4 - Sebelum Acara

34 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

4. SEBELUM ACARA

Satu hari sebelum acara dilaksanakan, keadaan di SMA 13 begitu sibuk. Banyak orang berlalu lalang kesana kemari mengurusi urusannya masing-masing. Stand-stand yang sudah Ghea dan anggota Osis susun kini penuh oleh setiap siswa perwakilan dari masing-masing kelas. Mereka tengah menghias meja-meja yang akan digunakan untuk pameran besok.

Suara sound system dari atas panggung ikut meramaikan hari ini. Jian beserta teman-teman band-nya sedang mengecek microfon setelah bergotong royong mengangkat peralatan musik yang akan digunakan nanti.

"Tes tes Ghea Ghea Ghea," ujar Jian mengecek mic.

Keenan dan Chandra di belakang hanya tertawa. Sedikit malu pasalnya suara ini bisa terdengar seantero sekolah.

Jian menoleh pada Keenan dan Chandra. "Wah nggak beres nih mic-nya, coba gue tes lagi, ya?"

"Jangan macem-macem Jian gue yang malu anjir!" tekan Keenan.

"Iya loh, itu anak-anak pada liat ke sini semua anjir!" erang Chandra.

Posisi mereka sedang di atas panggung, tentu itu memudahkan untuk mereka menjadi pusat perhatian. Jian justru senang, cowok itu malah melebarkan senyumnya sembari mencari-cari sosok Ghea.

"Aman kok, gue nggak macem-macem, cuma satu macem," ujar Jian mengangkat jarinya membentuk tanda peace.

Jian bersiap memposisikan mulutnya di depan mic. "Ekhem ekhem," dehaman cowok itu sontak membuat semua orang yang tengah melakukan kesibukan di bawah panggung melihat ke arahnya. Termasuk Ghea di sana, gadis itu sedari tadi sudah senyam-senyum sendiri karena mendengar namanya disebut oleh Jian.

Jian tersenyum saat matanya berhasil menangkap keberadaan Ghea. "Tes tes Ghea Ghea Ghea, ini suara gue kedengeran jelas kan, ya?"

"KEDENGERAN!"

"Ya udah kalau gitu dengerin gue mau tes suara sedikit. Terutama buat Mbak-mbak yang pakai topi merah marun, yang ada tulisan Jian di topinya, tolong dengerin saya ya Mbak."

Suara gemuruh menggoda Ghea saling bersahutan. Yang digoda hanya bisa menutupi wajahnya, malu tapi juga senang.

I would never fall in love again until I found her
I said, "I would never fall unless it's you I fall into"
I was lost within the darkness, but then I found her
I found you

Jian mengedipkan sebelah matanya setelah berhasil membuat satu sekolahan dilanda baper yang berkepanjangan. Jian benar-benar tidak ragu mengungkapkan perasaannya melalui lirik lagu yang tentu didengar oleh semua orang. Bahkan para guru hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Jian. Suara lembut cowok itu mampu membuat siapapun jatuh pada sosok Jian.

"LAGI! LAGI! LAGI!" seru mereka meminta lebih pada Jian.

Jian mengangkat tangannya berusaha menenangkan gemuruh teriakan dari para siswa. "Nanti lagi ya temen-temen, kasian Mbak-mbak yang di sana pipinya udah merah."

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang