Sorry for typos ♥
Haikuan berjalan tegap, seakan memamerkan tubuh proporsionalnya pada karyawan TC yang lain. Tapi dia tidak sedang pamer tubuh yang kata beberapa teman body-nya mirip model. Ini memang dirinya. Ini juga gaya kesehariannya. Kalau dia dibekali wajah, tubuh, dan otak bagus itu artinya Tuhan sayang padanya. Pemberian Tuhan bukan untuk dipamer pamerkan seperti pemahamannya pada agama yang sedikit berlebih itu.
Manager tampan ini dari cafetaria. Dia baru saja menjemput makan siangnya. Tadi dia juga makan sedikit salad dan minum jus jeruk. Itu baik untuk mendapingi menu makan siangnya yang berlemak. Haikuan suka hidup sehat. Dia tak begitu suka minum kopi dan lebih memilih British Breakfast Tea dipagi hari. Dalam pandangam hidupnya badan yang sehat dimulai dari keseharian yang sehat pula.
Masih berjalam diantara meja-meja karyawan, Haikuan memamerkan senyum sekedarnya pada staff yang kebetulan beradu pandang dan menyapanya. Terus terulang seperti ini. Dia jadi teringat tahun- tahun yang dilewatinya di TC ini. Diberi kepercayaan oleh anak pemilik TC untuk mendampinginya membesarkan TC. Membawa nama Training Center's Wang diakui oleh perusahaan-perusahaan besar. Tidak mudah melakukan itu, tapi sejauh ini mereka berhasil. Kuncinya satu, disiplin tinggi.
TC's Wang membuat peraturan kelas tinggi. Mereka memberi sedikit hak dan banyak kewajiban. Ada tiga kata yang diterapkan di TC ini. Seorang pekerja hanya perlu bilang 'iya, maaf dan terima kasih'. Tiga kata itulah yang banyak mensukseskan pekerja dari TC ini. Mereka menerima pelamar sebanyak tempat yang disediakan. Trainee diasramakan. Dididik. Diberi pembelajaran yang hampir mirip militer. Bukan masalah fisik, tapi otak dan batin mereka dipenjara. Trainee dipisahkan dari dunia luar setelah itu pihak TC menggemblengnya. Dimaksudkan agar dalam keadaan tertekan, sakit, dan bosan, mereka masih tetap bertahan. Lalu sukses akan datang kemudian.
Haikuan berhenti sebentar di depan pintu ruangannya. Dia berbalik, memandang semua tempat di kejauhan hingga sekitarnya. Ini masih TC yang dulu tapi ada yang mulai berubah. Dia mengela nafas berat setelah menyadari letak perubahannya. Hampir tiga bulan.
"Hi, Mr. Liu. Ada yang bisa kubantu?"
Haikuan hampir melonjak. Belum juga dia memijakkan kaki dalam rungannya, salah satu mahkluk yang disebutnya membawa perubahan buruk itu mengagetkannya. Sean Xiao Zhan, Si iblis yang akhir akhir ini keluar masuk ruangannya. Seperti katanya waktu itu, pria Xiao ini ingin mengamati Haikuan lebih jauh dengan membuat berbagai ulah dan berakhir duduk di depan mejanya.
"Sedang apa di sini, Xiao?"
"Menemuimu tentunya" Xiao Zhan menyeringai, tapi dimata Haikuan itu sebuah senyuman.
Sejak terbongkarnya kejadian kejadian aneh di TC, ditemukan otak dari semua itu. Si iblis Xiao Zhan dan siluman Zhuo Cheng. Duo setan yang sebenarnya inilah yang suka membuat ulah. Bukan dengan tangan mereka sendiri, tapi mereka menghasut trainee lain. Memanipulasi keadaan baik menjadi buruk, dan keadaan buruk seolah menjadi biasa saja. Duo setan inilah yang sekarang langganan duduk di ruangan Haikuan.
"Ini waktunya pembelajaran, Xiao"
"Aku tahu. Aku ijin ke toilet tadi"
"Lalu kenapa kau duduk di sini? Ini ruanganku. Bukan toilet!" tegas Haikuan dengan nada dingin.
"Aku ijin ke toilet, bukan benar-benar mau kesana" jawabnya santai. Xiao Zhan mengikutkan matanya ke arah gerak Haikuan. Mulai si manager masuk, menutup pintu kemudian berjalan dan duduk di kursinya. "Aku merindukan duduk di sini"
"Jangan bilang kau buat masalah lagi?"
Xiao Zhan menggaruk perpotongan lehernya. Ada sedikit gatal di situ. Terlalu keras dia menggaruk hingga timbul bercak kemerahan di sana. Dan Haikuan yang sempat melihat kontan mengalihkan pandangannya. Bocah iblis itu benar- benar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract With The Devil's Son(YiZhan)√
FanfictionSejak menemukan Xiao Zhan terbaring dalam keadaan naked di ranjangnya, Wang Yibo kehilangan hidup damainya. Yibo yang awalnya adalah pria straight, mengaku belok karena sosok yang katanya manis_Song Jiyang, dan berakhir satu ranjang dengan Sean Xi...