THE END

965 35 3
                                    

"Lo ngerti apa yang gue omongin tempo hari gasih? Jangan sampe gue ketemu lo lagi."

Anna berkata kepada Arkan yang ada didepan pintu apartmentnya, Anna pikir ada tamu penting yang datang, ternyata itu Arkan.

"Lo kenapa sih?"

"Gue yang harusnya nanya, lo kenapa?"

Anna mengerlingkan matanya, "Gue? Lo pikir aja setelah apa yang lo lakuin selama ini, terus lo dateng seolah-olah lo sama gue seakrab itu?"

Arkan memandang tetangga Anna, yang sengaja keluar karena mendengar perdebatan mereka.

Arkan masuk tanpa permisi kedalam ruangan Anna.

Menarik Anna untuk masuk, lalu menutup pintu apartmentnya.

Anna mencoba untuk menetralisir segala yang akan keluar dari dirinya.

Entah mengapa dia masih merasakan desiran aneh itu setelah sekian lama berpisah dengan Arkan.

"Lo gamau duduk?"

"Ini rumah gue, harusnya lo duduk itu permisi dulu sama gue."

"Lo berisik juga ternyata ya." Arkan mengeluarkan rokoknya dari kantung jaket.

"Jangan ngerokok diruangan." peringat Anna lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan Arkan.

"Iye iye." Arkan menaruh sekotak rokok itu diatas meja.

"Lo kenapa?"

Anna memandang Arkan ini seperti orang bodoh.

Dia bertanya, kenapa?

"Do you still love me?"

Jujur, Anna masih sangat menyimpan Arkan dihatinya.

Kadang banyak orang berkata, seseorang yang tidak dapat kita miliki itu, akan menjadi seseorang yang paling kita kenang.

Yaaa, seperti itu Arkan dihatinya.

Dia tak mau apabila nantinya menjalin kasih, Arkan akan menjadi patokan apabila dirinya disakiti.

Seperti, 'Kalau sama Arkan mungkin gabakal gini.'

Anna tidak mau hal itu terjadi, tapi jika dia sudah siap, Arkan tidak akan ada didalam hatinya lagi.

"Lo nanya?"

Arkan memandang Anna dengan dahi berkerut, "I bet, masih."

"Nah, lo sedikit bener."

"Cowo tempo hari, apa dia cukup ngegeser gue?"

"Lo pikir gue cewe apaan, baru ketemu sekali udah suka."

Arkan menganggukkan kepalanya.

"Gue minta maaf buat apa yang selama ini udah lo alamin. Gue cuma perlu mantepin hati gue buat lo."

"Mantepin pala lo? Gamungkin lo mantepin perasaan, tapi lo jalin hubungan sama cewe lain."

Arkan terkekeh, "Jadi itu alasan lo blokir semua sosmed gue?"

"Karena foto ini?"

"Karena foto ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang