seorang yang selalu masih terlihat remaja, padahal umurnya sudah 23 tahun, di nikahkan dengan duda umur 29 tahun
•bxb
•18+
•adult
•lapak nomin!!
•m-preg
Nana bangun karena merasa mual, ia bangun sekitar jam 4 subuh "hoekk" nana langsung berlari ke kamar mandi, ia memuntahkan seluruh isi perutnya
Jericho membuka matanya pelan karena mendengar suara air di kamar mandi, ia juga mendengar suara nana yang sedang muntah "sayang?" Panggil jericho
"Mas" nana merasa lemas, jericho mengusap bagian tengkuk nana dengan minya kayu putih, ia menggendong nana menuju kasur
"Salah makan ya sayang? Masih mual?" Tanya jericho
Nana mengangguk sambil menatap jericho "mau peluk" pinta nana
Jericho berbaring di samping nana lalu membawa nana masuk ke dalam dekapannya, ia mengelus belakang nana pelan "tidur ya, istirahat"
"Tapi maunya peluk"
Jericho mengecup kening nana "iya peluk yang lama, mas elus sampe tidur"
Nana mendekatkan badannya agar makin menempel dengan badan suaminya, matanya mulai terpejam kembali tertidur
••
Sean sudah mengetuk pintu kamar orang tuanya berkali - kali, namun tak ada yang membukakannya. Inisiatif nya sendiri mencoba menarik gagang pintu ke bawah yang ternyata ga di kunci, sean berjalan menuju kasur "bunya di peyuk dad" gumam sean
Sean hendak mengecuo kening nana namun ia kaget karena kening buna nya panas "daddd banyunn" sean
"Lah bang? Kok di sini?" Jericho kaget saat membuka matanya
"Bunyaa panas dad" sean menunjuk kening nana
Jericho menempelkan tangannya di kening nana, ia langsung khawatir karena benar badan nana sangat panas "kita ke rumah sakit sekarang, abang bilang mbak ya" jericho
Sean berlari ke dapur "mbakkk, bang mau ke lumah cakit, bunyaa panas ini nya" sean menempelkan tangannya di kening
"Siap bang, hati2 ya bang"
Sean berlari menuju mobil, ia ikut masuk ke dalam mobil "bunyaaa no cakit ya" sean mengecup pipi nana
Nana tersenyum mengelus wajah sean "iya abang, makasih ganteng"
Jericho yang menyetir mobil menuju rumah sakit, sesampainya di rumah sakit nana langsung di bawa untuk periksa "bunyaa no cakit" gumam sean memejamkan matanya
Nana sedang di periksa, setelah di periksa dokter tersebut tersenyum kepada nana "mas minta tolong beliin air mineral boleh?" Nana
Jericho mengangguk "boleh sayang, bentar ya" saat jericho keluar kamar pasien, nana mempersilahkan dokternya untuk melanjutkan pembicaraannya
"Selamat tuan, kandungannya baru berusia 2 minggu. Tetap jaga pola makan dan kesehatan ya" dokter
Nana tersenyum saat mendengarnya "makasih dok" ia mengelus perutnya pelan "haii adek, abang sean pasti senang dengarnya"
"Bunyaaaa" teriak sean menghampiri nana
Nana mengelus rambut sean "hai abang, daddy mana?"
"Itu bunya"
Jericho datang membawakan sebotol air mineral "udah boleh pulang sayang?" Tanya jericho
"Gatau mas, tapi pulang aja gasuka bau obat di sini"
"Rawat jalan aja mau?"
Nana mengangguk "abang bisa bantuin buna? Daddy mau ngurus administrasi nya dulu" jericho
"Ciapp dad" sean mulai memegang erat tangan nana tanpa lepas sedikit pun
"Peyan2 bunyaa, bunyaa cehatt?" Sean menatap nana dengan wajah gemas nya
"Sehat abang, yuk ke mobil"
Sean dan nana berjalan menuju mobil, mereka langsung masuk ke dalam mobil sambil menunggu jericho selesai mengurus
"Mas stop, mau rujak itu" tunjuk nana
Jericho turun membelikan nana rujak tersebut, saat masuk ke dalam mobil ia diam "bukannya sakit ya? Ga boleh di makan ini, mas lupa"
"Mas nyantap doang, tuh tuh jambu nya doang satu ya" pinta nana
Jericho menyuapi nana sepotong jambu tanpa sambel, setelah itu ia kembali menyetir mobilnya
••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nana duduk di atas kasur sambil mengecup seluruh sisi wajah jericho tanpa henti, hingga akhirnya jericho terbangun "akh" nana langsung di tarik, ia di kukung oleh badan kekar suaminya
Jericho menaruh tangan kanan nya untung menahan kepalanya, sedangkan tangan kirinya mengelus lembut wajah nana serta rambut nana "mas masih ngantuk, jail banget"
"Suami nana bangun tidur aja ganteng banget, nanti mirip siapa ya?" Gumam nana
Jericho mengusakkan wajahnya di leher nana "mirip daddy nya aja biar bikin terus"
"Mas tolong ambilin sesuatu dong di laci itu" tunjuk nana, jericho membuka laci tersebut lalu mengambilnya
"Sayang?" Jericho terdiam, nana tersenyum mengelus kedua pipi jericho
"Hai daddy, adek di sini" ucap nana mengelus perutnya, jericho langsung mengecup kening nana dalam
Jericho terus tersenyum menatap wajah nana "udah ah mas senyum mulu, abang udah bangun belum?"
Jericho menyingkap baju nana "hai adek, sehat terus ya sayang" ucap jericho mengecup perut nana
Tak lama kemudian suara khas tiap pagi "bunyaaaaaa" teriak sean setiap pagi, bukan teriak daddy tapi bunya
"Haii abang, sini duduk di samping buna"
"Kenapa bunya?"
"Sean udah siap jadi abang yang baik?"
"Cudaa bunya"
"Mau dedek cewek apa cowok?"
"Cewek bunya"
"Kok cewek bang? Gamau cowok?"
"Cewek aja bunya, bial bang dagain HA!!" Sean mengangkat kedua tangannya sambil mengepal
Jericho dan nana terkekeh melihat tingkah sean "oke sip bang, sini deh buna pinjem tangannya boleh?"
"Boleh bunya" sean memberikan tangannya ke arah nana
Nana mengarahkan tangan sean ke perutnya "di sini ada dedek bayi bang, abang seneng ga?"
Sean langsung menatap nana "bayi bunya? Yang gini2?"
"Iya abang, abang seneng ga?"
"Ceneng bunyaaa, aloo dedek bayii ini bang, kuat!!, nteng juga kayak dad loh" gumam sean yang setia mengelus perut nana
Nana tersenyum melihat sean yang sudah semakin pintar, ia sangat bersyukur memiliki keluarga kecil yang membuatnya bahagia.