06

1.1K 75 0
                                    

"Hai sahabat!"

Anna menaikan pandangannya dari lantai, dan melihat si penyapa itu.

Dua orang penghianat itu, ada dihadapannya. Berperilaku jika apa yang mereka lakukan bukanlah kesalahan.

"Gue mau ngundang lo, ke ultah gue." Felis berkata sembari memberikan sebuah undangan kepada Anna.

Anna meraih undangan itu.

"Lo bisa dateng bawa abang lo, kalo gapunya doi."

Anna menganggukkan kepalanya, sebagai jawaban atas perkataan Felis.

Anna bahkan tak sanggup untuk berlama-lama melihat dua orang ini.

"Yaudah, itu aja yang mau gue bilang. Take care!"

Anna memandang punggung dua insan pengkhianat yang berlalu meninggalkannya.

"Take care." ejek Anna.

Dia membolak balikkan undangan yang diberikan oleh sahabatnya itu.

Anna berdecak kagum, pasalnya ulang tahun Felis dilaksanakan disebuah pulau yang memang disewakan untuk acara private, "Padahal hidup lo udah enak, kenapa mesti ngambil hidup orang lain sih."

***

Anna menuruni tangga rumahnya, dan terhenti dipijakkan terakhir.

Untuk pertama kalinya Anna melihat Geralt membawa teman-temannya kerumah, saat kedua orang tua mereka juga berada dirumah, tanpa memberitahu Anna lebih dulu.

Anna ragu akan melanjutkan langkahnya untuk meraih minuman dingin di kulkas, atau berbalik untuk kembali kekamarnya.

"Mau ambil apa?"

Perkataan Geralt membuat teman-teman lelaki itu yang awalnya memandang televisi, kini memandangi Anna yang masih kaku ditempatnya.

"Gajadi, eng.. mau naik."

Anna tak suka suasana seperti ini, menyeramkan.

"Eng.. abang udah izin mami?" Anna yang semula hendak memutar badan untuk kembali keatas, mengurungkan niatnya.

"Udah, kata mami gapapa."

Anna menganggukkan kepalanya.

"Gamau buat coffee dulu sebelum naik?"

Anna memandang Geralt cukup dalam, berhadap sang kakak mengerti dengan ketakutan Anna.

"Santai aja, mereka gabakal berani ganggu kamu."

Mendengar perkataan Geralt itu, teman-temannya langsung memfokuskan diri pada apa yang ada disekitar mereka.

Anna sedikit tersenyum, mereka sangat patuh pada Geralt, membuat Anna menjadi memiliki rasa nyaman disekitar sang Abang dan kawan-kawannya.

Anna melangkahkan kakinya memasuki area dapur, ia meraih sekotak susu dan sebotol coffee.

Setelah meraciknya di tumblr kesayangan, Anna melangkah menuju halaman belakang, tanpa menutup tumblrnya itu.

"Aaaa..." Anna berteriak kaget karena matanya baru saja dicermari oleh pemandangan mesum dihadapannya.

Dan naasnya, Coffee yang baru sempat dicicipinya seteguk itu, tertumpah dibaju putih kesayangannya.

"Kenapa?" Geralt sudah ada disamping Anna saat teriakkan itu terdengar.

"Baju kamu." Gelart melihat baju Anna yang terkena coffee.

"Val, lo udah gue suruh di kamar juga." Geralt menegur biang kerok dari teriakkan Anna itu.

Pastinya, tadi Anna melihat Reval tengah cuddling dengan wanita yang dibawanya.

"Iya ih. Lo mesum banget." Anna langsung membalikkan badannya, tapi kembali membalikkan badannya karena mengingat bajunya berwarna putih yang artinya baju ini sedikit transparan.

Reval terlihat bangkit dari duduknya, meninggalkan wanita yang tadi berada diatas pangkuan lelaki itu.

Ia terlihat meraih handuk yang memang diperuntukkan untuk tamu yang hendak berenang disini.

Reval hanya melemparkan handuk itu pada Anna, lalu melangkah menuju kamar yang dimaksud Geralt, diikuti dengan wanita yang dibawanya.

"Mesum banget."

Geralt memandang Anna, "Dia gagitu kalo udah ketemu yang dia suka."

Anna menaikkan pandangannya, "Ih, kasian banget cewe yang nantinya dia suka. Pasti dimesumin."

Geralt hanya terkekeh mendengar penuturan Anna, "Naik aja, nanti abang buatin coffee baru."

Anna tersenyum lalu melangkah menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang