31 - Bad News

3K 125 22
                                    

hallo gaes✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
fee comeback membawa brian dan fely!
siap-siap menuju konflik
sebelum baca boleh lah vote dulu:D

happy reading!♡

31]. Bad News

Fely, Brian serta kawan-kawannya sedang asik memilih oleh-oleh yang akan dibawa mereka pulang. Sedang asik melihat aksesoris, perhatian Fely teralihkan saat ponselnya berdering menandakan ada telepon masuk.

Alis gadis itu mengernyit heran melihat nama kakaknya tertera di layar ponsel.

"Halo, assalamualaikum. Ada apa, kak?" tanya Fely seraya tangannya lanjut melihat-lihat aksesoris.

Namun detik berikutnya aksesoris ditangannya terjatuh saat mendengar apa yang diucapkan oleh Kakaknya barusan.

"Bunda tiba-tiba pingsan, sekarang keadaannya kritis. Kamu tolong cepet pulang ya, Fel."

"B-bunda.." Fely berdiri linglung. Lia yang berdiri disebelah gadis itu merasa heran melihat perubahan Fely.

"Kenapa, Fel?" Lia memandang Fely ingin tahu.

Tanpa menjawab Lia, Fely berlari menuju kearah Brian yang sedang memilih kaos. Tangan Brian langsung ditarik oleh Fely.

"Ayo pulang sekarang!" ujar Fely dengan wajahnya yang sudah panik dan khawatir.

Brian menahan tangannya karena merasa heran. "Kenapa? Ini kita belum beli oleh-oleh, Ly."

Mata Fely sudah berkaca-kaca, suaranya mendadak tercekat karena dadanya yang mulai terasa sesak.

Fely menarik nafas menahan rasa sesak di dadanya. "Bunda masuk rumah sakit," lirih Fely memandang Brian putus asa.

Brian membulatkan matanya terkejut.

"Ya udah, sekarang kita pulang. Tapi kamu tenang ya, jangan kayak gini." Brian menangkup wajah Fely dan mengusap air mata yang sudah mengalir di pipi gadisnya.

Fely mengangguk pelan dan kembali menarik tangan Brian. "Ayo."

Keduanya langsung pamit pada yang lain setelah mengatakan ada urusan mendesak. Lia sempat protes karena Fely tidak mengatakan urusan mendesak apa yang dimaksud.

Didalam mobil, Fely memandang kaca mobil dengan mata yang sudah berderai air mata. Pikirannya berkecamuk tentang keadaan Bundanya.

Tangan Brian terulur mengusap kepala Fely agar lebih tenang.

"Kamu berdoa, semoga Bunda baik-baik aja," kata Brian berusaha menenangkan Fely. Rasanya ikut sesak melihat istrinya seperti itu.

Bukannya lebih tenang, namun tangis Fely langsung pecah, Brian langsung menepikan mobilnya dan beralih memeluk tubuh Fely.

"Gak apa-apa, kalo nangis bikin kamu tenang tumpahin aja semuanya." Tangan Brian mengusap-usap punggung Fely yang bergetar.

Fely mendongak menatap Brian dengan matanya yang basah. "B-bunda bakal b-baik-baik aja, kan?" tanya Fely sesenggukan.

Brian tersenyum hangat dan mengusap jejak air mata di pipi Fely. "Pasti, Bunda harus baik-baik aja.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang