30

1K 43 2
                                    

Kembali ke rutinitas dengan sekolah, Anna duduk disamping Arkan yang sejak tadi pagi tidak bangun dari tidurnya, bahkan tidak menyapa Anna.

Lelaki itu memutuskan untuk tidak mengambil benefit dari kemenangannya kemarin, dia tak mengambil tawaran Geralt untuk mengadakan jadwal temu dengan Anna, cukup membuat Anna kecewa, tapi dia akan tetap baik-baik saja.

"Ada yang salah dari gue?" Anna berbisik, menelungkup diatas buku, menghadap Arkan yang masih tertidur diposisinya.

Anna terdiam, tanpa aba-aba Arkan merubah Arah dan mereka bertatapan dengan posisi kepala Arkan ditopang lipatan lengan, sedangkan Anna dialasi Buku.

"Gue udah ada pacar Na. You deserve a good man."

Anna mengerlingkan matanya.

Anna tau Arkan tidak balikkan dengan Lexa.

Yaa, gadis itu (Lexa) berpacaran dengan lelaki lain yang satu kampus dengannya.

Dan menurut Anna, lelaki seperti Arkan, pantang untuk balikkan dengan mantannya, apalagi mantannya selingkuh dengan musuh bebuyutannya, tapi Anna akan terus pura-pura tidak tau, sampai dia menemukan alasan, kenapa Arkan jahat padanya.

"Terus? After gue dapet cowo yang baik ada jaminan bakal bahagia?"

Arkan memejamkan matanya, "Bahagia itu lo yang buat, bukan orang lain."

Anna memandang Arkan dalam, lalu bangkit dari posisinya, dan mengajak Cia keluar dari kelas.

***

"Bisa banget dia ngomong gitu." ucap Cia saat Anna menceritakan apa yang dia bicarakan dengan Arkan.

"Betwe, gue denger Arkan dapet pertukaran pelajar ke Aussie."

Anna diam, dia membeku ditempat.

Dia tak tau tentang hal itu.

"Ko bisa gue gatau?"

"Gue baru denger sih, cuma sekitar ada tiga orang gitu, masing-masing satu dari tiap angkatan."

"Lo ga lagi becandain gue kan?"

Cia menggelengkan kepalanya, "Gue juga dapet kabar dari Yohan, anak perkumpulan udah pada tau semua sih."

Anna memejamkan matanya, dia tidak tau apapun tentang Arkan.

Apakah ini bisa dikatakan cinta?

Mana bisa dia tidak tau apapun tentang orang yang katanya dia cintai.

"Lo seriusan gatau?"

Anna menggelengkan kepalanya, "Harusnya gue omongin ini ke Arkan gasih?"

Cia menganggukkan kepalanya, "Harusnya sih iya."

Anna langsung bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kelas, hendak menghampiri Arkan.

"Mau kemana?" Anna bertanya pada Arkan yang dia temui di lorong kelas.

Arkan memandang Anna, "Belakang."

"Ada yang mau gue omongin."

Arkan hanya membalas dengan menaikkan alisnya, lalu melangkah menuju tujuan utamanya, kekantin belakang sekolah, diikuti Anna.

***

"Apa?" ucap Arkan yang sedari tadi hanya diperhatikan Anna tanpa berucap satupun kata.

Anna memejamkan matanya, "Gadisini juga, bising."

Anna mengitari sekeliling dengan pandangannya, para pemberontak di sekolah, ada ditempat ini, karena memang kantin belakang ini tempet mereka merokok dan melepaskan unek-unek yang tidak bisa mereka sampaikan di sekolah.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang