52 - Nice Try

17 1 0
                                    

52

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

52. NICE TRY

Julian mendengar suara Jean tengah berbincang dengan sang bunda. Bibirnya tersenyum semringah. Sudah satu jam lebih ia menunggu di kamar Jean sembari bermain PS sendiri tanpa lawan.

Akhirnya penantiannya tidak sia-sia, adiknya datang langsung melepas jaket. Tanpa menyadari bahwa Julian ada di sana.

"Abang?!"

Julian cengengesan menampakkan deretan giginya.

"Ngapain di sini?" sengit Jean.

"Nungguin kamu, nih liat aku main PS sampai udah level 50."

"Ya kenapa nggak nunggu di luar aja, kan bisa? Ish! Untung aja aku belum lepas baju!"

"Memang kenapa? Lepas aja kali, kayak aku belum pernah liat aja punya kamu."

"Najis!" umpat Jean kemudian melengang ke kamar mandi.

Julian tertawa kencang. "Cepet ganti bajunya, aku mau ngomong!"

"Berisik!" teriak Jean.

"Hadeuh, dasar bokem," kata Julian sambil geleng-geleng kepala.

Kamar Jean wangi sekali membuat Julian betah untuk berlama-lama di sini. Dindingnya berwarna cerah dihiasi oleh foto-foto hasil jepretannya sendiri. Ada yang langsung ditempel di dinding. Ada juga yang digantung menggunakan tali rami.

Potret pemandangan paling mendominasi, namun potret dirinya sendiri, sahabat, serta keluarga juga tak kalah banyak. Julian tersenyum saat melihat foto dirinya dan Jean saling berpelukan sewaktu kecil dulu. Kemudian beralih pada foto....

Ayra, foto gadis lucu itu juga masih banyak terpajang di kamar Jean.

"Nggak usah liat-liat!" tegur Jean dari belakang.

"Lucu banget ya, Ayra. Ini kamu yang fotoin, Je?" tanya Julian meraba foto Ayra yang menggantung.

Jean mengangguk pelan. "Hm."

"Kalau ini?" Julian beralih pada foto di sebelahnya.

"Dia foto sendiri," jawab Jean. "Pap, you know pap? Poto ayeuna pisan."

Julian terkekeh. "Bisa aja. Ngomong-ngomong, kamu habis dari mana? Malem begini baru pulang? Bukannya hari sabtu libur, ya, sekolah?"

"Ada seleksi calon anggota baru di klub, aku bantuin."

Jean berjalan menuju kasurnya, capek terus-terusan berdiri mengawasi Julian yang menelisik satu-satu hasil fotonya. Padahal Julian sudah sering melihatnya setiap kali masuk ke kamar Jean.

"Oh iya, kamu mau lengser, ya?" Julian ikut berbaring di sebelah Jean.

"Iya."

"Mmmmm—"

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang