halo pren!
lama nih aku ga up hehe
kalian sekolah daring apa tatap muka nih?
sebelum baca ayo vote dulu biar berkah pren😁✌️
komentar yang banyak juga boleh bangetselamat membaca!💚
6]. Lina
Sedari Brian membawa Fely pergi, cewek itu masih saja diam. Mungkin mendadak mulut cewek itu tidak berfungsi, pikir Brian ngawur.
"Jangan diem mulu, ntar kesambet gue gak tanggung jawab," celetuk Brian asal.
Kini mereka sedang berada di taman yang biasa Brian kunjungi jika suntuk berada di rumah. Fely jelas hanya mengikut saja pada cowok itu, karena ingin langsung pulang menggunakan taksi pun terlalu malas.
"Yan," panggil Fely tanpa menghiraukan celetukan Brian tadi.
"Hm?" sahut cowok itu.
"Tolak aja perjodohannya, ya." Fely menoleh menatap wajah Brian memelas.
Bukannya menjawab Brian malah tertawa melihat wajah memelas Fely yang menurut Brian sangat lucu.
"Komuk lo tolong kondisikan, Ly." Setelah berkata seperti itu Brian kembali tertawa.
Tanpa terasa tawa dari Brian membuat bibir Fely melengkung membentuk senyuman tipis. Fely memukul tangan Brian pelan.
"Gue lagi serius ngomong padahal," kata Fely lalu beralih menatap langit malam yang dipenuhi bintang seraya menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi taman.
Tawa Brian pun mereda dan beralih mengikuti hal yang dilakukan Fely.
Brian tersenyum menenangkan walaupun Fely tidak melihatnya. "Gue juga bisa aja nolak perjodohan ini, tapi rasanya gak tega buat bantah perintah orang tua." Fely terdiam tidak langsung menjawab ucapan Brian. "Banyak yang bilang kalo pilihan orang tua itu yang terbaik, jadi apa salahnya kalo kita coba turuti perintah mereka?"
Kepala Fely menoleh melihat Brian yang sedang menatapnya dengan senyuman tenang yang membuat Fely sedikit ikut tenang juga.
Fely tersenyum tipis lalu mengangguk pelan. "Oke, gue coba terima perjodohan ini dengan lapang dada." Brian yang mendengarnya ikut tersenyum. "Gue baru tau lo bisa jadi bijak juga ternyata."
Seketika Brian melunturkan senyumnya, wajahnya berubah masam saat ucapan Fely merusak suasana adem ayem antara dirinya dan cewek itu.
"Rusak suasana aja lo, siluman kingkong."
Bukannya marah di ejek seperti itu, Fely malah tertawa lepas. Entahlah rasanya ia hanya ingin tertawa. Tapi tanpa sadar Brian malah terpanah melihat Fely yang tertawa lepas tidak seperti tadi yang hanya murung saja. Rasanya ada sedikit rasa senang di hati Brian melihat Fely tertawa karena dirinya.
"Pulang, yuk," ajak Brian seraya bangun dari duduknya.
Fely mendongak menatap Brian yang sudah berdiri di hadapannya.
"Gendong." Fely merentangkan tangannya pada Brian.
Brian berdecak kesal tapi tak ayal dirinya tetap berjongkok dihadapan cewek itu lalu mulai menggendong Fely.
"Sapiii, GO!" seru Fely seraya mengangkat tangannya ke depan mengikuti gaya kartun berjudul Upin Ipin yang sering ia tonton.
Dengan senang hati Brian pun berlari ke arah mobil seraya menggendong Fely dipundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi kok Pasutri?✓
Dla nastolatków[TAHAP REVISI] "Adu mekanik di ranjang aja lah, ayok." "Berani sentuh gue seujung kuku, burung lo gue amputasi!" *** Abrian Raven. Dia tipe cowok yang jahil, tengil, dan menyebalkan. Dan dipertemukan dengan cewek yang cerewet, galak, dan emosian s...