Anna masih menunggu Arkan menjemputnya, di temani dengan Bian dan Delta. Sedangkan Teo dan Cia sudah balik kerumah mereka masing-masing.
"Kayanya si Arkan lupa deh dia kesini bawa lo."
Jam menunjukkan pukul 22.45 dan Festival sudah selesai 15 menit yang lalu.
Anna tak memfokuskan diri pada festival hari ini, dia hanya fokus mencari Arkan yang entah kemana bersama gadis bernama Lexa tadi.
"Omongan lo." tegur Bian pada Delta.
"Ya habisan, tu anak udah tau bawa cewe kesini, malah pergi ama cewe lain."
"Lebih tepatnya pergi bareng mantan." koreksi Delta pada perkataannya sendiri.
Ketiga temen sekolah Arkan ini memang mengetahui siapa Lexa, karena hanya gadis itu yang pernah kerumah Arkan disaat ketiga lelaki ini tengah bermain dirumahnya.
Jika mengingat kedatangan Lexa yang kala itu tiba-tiba dan meraung terseru-seru, Bian, Delta dan Teo pasti akan tertawa.
Pasalnya itu sangat lucu, saat Arkan yang notabenenya baru lulus SMP dihampiri oleh Lexa yang kala itu merupakan calon mahasiwi. Walau postur tubuh Arkan kala itu lebih cenderung seperti anak SMA, tetap saja itu hal yang lucu.
"Mantan?" tanya Anna.
"O'oh. Mantan. Waktu esempe Arkan itu sebenernya udah ga normal, dia gapunya mantan seumuran sama dia, dia selalu pacaran sama yang lebih tua, yaa salah satunya Lexa. Tapi sejak dia suka sama lo, awal masuk SMA, dia gapernah pacaran serius sama cewe lain." Delta memelankan nada suaranya di kata terakhir yang Ia ucapkan.
Bian memandang Delta, seperti tatapan 'mati lo.'
"Suka sama gue? Awal masuk SMA?"
Dua lelaki itu menarik nafas mereka panjang.
Bisa mampus gasih mereka ditangan Arkan.
"Gausah didengerin, Delta emang suka ngawur gitu." Bian mencoba untuk membodohi peringkat tiga besar umum disekolahnya.
Anna memandang kedua lelaki ini bergiliran.
"Perasaan tadi gaada minum alkohol deh, ko udah ngawur aja omongan lo."
Syukurnya dia bodoh untuk hal seperti ini.
"Masih lama ga yaa si Arkan." gumam Anna.
"Lo mau gue anter balik aja?" ajak Bian, dan langsung dipelototi Delta.
"Lo bosen idup?"
"Dari pada Anna disini terus, taulah si Arkan kalo udah ama cewe suka ga inget waktu."
"Gue telfon abang gue aja, gaenak soalnya tadi pergi bareng Arkan, kalo baliknya sama yang lain."
Tak lama Anna menelfon Geralt, yang kebetulan sedang berada tak jauh dari lokasi festival.
***
"Kenapa?" Geralt bertanya pada Anna yang duduk disebelahnya sembari melihat kearah jendela.
Geralt menjemput Anna beberapa menit setelah gadis itu menelfon, dan Bian beserta Delta langsung berpamitan saat Anna sudah berada ditangan Geralt.
"Gaada." jawab Anna sembari tetap mengarahkan pandangan keluar jendela.
"Gamungkin gaada. Pasti ini tentang Arkan."
Yaps, tebakan Geralt tepat sasaran.
"Aku cuma mikir, Arkan gamungkin suka sama aku-kan?"
"Ko gitu?"
"Kalo dia suka sama aku, dia pasti bakal musatin perhatiannya ke aku, right?"
"Ga juga, kadang ada orang yang ngejaganya dari jauh. Karena tau yang dia suka gabisa dia miliki."
"Im not talking about something he can't reach. Aku cuma ngomong, kalo orang itu aku."
"Yaa, dulu kamu gabisa dia gapai. Waktu kamu sama Arthur, dia udah naruh rasa, cuma gabisa digapai. Itu kenapa waktu pertama kali kamu ke basecamp, dia kaget ternyata cewe yang dia sering ceritain ke abang itu, kamu, adik abang."
"Tapi sekarang aku bisa dia gapai."
"Kamu suka sama Arkan?"
"Entah. Tapi aku nyaman kalo dideket dia."
"I think is not love."
Anna memandang Geralt, "I think so."
"Kamu cuma nganggep dia abang. Selebihnya, cuma perasaan yang sama waktu kamu kehilangan perhatian abang, cemburu."
Anna menganggukkan kepalanya.
"Buat sekarang, jangan dulu suka sama Arkan. Sampai semua masalahnya selesai. Semoga kamu ga nyadar sama perasaan kamu sendiri." Ucap Geralt dalam hatinya.
Jujur, dia tak mau Anna masuk kedalam masalah Arkan dengan Lexa, adiknya tak boleh di sentuh barang sejengkalpun oleh Lexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA
Teen FictionLaryssa Griselda Hanna, harus merasakan pahitnya pengkhianatan dari orang yang sangat ia percaya. Dunianya yang sudah begitu nyaman, hancur seketika saat dua orang yang menjadi pilar kenyamanannya melakukan pengkhianatan. Anna sapaan akrabnya, gadis...