27

688 38 1
                                    

"Lo bakal susah nembus perasaan orang yang udah pacaran bertahun-tahun, mantannya bakal selalu jadi bayang-bayang dihubungan kalian."

***

"Kenapa bisa dipanggil Bk?"

"Males banget, tadi itu main bola, yang main malah mulut mereka." ucap Anna pada Geralt.

Yaa, lelaki itu yang datang mewakili orang tua Anna, karena mereka langsung mendapatkan surat peringatan, terlebih lagi tendangan Anna membuat badan murid bernama Bianca itu memar.

"Terus yang Bianca?"

"Dia otaknya, yang pertama kali ngatain aku Tuan Putri."

"Aku kesel, terus nendang aja asal kedia. Eh lemah."

Geralt tadi datang diantarkan oleh salah satu anak perkumpulan, jadi dia pulang berdua dengan Anna.

"Mau mampir basecamp dulu ga?"

"Anterin balik aja."

"Bentaran, ngambil barang terus balik, ga lama kokz."

"Lah tadi nanya, kalo gitu bilang aja mau ke basecamp, gapake nanya mau ngga."

"Iyadeh iya."

***

Selama di perjalanan, banyak Hal yang ingin Anna tanyakan tentang Arkan kepada Geralt, tetapi dia tak memiliki keberanian sebesar isi pikirannya.

Cukup sungkan membahas lelaki didepan Geralt, takut sang kakak tidak memberikannya izin, atau melarangnya tetapi dia menerobos larangan itu.

"Ayo."

Anna tersadar dari lamunannya, dan ternyata mereka sudah berada didepan basecamp.

Anna keluar dari mobil, mengikuti Geralt dari belakang.

"Belum sparing Val?"

Anna menoleh dari balik badan Geralt, melihat siapa lawan bicara sang kakak.

Mata Anna dan Arkan sempat bertemu, Arkan dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Dibatalin, dispennya jadi sia-sia."

"Sia-sia banget sih, kalo lo masuk kayanya bakal liat kejadian yang heb—awww."

Ucapan Gerlat terhenti karena Anna mencubit punggungnya.

"Ada apaan bang?"

Geralt melirik kearah samping, maksudnya kepada Anna, "Tanya aja sendiri."

Arkan hanya menaikkan alisnya, lalu memasuki basecamp.

"Lagi marahan?" tanya Geralt.

"Marahaan apanya? Pacaran aja ngga."

"Serius?"

Anna menjawab dengan anggukkan kepala.

"Abang kira dia tiap keluar basecamp, jalan sama kamu."

Geralt sedikit tidak enak mengatakan hal yang tadi.

"Abang tau sendiri aku seringan di rumah."

Geralt hanya menganggukkan kepalanya, tak mau memperjelas apapun yang dilihatnya.

"Aku tunggu didepan aja." ucap Anna, lalu duduk di sofa depan basecamp.

"Oke."

Sepeninggalan Geralt, Anna hanya memandangi ponselnya sembari berselancar di beberapa sosial media yang dimilikinya.

Pandangannya jatuh pada sebuah postingan instagram yang entah mengapa postingan itu masuk kedalam home searchnya.

'I let you go, to come back to me."

Dan melihat foto pasangan yang ada sekitar lima slide.

Slide pertama saja sudah membuat mata Anna perih, dia melihat akun Instagram itu lalu memblokirnya.

Tak ingin berkepanjangan menyaksikan hal yang menyakitkan untuknya.

Pantas saja beberapa hari belakangan ini lelaki itu besikap cukup dingin padanya, dia pikir itu karena salahnya, ternyata itu karena lelaki itu kembali kepada mantannya.

Katanya tunggu sebentar lagi...

Nyatanya, tak ada yang mesti ditunggu...

Anna menghembuskan nafasnya cukup kasar, lalu menyenderkan punggung pada sandaran sofa.

"Nih."

Anna melihat satu botol air mineral dihadapannya.

Pandangannya naik kearah pemilik tangan yang memegang botol minuman itu.

"Makasi." ucapnya lalu menaruh botol minum itu di meja sebelah kursinya.

Anna kembali menyandarkan punggunya, sembari memfokuskan diri pada ponselnya.

Dari bayang pengelihatannya, lelaki itu meraih sebuah kursi dan menempatkan kursi tepat dihadapan Anna.

"Kenapa?"

Anna tak mengubrisnya.

Arkan meraih ponsel Anna, dan menaruhnya di meja.

"Kenapa?"

Mereka duduk hampir tak memiliki jarak, lutut mereka bahkan bersentuhan.

"Apanya?"

"Kenapa lo ga buat mereka bonyok aja?"

Anna menaikkan sebelah alisnya, "Abang ngomong apa?"

"Dia bilang lo kelahi pas main bola."

"Gue sih main bola pake kaki, mereka pake mulut."

Arkan menaikkan senyumnya miring, membuatnya terlihat tambah rupawan dimata Anna.

"Gaboleh gitu, lain kali harus banyakin sabar."

"Gausah omongin sabar, gue pernah diselingkuhin sama sahabat sendiri, terus di kasi harapan dengan kata-kata manis, suruh nungguin orang, tapi orangnya balik ke mantan."

Senyum Arkan berubah pias.

"Tau darimana?"

Artinya semua itu benar, bukan?

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang