seorang yang selalu masih terlihat remaja, padahal umurnya sudah 23 tahun, di nikahkan dengan duda umur 29 tahun
•bxb
•18+
•adult
•lapak nomin!!
•m-preg
"mas kemana sih lama banget" nana sedang menunggu jericho yang bilang mau keluar sebentar, tapi sudah 30 menit jericho ga balik - balik, nana telepon pun ga di angkat
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"nih duda sumpah ya, bikin gue kesel aja, mana gue gatau daerah sini lagi buta huruf gue di sini" nana bersiap memakai bajunya, ntahlah dia memilih nekat keluar hotel mencari jericho
ia berjalan keluar hotel menggunakan baju tebal, memaki masker juga karena lumayan dingin hawa nya di jepang "awas aja tuh duda kalo ga pulang sampe malam, gue pulang duluan"
telapak tangan nana terasa lebih dingin, ia berbelok ke salah satu supermarket untuk membeli penghangat badan "duh mana gue ga ngerti lagi bahasa sini, google translate ajalah solusinya" setelah mengambil penghangat tersebut ia berjalan ke kasir, nana tentu saja mengambil hp nya untuk google translate
setelah drama berbelanja karena gabisa bahasa jepang, nana duduk di luar supermarket tersebut yang di sediakan bangku "kalo gue sesat di sini gimana ya"
saat nana sedang melamun ia di datangi seorang cowok yang memakai jaket tebal "it's you kak nael?"
nana mengalihkan pandangannya ke arah cowok tersebut "siapa ya? eh ini gimana bahasa jepangnya, wait" nana mengambil hp nya lagi
cowok tersebut terkekeh "gausah pake google kak, aku juga paham kok bahasa indo"
"huh syukur deh"
*udah anggap aja nana bisa bahasa indo, karena yakali aku ngetik wp nya pake bahasa korea😭
"kak nael kan?"
"iya, kamu siapa ya?"
"ah aku devan kak, dulu pas kak nael masih SMA kita tetanggan, sering main bareng di rumah"
"devan? bocah ingusan kak nael?"
"iya kak, aku sekarang udah ga ingusan ya"
nana langsung memeluk erat devan melepas kangennya selama ini "huaa devan, kak nael kangen banget sama kamu, ternyata kamu pulang kampung, netap di sini?"
"iya kak, aku netap di sini sekarang, tadi aku kira bukan kak nael tapi muka kak nael yang comel bikin aku kenal"
"kk lagi nyari suami kk, tapi gatau kemana nyarinya bingung"
"suami kk siapa? boleh liat fotonya ga kak? siapa tau aku ada liat sebelumnya"
"bentar ya" nana membuka hp nya untuk melihatkan foto suaminya kepada devan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ini dev"
devan menatap nana sambil tersenyum "kak, maafin devan ya kalau lancang, maaf banget tadi devan liat dia sama cewek kak, tapi mungkin itu temannya kak, kk jangan ovt ya, kita cari tau dulu kak" devan langsung berusaha menenangkan nana, padahal nana belum emosi tapi devan sudah hapal jika nana sudah emosi
muka nana berubah menjadi merah karena mendengar hal tersebut "kk tau devan ga bisa bohong, devan liat mereka di mana? kasih tau kk sekarang"
"di night club kak, ga jauh dari sini"
"kalo gitu kk kesana dulu ya"
devan langsung berlari mengejar nana yang sudah lari duluan "kak tunggu, devan ikut" devan memilih ikut karena ia sangat paham jika nana marah jadi gimana
"kk kalo nanti emosi ingat bunda ya" bisik devan
nana masih bisa tersenyum ke arah devan karena ia memang gabisa marah kalo sama devan "iya, makasih ya"
saat nana mau masuk ke dalam night club tersebut ia di tahan oleh penjaga, penjaga tersebut berbicara bahasa jepang yang nana sama sekali ga ngerti "dia bilang apa dev?" untung aja ada devan
"katanya kk gabisa masuk, karena ini bukan tempat untuk umum kak, kecuali bayar 3 kali lipat"
nana bingung harus apa, ga mungkin dia milih bayar 3 kali lipat, orang dia gapunya duit sebanyak itu "dev? kk harus gimana?"
"tunggu kak, biar devan yang urus" devan langsung berbicara pada penjaga tersebut, belum sampai 5 menit nana sudah di persilahkan masuk bahkan penjaga tersebut memberi hormat pada nana dan devan "yuk kak"
saat masuk nana melihat banyak sekali cowok yang memakai jas kantoran, ia juga ingat kalo sebelumnya jericho keluar pake jas "awas aja lo duda" gumam nana mengitari sekitar mencari batang hidung jericho
"kak, ga mungkin suami kk ada di sini, devan mau tanya, suami kk jabatannya di kantor apa?"
"ceo dev"
devan langsung menarik tangan nana ke sebuah lorong sepi yang terlihat banyak ruangan "ikut devan, devan tau suami kk dimana"
saat devan berjalan duluan ia sudah melihat jericho sedang bersama satu cewek cantik "kak, devan tunggu sini ya, kalo ada apa2 panggil devan ya, ingat kata bunda ya kak harus tetap tenang kalo ngehadapin masalah" ucap devan tersenyum ke arah nana
nana mengangguk berjalan membuka pintu ruangan tersebut, dari luar memang terlihat seorang cewek dari kaca, saat nana masuk benar saja ia melihat jericho yang sudah tak memakai baju sedang bersama cewek "kakak siapa ya? maaf tempat ini sudah di sewa kak" ucap cewek tersebut
"ga mba, saya mau jemput kk saya"
"dia cuman punya satu kakak, lo ngaku2 ya"
"mba nya siapa? kok bisa tau"
"ah saya istrinya, jadi tolong keluar karena ini urusan suami istri"
"saya harus jemput dia, karena ada urusan penting dari kantor"
"huh, sayang" ucap jericho yang berdiri langsung memeluk cewek tersebut, nana yang melihat itu rasanya ingin menendang wajah jelek jericho
"ntar lagi ya sayang, katanya ada urusan kantor kamu tuh, sini aku cium dulu" cewek tersebut mencium pipi jericho
nana yang melihat itu berusaha menahan emosinya yang sudah memuncak, ia langsung menarik tangan jericho keluar dari ruangan tersebut "anjing lo duda" gumam nana masih berusaha tenang karena ga mungkin dia marah - marah di tempat kayak gini
"dev, makasih ya, kk balik ke hotel dulu"
"mau devan anterin ga kak? bahaya kak malam gini, mana suami kk keliatan banyak minum"
jericho yang tangannya di tarik oleh nana berusaha melepas "kamu siapa? sayang kamu dimana"
nana langsung memukul wajah jericho kesal "sayang2 pala lo, ihhh" nana memukul wajah jericho berkali - kali
devan yang melihat itu langsung menahan tangan nana "kak udah, ntar kalo udah sampai hotel kk siksa juga gapapa"
akhirnya mereka pulang di antar oleh devan, nana berusaha terus - terusan menahan emosinya yang sudah mau meledak habis - habisan "tunggu aja lo duda"
"kak, u okay?"
nana mengangguk sambil tersenyum "okay bocah, yaudah makasih ya udah nganter kk sampe ke hotel, hati2 pulangnya nanti kabarin kk kalo sudah sampai rumah ya
"iya kak, see u kak, kalo ada apa2 langsung kasih tau devan ya" devan berjalan pulang meninggalkan nana dan suaminya.