oke karena yang banyak yang mau buna, jadi aku pakenya daddy buna ya, yang komen buna ada 40++
pagi ini nana bangun lebih dulu, ia melihat baju nya sudah terangkat ke atas, karena tadi malam nana mau nya di elus jericho terus perutnya "maaf ya daddy, tadi malam adek yang minta di elus terus" gumam nana mengelus pipi jericho yang masih tertidur
nana berjalan keluar kamar, ia memilih mandi terlebih dahulu sebelum menyiapkan baju kerja jericho untuk pagi ini "mas bagus pake yang mana ya? ini atau ini" nana bingung
"adek, daddy bagus pake yang mana?" tanya nana sambil mengelus perut nya yang masih rata
akhirnya nana memutuskan yang pertama, selesai menyiapakan semuanya nana berjalan kembali ke kamar, jericho masih terlihat tidur nyenyak
nana duduk di tepi kasur, ia mengusap pelan rambut jericho ke atas "mas bangun, kerja"
jericho melenguh membuka sedikit matanya "bentar sayang" ia memeluk pinggang nana yang duduk di sampingnya
"ih bangun mas, malah lanjut tidur"
"mas males kerja" gumam jericho
nana mencubit lengan jericho "ngawur, bentar lagi punya anak masih aja gamau kerja"
jericho menyingkap baju nana ke atas "kalo buat adek sudah daddy siapin biaya nya sampai adek nikah nanti" ucap jericho mengelus pelan perut nana
nana menepuk pelan pipi jericho "ya tetap harus kerja lah mas, udah ayo bangun, baju nya sudah nana siapin tuh, sesuai pilihan adek"
jericho merubah posisinya menjadi duduk, ia menjatuhkn kepalanya di bahu nana "morning kiss nya buna?" pinta jericho membuat nana kaget karena di panggil 'buna'
"buna?" tanya nana
"bunya nana" ucap jericho seperti anak kecil
nana tersenyum langsung mengecup bibir jericho, sebaliknya juga sama jericho mengecup bibir nana, namun seperti biasa jericho ga bakalan cukup di satu tempat, ia mengecup seluruh sisi wajah nana
"sekarang karena ada adek di perut buna, jadi daddy harus morning kiss adek juga" jericho langsung mengecup perut nana lebih lama
nana tersenyum melihat tingkah jericho pagi ini, "mas mandi sana, nana mau nyiapin bekal dulu" jericho berdiri menuju kamar mandi, sebelum berjalan ia kembali mengecup kening nana lebih dulu
"cantik banget si sayang" gumam jericho memeluk nana dari belakang, nana sedang meyiapkan bekal untuk di bawa kek kantor oleh jericho
"mas nana bikin bekal, mas mau kan?" tanya nana
jericho menggigit pipi nana yang terlihat gembul "mau sayang, tiap hari juga gapapa"
"okei, ganteng banget suami aku" nana membalikkan badannya menyisir pelan rambut jericho
"eh tapi bentar, kok dasi nya ga di pake sih mas"
"astaga mas lupa"
nana mengambil dasi di kamar terlebih dahulu "mas kebiasaan, sini biar nana pasangin"
nana berdiri lebih pendek dari pada jericho, ia memasangkan dasi sebelum suaminya tersebut berangkat kerja "uhh daddy ganteng banget dek, pasti banyak yang suka nih"
"ngawur, mau sebanyak apapun tetap buna kamu pemenangnya dek" jericho menggigit gemas bibir nana
*ilustrasi cr: pinterest
"udah ah, nih bekal nya mas" nana mengantar jericho menuju ke pintu utama, tangan jerichi selalu setia di pinggangnya kapan pun dimana pun
"jangan kemana2 ya sayang, kalo ada apa2 kabarin aku, jangan makan yang aneh2" bawel jericho sebelum berangkat kerja
"iya mas iya, hati2 ya mas" nana merapikan sekali lagi baju bagian atas jericho
jericho mengecup kening serta bibir nana lebih dulu "mas berangkat ya, daddy kerja dulu ya adek" jericho mengelus perut nana, setelah melihat mobil jericho menjauh ia langsung masuk kembali ke dalam rumah
ia langsung berjalan menuju dapur "halo mbak, bahagia banget keliatannya mbak" sapa nana melihat mbak yang sedang memasak di dapur
"eh tuan, iya soalnya hari ini mbak dapat gajian dari pak jeri tuan"
nana tersenyum senang "eh masa iya mbak? wahh aku baru tau mbak"
"iya tuan, tuan mau sarapan ya?"
"iya mbak, mbak udah tau belum kalo aku udah punya baby di sini" tunjuk nana ke perutnya
mbak menerjapkan matanya berkali - kali "serius tuan?" nana mengangguk senang
"aduhhh, mbak senang banget dengarnya, ya ampun ayo tuan duduk sarapan ya" mbak langsung sigap menyiapkan sarapan untuk nana
nana yang melihat itu terkekeh "ya ampun makasih ya mbak, adek kalo udah lahir harus tau kalo mbak baik banget orangnya" ucap nana
"duhh mbak ga sabar mau liat bos kecil di rumah ini, ini tuan sarapan dulu"
"sini mbak kita sarapan bareng ya" ajak nana menahan lengan mbak
mbak langsung menggeleng "gausah tuan, mbak nanti aja"
"makan dulu mbak, ini adek yang minta hayo"
"duh mbak bingung nanti kalo nolak terus bos kecil marah tuan jadi sakit, nanti mbak di marahin pak jeri"
"yaudah mbak makan sini aja, kita bareng ya"
"tapi mbak ga enak tuan, kan mbak cuman sebagai art di sini tuan"
"ga ah mbak, mbak udah aku anggap keluarha sendiri di rumah ini, ayo buruan mbak keburu dingin nih nanti" akhirnya setelah ajakan nana mbak duduk di kursi meja makan tersebut
"mbak merasa beruntung sekali jadi art di rumah pak jeri sama tuan nael, ini pertama kali nya mbak duduk di sini sambil makan begini"
"mbak jangan gitu ih, dari hari ini mbak boleh banget makan di sini, ga ada larangan kok mbak"
"mbak takut nanti pak jeri marah tuan"
"ga akan mbak, mas bakalan nurut kan sesuai aku mbak" nana terkekeh di ikuti oleh mbak
mereka makan berdua sesekali mengobrol santai, mbak terus tersenyum bahagia karena beruntung bertemu nana yang sama sekali murah hati, akhirnya nana makan ga sendiri lagi di ruang makan.
dabel ap kalo mata aku kuat lagi ya🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
OM DUDA || NOMIN
Romanceseorang yang selalu masih terlihat remaja, padahal umurnya sudah 23 tahun, di nikahkan dengan duda umur 29 tahun •bxb •18+ •adult •lapak nomin!! •m-preg