51 - Denial

18 1 0
                                    

51

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

51. DENIAL

Jean tidak diperbolehkan mengikuti upacara karena kondisinya yang baru saja keluar dari rumah sakit kemarin sore. Maka kakinya melangkah menuju ruang UKS. Memilih untuk menuruti saran teman-temannya ketimbang harus merepotkan nantinya.

Brankar sebelah kiri adalah pilihan Jean, tubuhnya merebah di sana. Jujur saja bekas impusan di tangannya masih terasa sakit sampai sekarang.

"Ish, sakit banget!"

Suara rintihan dari brankar sebelahnya menarik perhatian. Hanya dibatasi oleh tirai berwarna biru membuat suara sekecil apa pun dapat terdengar.

Jean penasaran, tubuhnya bangkit mendekati tirai. Dengan sekali tarikan Jean dapat mengetahui siapa di balik suara rintihan tadi.

"Ayra?"

Keduanya sama-sama terkejut. Saling tatap untuk waktu yang cukup lama.

"Kamu ngapain buka-buka? Nggak sopan!" ketus Ayra membuat Jean menggaruk tengkuknya.

"Aku penasaran," cicit Jean.

Aku. Bahkan cowok itu masih sama seperti 3 hari lalu saat bertemu di rumah sakit.

"Sana balik tidur," usir Ayra.

"Kamu kenapa? Sakit apa?" tanya Jean mengalihkan.

"Bukan urusan kamu!"

"Aku cuma tanya, Ay."

Ay. Permainan macam apa sebenarnya yang sedang Jean mainkan? 3 hari lalu cowok itu sudah memanggilnya Ra, tapi kini?

Ayra membaringkan tubuhnya. Tidak mau menatap Jean sehingga mau tak mau Jean juga kembali ke tempatnya. Sengaja tirainya tidak ditutup lagi. Ada banyak rasa peduli di hati Jean untuk gadis itu.

"Nggak usah liat kesini terus," sergah Ayra.

"Aku khawatir, kamu sebenernya kenapa? Selama ini aku nggak pernah liat kamu masuk UKS," beber Jean.

"Berhenti peduli sama aku, Jean!"

Jean menatap Ayra dari samping. Tahu bahwa Ayra tengah berpura-pura kuat. Padahal dari suaranya saja kentara sekali bahwa gadis itu sedang menahan tangis yang bisa meledak kapanpun.

Tidak ada kata putus yang benar-benar disetujui. Ayra kekeuh menolak untuk putus dengan Jean. Itu berarti status mereka masih pacaran, kan?

Bingung, Jean benar-benar bingung dengan dirinya sendiri. Di satu sisi ia sayang, tapi di sisi lain ia sakit. Namun sakitnya tak sebanding dengan rasa sayangnya. Jean denial dengan perasaannya sendiri.

"Kamu mau gantung hubungan kita sampai kapan?"

"Kamu mau kasih makan ego kamu sampai kapan?"

Terdiam, saling pandang dari posisi masing-masing. Pertanyaan yang seakan susah sekali untuk dijawab.

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang