08

981 68 0
                                    

Sejak kejadian di cafe itu, Anna menjadi cukup canggung berada disekitar Arkan, entah mengapa dadanya berdegub cukup kencang jika berada disekitar Arkan.

Apakah Anna menyukai Arkan?

Arkan versi yang kemarin memang sangat menggemaskan dan Anna sangat amat mengakui itu.

Anna bangkit dari duduknya, tak sengaja menjatuhkan sebuah barang tanpa sepengetahuannya.

"Kan woi! Ayo kantin." teriak Bian dari ambang pintu membuat Arkan bangkit dari duduknya.

Arkan seperti menginjak sesuatu, membuatnya merunduk, dan meraih barang yang diinjaknya.

Sebuah kertas undangan.

Felis Birthday Party

Arkan melihat isi dari undangan itu, dilaksanakan akhir pekan ini, bertepatan dengan libur nasional keesokan harinya.

"Real devil." gumam Arkan saat membaca sebuah attention diundangan itu.

'Must be with partner!'

***

"Lo mau pergi sama siapa?"

Anna menghentikan pergerakkannya untuk memasukkan barang kedalam tas.

"Pergi kemana?"

"Private Island."

Anna hampir melupakan hal itu, "Lo meriksa-meriksa barang gue?"

"Tadi gasengaja keinjek, lo yang jatuhin."

Anna mendengus, "Geralt."

Arkan menganggukkan kepalanya, lalu berdiri sembari membawa tasnya untuk keluar dari kelas.

Anna sebenarnya belum mengatakan apapun kepada Geralt, dia juga tak akan membawa Geralt, yang ada nanti akan terjadi sebuah keributan.

Anna juga tak mungkin berkata belum memiliki partner, yang ada nanti Arkan menawarkan diri padanya.

Bisa gila hatinya berdegub.

***

Arkan melangkahkan kakinya keluar dari kelas, entah mengapa ia merasa jika Anna menjauhinya sejak kejadian di cafe itu, padahal Arkan hanya bermaksud untuk membantu Anna keluar dari situasi yang sangat ambigu itu.

Jika mengingat kejadian itu, Arkan dilingkupi perasaan yang cukup hangat.

Sudah lama dia memendam perasaan pada Anna.

Sejak gadis itu menjadi kekasih Arthur.

Arkan selalu memperhatikan Anna dari jauh, gadis dengan rambut panjang yang selalu dikepang satu, atau ponytail. Cukup anggun dan sangat indah terlihat dimata Arkan.

Hari terbahagia Arkan adalah hari dimana nama Anna ada didalam daftar nama siswa dikelas yang ia tempati, Arkan menjadi sangat bergembira akan masa akhir sekolahnya.

Arkan tersenyum sepanjang jalan menuju kelas, membuat banyak murid putri memperhatikannya sangat kagum. Pasalnya Arkan terkenal dingin dan jarang tersenyum.

Setibanya dikelas, Arkan mengitari pandangannya ke seluruh penjuru kelas dan menemukan seorang gadis yang tengah tertidur dibangkunya.

"Kalo jodoh pasti ngga kemana." ucap Arkan dalam hati.

Selama guru menerangkan dan memilah tempat duduk, hanya Arkan yang tak di tukar kemana-mana, karena dirinya memang hampir tak pernah memiliki teman sebangku, jadi saat melihat Arkan memiliki teman sebangku, guru itu tak berani merubah tempat duduk Arkan.

Sedari penjelasan itu, gadis disamping Arkan sama sekali tidak berkutik, Arkan takut gadis ini pingsan atau sebagainya.

Ia menendang kecil bangku gadis ini agar terbangun, kelas sudah lumayan sepi, dan tak mungkin juga dirinya tega meninggalkan gadis ini tidur hingga sore.

Arkan hampir saja kelepasan mengontrol emosinya saat melihat gadis ini bangun dari tidur, muka bantal itu cukup membuat hati Arkan berdegub kencang.

Gadis itu menjulurkan tangannya, yang tak mungkin akan Arkan balas, karena tangan Arkan mendingin saking gugupnya berada didekat gadis ini.

Arkan langsung saja melangkah meninggalkan kelas setelah menyebutkan namanya.

"Dingin banget gasih gue tadi?" gumam Arkan pada dirinya sendiri.

"Ish, bodoh banget."

Arkan menyesali apa yang ia lakukan, pertemuan pertama yang tidak berjalan baik.

Langkah Arkan terhenti saat melihat Arthur yang setau Arkan adalah kekasih Anna, membonceng seorang gadis yang sempat dikiranya sebagai Anna, gadis itu Felis.

"Mereka udah putus?"

Bugh

Arkan merasakan punggunya baru saja dihantam sesuatu, membuatnya berbalik dan melihat gadis yang disukainya.

Entah mengapa kata-kata yang keluar dari mulut Arkan terasa begitu dingin. Gadis itu jelas menanyakan keadaan Arkan, namun Arkan tak bisa berkata-kata jika berada didekat gadis itu, membuatnya langsung pergi saat mengatakan, perkataan yang disesalinya.

Setelahnya ada sebuah tugas berkelompok, Arkan menyukai hal ini, artinya Anna dan dirinya akan semakin dekat.

Teman tongkrongan Arkan tau tentang Anna, Arkan selalu memceritakan Anna dengan bangga kepada teman-temannya, termasuk Geralt.

Dan Arkan merasa bodoh menceritakan seseorang yang merupakan Adik dari tempat Arkan bercerita, keduanya tak tau jika yang mereka ceritakan adalah satu orang yang sama, Grisel dan Anna.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang