.

Setelah acara yang melelahkan tersebut, Fely dan Brian langsung masuk ke dalam kamar Fely untuk mengganti pakaian dan membersihkan diri.

Tubuh Brian ia hempaskan pada ranjang empuk milik Fely. Malam ini ia akan tidur di rumah Fely untuk sementara, lalu akan pindah ke rumahnya sendiri besok.

"Capek banget, ternyata nikah gini rasanya," gumam Brian dengan mata terpejam, rasanya tubuh Brian remuk, begitu melelahkan.

Ceklek

Suara pintu kamar mandi yang terbuka, membuat Brian langsung membuka matanya dan bangkit dari tidurnya.

"Gue kira lo bakal keluar pake handuk doang," ujar Brian dengan mata mengerling menggoda.

Lalu detik selanjutnya bantal sofa melayang mengenai kepala Brian.

"Kalo ngomong yang bener napa, sih!" balas Fely ketus.

Brian terkekeh melihat raut kesal Fely. Ia bangkit dari ranjang berniat mandi, tapi urung saat melihat Fely yang terlihat gugup berjalan mundur menjauhinya. Kan padahal Brian gak ada niat ngapa-ngapain, tapi melihat sikap Fely seperti itu, bikin Brian jadi pengen ngapa-ngapain cewek itu.

"Kenapa mundur, Fel?" tanya Brian seraya tersenyum menggoda, tapi gak tahu aja sebenernya cowok itu pengen ngakak melihat raut wajah Fely yang lucu baginya.

"Eng-enggak, gue cu-cuma mau...mau ambil sisir, iya...sisir." Dengan raut wajah gugupnya, Fely langsung mengambil sisir dimeja rias dan menyisir rambutnya yang padahal sudah terlihat rapih.

Brian mengulum bibirnya menahan senyum, rasanya ingin memeluk cewek didepannya ini.

Dengan santai Brian melangkah mendekat pada Fely, dan mengukung cewek itu dari belakang.

Tubuh Fely menegang sesaat, saat merasakan Brian yang berdiri sangat dekat di belakangnya.

"Nga-ngapain?" cicit Fely sangat pelan.

"Mau peluk istri gue." Lalu tanpa diduga tangan Brian langsung memeluk pinggangnya erat.

Harum dari tubuh Fely langsung menusuk hidungnya saat Brian berhasil memeluk istrinya itu. Niatnya cuma iseng, tapi ternyata bikin nyaman.

"Brian sana mandi, lo bau," tutur Fely seraya berusaha melepaskan tangan Brian dari pinggangnya.

"Mandiin dong," balas Brian dibuat se manja mungkin.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang