24 - Hujan

4.1K 101 0
                                    

halooo✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
aku double up nih hehe
jangan lupa sebelum baca lebih baik vote dulu wkwk>.<

happy reading!♡

24]. Hujan

Hari ini hampir seluruh kelas jam kosong. Fely yang emang lagi malas sekolah jelas senang bukan main.

Para murid laki-laki banyak yang bermain di lapangan basket ataupun voli. Kini Fely jelas sudah nangkring di dekat lapangan basket untuk melihat sang ketua basket, Riyan, yang famous itu.

"KYAAAA GANTENG BANGETT!!" Lia disebelah Fely memekik heboh saat Riyan memasukkan bola ke dalam ring dari jarak jauh.

Mata Fely mendelik tajam pada sahabatnya itu. "Inget pawang lo Rezvan."

Lia berdecak malas. "Oleng sebentar aja."

"Oleng sebentar, hm?" Sebuah suara dari belakang keduanya membuat Lia membeku.

Dan Rezvan langsung membawa Lia pergi bersamanya. Fely hanya mengangkat bahu acuh dan kembali menonton.

Mendapat usapan di puncak kepalanya membuat Fely mendongak dan berpandangan dengan Brian yang berdiri di belakangnya.

"Mau ikutan oleng juga kayak Lia?" Brian mengangkat alisnya memandang Fely.

Fely cengengesan dengan konyol. Brian yang gemas pun mengecup kening Fely.

Mata Fely melotot terkejut. "Nanti diliat guru!" Tangannya dengan ringan menepuk lengan Brian.

Brian tertawa renyah lalu meletakkan tangannya dikedua pundak Fely seraya menumpukan dagunya di atas kepala gadis itu.

"Berarti kalo di rumah bebas cium." Brian berkata pelan dan lembut membuat hati Fely berdesir hangat.

Tanpa bisa ditahan pipi Fely langsung memerah. Gadis itu merasa tatapan para murid beralih padanya juga Brian.

"Brian malu diliatin," cicit Fely.

Brian terkekeh pelan. "Biarin aja, mereka tuh iri sama kita."

Kepala Fely di kecup beberapa kali oleh Brian. "Wangi banget, sih, jadi pengen cium terus."

"Ya kan aku pake shampo," balas Fely berusaha terlihat biasa saja, padahal aslinya baper parah.

"Ke UKS, yuk?"

Alis Fely mengernyit heran mendapat ajakan Brian.

"Ngapain ke UKS?"

"Mau cuddle."

Fely langsung berbalik badan dan memukuli tubuh Brian tanpa ampun.

"Kalo ngomong di filter, ini di sekolah!" decak Fely kesal.

Brian cengengesan. "Ya udah pulang yuk. Di rumah biar bebas mau ngapain aja."

Fely bersiap melepas sepatunya namun Brian sudah berlari menjauh.

"MINGGAT SANA YANG JAUH!!"

"NTAR KANGEN!"

"BODO AMAT!!!"

*****

"Cuacanya mendung. Tau aja kalo gue lagi galau," ujar Kavindra dramatis seraya kepalanya terdongak melihat awan mendung.

"Sok-sokan galau, lo kayak punya cewek aja," cibir Aris di sebelahnya.

Mereka berjalan menuju parkiran bersama yang lainnya. Dan sudah bisa di pastikan akan ada kerusuhan.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang