Dari tadi jericho sama sekali gamau pergi, nana sebenarnya bingung gimana ngusir jericho dari danau ini, apa dorong aja ke danau? oo tidak mungkin na, kamu mau anak mu tidak ber daddy?
"kita pulang ya, selesain di rumah aja yuk, nana boleh marah sepuasnya tapi di rumah ya"
"berisik" nana langsung berlari ke arah motornya, jericho yang melihat itu sigap memeluk badan nana dari belakang
nana berusaha melepaskan pelukan jericho dari badannya, sebenarnya percuma karena emang lebih kuat tenaga jericho dari pada tenaga nya, "pulang ya sayang? marah di rumah aja"
"g"
"pulang sekarang atau main di sini?" bisik jericho, nana langsung menendang lutut jericho, pastinya jericho mengaduh sakit, gabisa boong kalo tendangan nana lumayan berdamage anjiyy
"buru" nana naik ke atas motornya, jericho menatap nana "pulang? kita naik mobil aja"
"motor gue"
"nanti mas suruh orang rumah ambil kesini, naik mobil aja ya" jericho berjalan hendak memeluk nana lagi tapi nana langsung berjalan menghindarinya, ia masuk ke dalam mobil jericho tapi duduk di belakang
jericho yakin nana kali ini bener - bener marah, ia langsung masuk ke dalam mobil, kali ini ia lebih memilih diam terlebih dahulu, tak mau membahas tentang apapun itu
•••
sesampainya di rumah nana langsung berlari masuk ke dalam, ia sama sekali ga masuk ke dalam kamar mereka, lebih tepatnya ke kamar baby yang sebelumnya memang sudah di buat oleh jericho
jericho membiarkan nana masuk, ia menghampiri body guard rumah dan memanggil mbak "kunci semua akses masuk atau akses keluar, untuk mbak boleh istirahat dulu selama 2 hari, jangan sampai ada yang masuk siapa pun itu" ujar jericho
jericho berjalan masuk ketika semua mengangguk paham, ia ikut mengunci semua akses masuk atau keluar dari dalam, kuncinya ia taroh di tempat yang nana gatau, jericho masuk ke dalam kamar rencana mau membujuk nana
tapi sayangnya nana ga ada di kamar mereka, jericho mengganti bajunya terlebih dahulu, ia bisa menebak dimana nana sekarang, dan benar saja nana sedang duduk di bean bag kamar baby
jericho masuk ke dalam melihat nana yang sedang bersandar sambil melipat baju bayi di depannya "sayang? sini peluk"
"ga minat" jawab nana singkat
jerichi duduk di lantai tak jauh dari nana, ia terus menatap nana sesekali tersenyum "mas tau nana ga suka penjelasan yang panjang lebar, tapi kali ini mas bener2 mau ngejelasin semuanya biar ga ada yang salah paham"
nana menjawab, ia masih sibuk melipat baju bayi yang beberapa masih menumpuk di keranjang, sebenarnya nana membeli semua itu karena lucu, padahal kalo di pikir - pikir masih lama lahirnya
"mas samperin dia cuman kasian sama dia, selebihnya mas ga ngapa2in, kalo yang nana bilang nyender itu, itu dia yang nyender ke mas. mas sama sekali ga ada nyender atau apapun ke dia"
"tapi suka kan?"
"mas udah nolak berkali2 tapi dia makin nempel ke mas"
"ya cocok sih"
"cuman nyender sayang, ga ada hal intim yang dia atau mas lakuin, itu pun kan mas udah nolak"
nana langsung menatap tajam ke arah jericho "cuman? kenapa ga sekalian seks aja HAH? kalo masih sayang sama dia bilang, gausah pake acara ninggalin orang yang lagi hamil sendirian di rumah demi mantan istri yang katanya tumor otak, PENTING banget emang?"
"sayang ga gitu" jericho bergeser maju ke arah nana
"gausah dekat2 bawa bakteri"
jericho tak berani menjawab, ia tau nana ga suka di jawab tapi ia bingung harus pake cara apalagi?
"antar ke rumah bunda, gue cape, sampe sini aja" ujar nana berdiri sambil sedikit tersenyum
deg!!
rasanya sakit banget dengar nana bilang 'sampe sini aja' jericho berdiri langsung memeluk nana, menjatuhkan kepalanya di pundak nana "sayang ga, kita selesain masalahnya bukan hubungannya, mas gamau cerai"
"balikan aja, tuh lagi operasi pasti minta support" nana mendorong badan jericho agar jauh dari pelukannya
"sayang plis, minta apapun boleh kecuali cerai. mas gamau"
"ya pikir aja, siapa yang ga sakit hati kalo di gituin? malamnya habis di puasin, paginya ngilang ninggalin orang yang lagi hamil, DEMI YANG OPERASI OTAK, punya otak juga ga?"
"sayang maaf, mas minta maaf banget kali ini, maafin mas ya"
"manut banget sama vyora, heran juga"
"na udah ya, mas gamau kita kelahi begini"
nana menyunggingkan senyum nya "gamau kelahi? yang bikin ulah siapa?"
"tapikan ini masalah ga besar sayang, udah ya"
detik itu juga nana meraih lampu tidur yang ada di nakas kamar bayi tersebut, ia melempar nya ke dinding hingga pecah, jericho sangat kaget "naa, udah sayang mas bener2 minta maaf" jericho langsung menahan badan nana yang hendak mengambil barang di nakas lagi
"GAUSAH NAHAN BISA GA? seneng kan lo bisa bebas kemana aja? gausah sok peduli, gue bisa jaga bayi ini sendirian tanpa lo, lo mau balikan sama mantan istri lo itu silahkan, ga peduli lagi gue" nana menarik kuat tangan jericho yang melingkar di pinggangnya
namun sayangnya tenaga nana sudah lumayan lemah, ia dari kemaren berusaha menahan emosinya, dan baru detik ini emosinya meledak.
jericho mengecup lama puncak kepala nana, ia membalik badan nana dan langsung menaruh nana di dekapannya, bukan pelukan yang di terima jericho melainkan pukulan di badannya yang terus nana lakukan "jahat lo, ga punya otak lo"
"suami jahat tega ninggalin orang yang lagi hamil anaknya sendiri" nana terus memukul badan hingga dada jericho, namun jericho tak melepaskan pelukannya
jericho terus mengecup puncak kepala nana dengan mata yang sudah mulai berkaca - kaca, ia sakit hati ketika mendengar suara nana yang semakin parau, nana terus mengoceh kesal, meluapkan semua isi hatinya
jericho pelan - pelan membawa nana untuk duduk di kasur kamar bayi tersebut, ia bersandar sambil terus memeluk nana yang sudah mulai melemah pukulannya di badan jericho, benteng jericho sudah runtuh, ia mulai menitikkan air matanya ketika melihat nana yang sudah mulai terpejam namun mulutnya masih ngoceh
"maafin mas ya sayang, mas sakit banget liat nana begini, mas ngaku kalo lemah banget ngadepin dia, mas pastiin sekali lagi kalo ini yang terakhir, demi nana mas turutin semuanya kecuali cerai, mas ga kuat kalo harus pisah sama kamu" jericho menitikkan kembali air matanya sambil mengecup nana yang berada di dekapannya
sebelum ikut tertidur, jericho mengelus perut nana pelan "adek maafin daddy ya sudah bikin buna nya sakit hati, daddy titip buna ya untuk beberapa hari ini karena buna pasti masih marah sama daddy, adek harus janji sama daddy bakal bikin buna seneng terus jangan kayak daddy ya sayang" jericho kembali mengecup puncak kepala nana
tau ga, udah aku ga mood kan ya? terus pas keluar rumah jari tanganku malah kejepit pintu, mau marah aja rasanya tapi itu pintu🥲😭
KAMU SEDANG MEMBACA
OM DUDA || NOMIN
Romanceseorang yang selalu masih terlihat remaja, padahal umurnya sudah 23 tahun, di nikahkan dengan duda umur 29 tahun •bxb •18+ •adult •lapak nomin!! •m-preg