48 - Ill

15 1 0
                                    

48

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

48. ILL

"Dek?" Julian mengetuk-ngetuk pintu kamar Jean namun tak ada sahutan.

"Assalamualaikum look at the stars look how they shine for you!" seru Julian.

"Kemana sih nih anak? Masa habis shubuhan tidur lagi? Kan bukan hari libur?" Julian uring-uringan.

"Bun! Jean nggak buka pintunya!" teriak Julian dari lantai atas. "Dobrak aja ya, Bun?"

"Iya, Bang, dobrak aja," balas Julian menirukan suara Fira. Setelahnya ia cekikikan sendiri.

Julian mengambil ancang-ancang dari jauh. Dengan sekali tendangan lelaki itu bisa membuka pintu kamar Jean. Namun tidak ada siapa-siapa di sana, hanya kekosongan yang Julian temukan.

"Je?" panggil Julian mengedarkan pandangannya. "Kok nggak ada? Oh di kamar mandi kali. Coba deh gue ke sana."

"Je—astagfirullah, kamu kenapa?!"

"Abang," rintih Jean. "Sakit, Bang, berdarah."

Julian panik, melihat ke sekeliling ada banyak kaca pecah berserakan. Julian mengambil kesimpulan kalau Jean tak sengaja terpeleset mengenai pecahan kaca itu sampai tangannya berdarah.

"Badan kamu juga panas, kamu demam, Je?" Julian merasakan panas yang menjalar pada tangannya saat kulitnya bersentuhan dengan kulit Jean.

"Ayo naik ke punggung Abang, kita ke rumah sakit sekarang."

******

"Ra, gue mau ngomong sama lo."

"Ngomong apa? Ngomong aja di sini, Ghe."

"Nggak bisa, ayo ikut gue ke belakang sekolah."

"Ini gue nggak diajak?" Citra menunjuk dirinya sendiri.

Ghea beralih menatap Citra. "Ikut aja, gue rasa lo juga perlu tau."

Perasaan Ayra tidak enak ketika melihat sorot mata Ghea. Kakinya terpaksa melangkah mengikuti Ghea sampai ke taman belakang sekolah. Memikirkan bagaimana pertengkarannya kemarin dengan Jean membuatnya takut hanya untuk sekedar menyapa orang-orang yang berhubungan dekat dengan Jean, termasuk Ghea.

"Lo ngomong apa sama Jean?" Ghea to the point saat ketiganya tiba di taman belakang sekolah.

Dahi Ayra mengernyit. "Ngomong apa? Gue nggak ngomong apa-apa."

"Nggak usah bohong, Ra. Gue tau kalian berantem hebat kan kemarin?"

"Eh beneran? Lo kenapa sama Jean, Ra? Bukannya kemarin baik-baik aja, kan, lagi makan bareng?" sela Citra.

"Lo boleh marah sama Jean, Ra, lo boleh cemburu. Tapi nggak dengan lo bandingin Jean sama Jian. Mereka itu beda, Ra!" berang Ghea. "Lo bisa nggak, sih, berhenti seret-seret nama Jian di penyakit hati lo? Lo mau bikin mereka berantem apa gimana, Ra?!"

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang