18 - Brian Marah

5.1K 142 0
                                    

hai pren!✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
aku update lagi yuhuu♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡
sebelum baca ayok di vote dulu

happy reading!♡

18. Brian Marah

Brian menghela nafas lelah seraya menatap kearah koridor sekolah yang sudah terlihat sepi dari parkiran tempatnya sekarang. Jika saja bukan menunggu Fely yang sedang ke toilet, Brian mana mau duduk sendirian di motornya seperti orang yang tidak ada kerjaan.

"Itu anak kemana, sih?" gerutu Brian seraya bangkit dari duduknya dan kembali memasuki sekolahnya.

"Kalo bukan istri mana mau gue nungguin dia kaya orang--" ucapan Brian terhenti saat dibelokkan koridor menuju toilet perempuan jurusan IPA.

Didekat toilet terlihat Fely sedang asik berbincang dengan Yoga sesekali tertawa. Seketika amarah Brian tersulut, ia sudah rela menunggu lama di parkiran tapi malah gadis itu asik berbincang dengan Yoga tanpa memikirkan Brian.

Dengan langkah cepat Brian menghampiri Fely dan mencekal tangan gadis itu.

"Ayo pulang," perintah Brian mutlak dengan wajah datar tidak seperti biasanya.

"Eh?!" Fely tersentak merasa kesakitan karena Brian mencekal tangannya terlalu erat.

"Gue nungguin lo dari tadi di parkiran taunya lo lagi disini sama dia!" ujar Brian menatap Fely tajam seraya menunjuk Yoga tidak suka.

"Gue cuma ngobrol sebentar sama Yoga, Bri," elak Fely mencoba membela diri.

"Lo kalo cemburu sama gue terlalu kekanakan, Bri, gue sama Fely cuma sahabat," sahut Yoga menyela.

"Bullshit!" balas Brian tajam. Kemudian ia menarik paksa Fely untuk pulang, tanpa menghiraukan ringisan Fely karena tangannya yang kesakitan.

"Brian lepas, sakit!" Fely memberontak dan melepaskan tangannya ketika mereka sudah sampai di parkiran sekolah.

Brian menatap tajam Fely. "Gue gak suka lo deket sama dia."

Fely menatap Brian tidak percaya karena ucapan pemuda itu. "Gue sama dia cuma sahabat."

"Gak ada persahabatan antara cewek dan cowok tanpa perasaan lebih, Fel!" Tanpa sadar Brian membentak Fely membuat gadis itu tersentak.

Brian terdiam sesaat melihat Fely yang tersentak karena dirinya tidak sengaja membentak gadis itu. Ia menghela nafas kasar dan beralih memakaikan helm pada Fely lalu menyuruh gadis itu segera naik ke motornya.

Fely hanya diam dan menurut karena merasa takut Brian akan membentaknya lagi seperti tadi.

Diperjalanan hanya hening yang melanda, tidak ada yang berniat membuka suara. Fely sendiri hanya bisa meremas jaket yang di pakai Brian merasa takut karena pemuda itu membawa motor dengan kecepatan tinggi.

Merasakan tangan Fely yang semakin erat meremas jaketnya, membuat hati Brian sedikit tidak tega dan sedikit memelankan laju motornya.

"Maaf gue kelepasan," lirih Brian tanpa Fely sadari.

***

Mamah Brian memandang heran Fely dan Brian yang sedari tadi saling diam tidak cekcok seperti biasanya. Seperti ada yang tidak beres dengan kedua anaknya ini, pikir Mamah Brian.

"Kalian lagi marahan?" tanya Mamah Brian tepat sasaran.

Ditempatnya duduk Fely sedikit tersentak karena mendapat pertanyaan dari mertuanya itu. Matanya sedikit menoleh pada Brian yang tidak bereaksi apa-apa.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang