10 - Boleh?

21 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

10. BOLEH?

Strawberries & cigarettes by Troye Sivan terdengar samar-samar dari dalam kamar Jian. Sang empunya tengah tersenyum tipis sembari menatap layar ponselnya. Sudah setengah jam ia melakukan panggilan video dengan Ghea, mengucapkan maaf berkali-kali karena tadi sore tidak jadi mengantarkan gadis itu pulang.

"Minta maaf sekali lagi dapet piring cantik," celetuk Ghea jengah.

"Piringnya udah ada, tapi nggak cantik. Mungkin karena cantiknya diambil semua sama kamu, ya?" Jian tertawa.

"Aku mau belajar dulu deh, ya? Nggak aman lama-lama jantungku kalau berhadapan sama kamu terus."

"Belajar apa?"

"Belajar ikhlas," kekeh Ghea mendapat balasan tertawa dari Jian.

"Kamu udah lucu, nggak usah ngelucu lagi. Nanti tambah lucu, aku makin sayang."

"Semoga sayangmu itu nggak cuma di mulut doang, ya," sinis Ghea.

Jian tertawa halus. "Iya, semoga, ya."

"Kok jawabnya gitu?!"

"Terus harus gimana?"

"Ih Jian!"

Jian mengacak rambutnya. Merasa gemas dengan sikap Ghea yang meragukan perasaannya terhadap gadis itu. Padahal, Jian tidak pernah main-main dengan siapapun terlebih mengenai perasaan.

"Jangan gemes-gemes, Ghea. Aku nggak bisa ke rumah kamu sekarang," Jian sedikit menekan kalimatnya.

"Makanya sini, catch me, Babe," Ghea mengedipkan sebelah matanya.

"Ghe, aku kalau udah sayang nggak pernah main-main loh. Jangan tinggalin aku, ya? Kalau aku ada salah, tegur aku. Jangan pernah kamu pendam sendiri. Pacaran itu dua orang, jadi kalau ada apa-apa kamu harus bilang."

Ghea mengulum senyumnya. Gurat matanya menandakan gadis itu tengah terbang karena mendengar kalimat yang dilontarkan Jian. Ghea juga sama seperti Jian, mereka merasakan perasaan yang sama. Namun pada akhirnya entah siapa yang akan bertahan dengan perasaan yang sama.

"Aneh banget kalau aku ninggalin kamu, dari awal juga aku yang ngejar-ngejar kamu. Masa giliran udah dapet kamunya malah kulepas? Sayang banget perjuangan aku selama ini."

"Bener banget, kan kamu yang ngejar aku duluan jadi kalau kamu ninggalin aku nggak bakal kukejar balik, Ghe."

"Males banget masa nggak mau ngejar balik, sih?" Ghea mencebikan bibirnya.

"Bukan nggak mau ngejar balik, Ghe," Jian mengais nafas sejenak. "Tapi, aku belajar buat ngelepas orang yang memang udah nggak mau sama aku. Anggap aja orang itu sejatinya nggak ditakdirkan buat kita. Aku nggak akan menyalahkan siapapun atas itu, paling aku cuma bisa minta maaf dan nyalahin diri sendiri karena nggak berhasil ngejaga apa yang aku punya."

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang