3 - Never Mad at Her

28 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

SELAMAT MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. NEVER MAD AT HER

Jian memacu kecepatan motornya. Banyak kendaraan yang ia lewati tanpa permisi. Hanya dengan cara ini Jian bisa melampiaskan amarahnya.

Jian bisa melihat siluet motor Reynald di depannya. Reynald mengendarai motornya cukup lambat, pikiran negatif seketika bermunculan di kepala Jian. Cowok itu pasti sengaja melambatkan laju motornya agar bisa bersama lebih lama dengan Ghea, pikirnya.

Beberapa kali Jian menekan klakson, bahkan posisinya kini sudah berada di samping motor Reynald membuat cowok itu terkejut apalagi Ghea yang sedari tadi hanya diam tidak berani berkutik.

"Ji—Jian?" Ghea panik.

"Minggir!" teriak Jian.

"Apa?! Gue mau nganterin Ghea pulang!"

Ghea menepuk-nepuk bahu Reynald. "Kak minggir dulu, gue pulang sama Jian aja, Kak."

"Gue bilang minggir, ya, minggir!" Jian membelokan motornya menghadang motor Reynald.

Mau tak mau Reynald ikut berhenti. Umpatan-umpatan kecil diam-diam ia layangkan pada Jian.

Jian sama sekali tidak menoleh pada Reynald. Cowok itu langsung menuju pada Ghea lalu melepaskan helm yang dipakai oleh gadis itu.

"Jian?" cicit Ghea.

"Pulang sama gue," ujar Jian tidak mau dibantah.

Reynald menerima helm yang diberikan Jian. Adik kelasnya itu tidak meliriknya sama sekali. Reynald pikir Jian akan marah dan langsung memukulnya, namun berbanding terbalik dengan apa yang terjadi. Padahal suara Jian tadi sudah terdengar garang dan siap menerkam mangsanya.

Lagi-lagi Reynald harus merelakan Ghea pergi dengan Jian. Bibirnya tersenyum saat Ghea mengucapkan terima kasih tanpa suara.

******

Di sepanjang perjalanan tidak ada obrolan sama sekali. Ghea takut, Jian memang tidak pernah marah. Namun cowok itu akan diam saja jika hatinya sedang terusik. Dan itu lebih menakutkan dari apa pun.

Ghea mengeratkan pelukannya, kedua tangannya masuk ke dalam kantong depan jaket Jian. Kepalanya ia sandarkan pada bahu kokoh cowok itu.

Jian memperhatikan Ghea dari kaca spion. Ia teramat menyayangi gadis itu hingga tidak sampai hati untuk marah. Jian hanya kecewa dan merasa dibohongi, pasalnya tadi siang Ghea berkata bahwa ia akan pulang dijemput kakaknya—Mas Haikal. Namun nyatanya Ghea malah pulang dengan Reynald, si ketua osis.

"Jian?" panggil Ghea mendekatkan wajahnya.

"Hm?" deham Jian.

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang