15 - Sahabat Lama

4.4K 126 1
                                    

hello pren✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
ini aku balik lagi buat update!
vote dulu ayo biar gak lupa

happy reading!♡


15. Sahabat Lama

Brian bersandar ke kepala ranjang seraya memainkan ponselnya untuk menghilangkan bosan. Fely sejak pulang sekolah lebih banyak diam, membuat Brian bingung harus bertindak bagaimana.

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Fely yang baru saja keluar setelah mencuci muka dan bersiap untuk tidur tanpa menghiraukan tatapan Brian yang sedari tadi menatapnya.

Fely bersiap merebahkan tubuhnya, tapi suara pesan masuk di ponselnya membuat ia terduduk dan mengecek ponselnya.

Kegiatan Fely tidak luput sedikitpun dari pandangan Brian, pemuda itu dibuat penasaran karena Fely sangat fokus pada ponselnya tanpa peduli kehadirannya. Karena kesal, Brian dengan sengaja meletakkan ponselnya dengan keras, lalu menoleh sekilas melihat Fely yang tidak bergeming sama sekali.

"Tidur, udah malem!" ketus Brian yang dengan sengaja menatap Fely terang-terangan.

Fely menoleh sekilas dan memutar bola matanya malas. "Duluan aja kali."

Brian mendengus mendapat respon Fely yang seperti itu. Karena sudah terlanjur kesal ia pun merebut ponsel gadis itu, sontak Fely melotot marah.

"Brian balikin, gak?!" seru Fely kesal.

"Enggak," sahut Brian santai lalu meletakkan ponsel milik gadis itu di nakas sebelah ranjang.

"Ih ngeselin!" Fely kemudian berbaring membelakangi Brian.

Brian tersenyum kecil melihat Fely yang ngambek, kemudian pemuda itu ikut merebahkan tubuhnya dan tanpa ragu memeluk Fely dari belakang.

Tubuh Fely menegang saat merasakan tangan Brian memeluknya, seketika ia dibuat panas dingin ditempatnya. Selama tidur seranjang dengan Brian, baru kali ini pemuda itu berani memeluknya seperti sekarang.

"Jangan ngambek dong." Suara berat serta lembut milik Brian tepat didekat telinga Fely, membuat gadis itu semakin merinding.

Fely meneguk air ludahnya susah payah, berusaha rileks walaupun usahanya mungkin sia-sia. Jantungnya berdebar kencang saat tiba-tiba Brian membalik tubuhnya agar berhadapan dengan pemuda itu.

"Beneran ngambek nih sama gue, hm?" Tangan Brian beralih menarik dagu Fely agar menatapnya. Karena sedari tadi tatapan gadis itu tidak berani menatap ke wajahnya.

Pipi Fely mendadak bersemu karena di tatapan dalam oleh Brian, membuat pemuda itu terkekeh kecil. Tubuh Fely rasanya panas dingin berada di posisinya sekarang.

"Istri gue ceritanya lagi salting, nih?" Brian tersenyum menggoda.

Karena sudah terlanjur malu, Fely langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Brian. "Gue baper tanggung jawab lo!" seru Fely dipelukan Brian membuat suaranya teredam.

Brian tertawa keras melihat tingkah Fely yang lucu baginya. Kepala gadis itu ia kecup beberapa kali, kemudian mengurai pelukan mereka agar bisa kembali menatap wajah Fely.

"Gue tanggung jawab kok, apalagi kalo lo hamil anak gue juga gue sedia buat jadi suami siaga nantinya." Mendengar celotehan Brian membuat pipi Fely semakin memerah.

Dipukulnya pelan dada Brian. "Diem deh! Jangan bikin gue nambah malu," gerutu Fely.

"Iya-iya, udah. Sekarang Princess-nya Brian tidur ya, udah malem."

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang